30.5 C
Jakarta
Monday, September 29, 2025

Awas! Simak Dampak Konsumsi Es Batu Bening dalam Waktu Lama

DI TENGAH teriknya cuaca, segelas minuman dingin dengan tambahan es batu memang menggoda. Bening, sejuk, dan menyegarkan. Namun, di balik sensasi itu, es batu bisa menjadi pintu masuk penyakit berbahaya bagi sistem pencernaan.

Tidak semua es batu layak konsumsi. Es yang dibuat dari air mentah berpotensi mengandung mikroorganisme patogen seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella. Proses pembekuan tidak mampu membunuh bakteri tersebut. Alih-alih aman, es batu justru bisa menjadi medium penularan penyakit.

“Proses pembekuan air menjadi es tidak selalu membunuh kuman yang terkandung di dalam air,” tulis studi di British Medical Journal.

Kondisi itu menjadikan es batu dari air mentah sebagai sumber infeksi. Gejalanya bervariasi, mulai dari sakit perut, mual, muntah, hingga diare. Anak-anak dan lansia masuk kategori paling rentan karena daya tahan tubuh mereka relatif lemah.

Baca Juga :  Cara Mengatasi Dua Penyakit Tulang yang Paling Dikeluhkan

Mengonsumsi es batu yang tidak higienis bisa memicu sejumlah gangguan seperti Diare, sebagai reaksi tubuh untuk mengeluarkan bakteri. Muntah dan dehidrasi, akibat cairan tubuh yang hilang. Kram perut, akibat peradangan pada saluran cerna. Demam tifoid, bila terpapar bakteri Salmonella.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menegaskan, air kotor dapat menjadi biang penyakit serius seperti kolera, tifus, disentri, hingga polio.

Ancaman Jangka Panjang

Dampaknya tidak hanya sesaat. Penelitian menunjukkan, infeksi E. coli berulang bisa meningkatkan risiko hipertensi. Gangguan bakteri pada sistem cerna juga berpotensi membebani ginjal, hingga berujung kerusakan ginjal. Beberapa studi bahkan mengaitkannya dengan penyakit jantung.

Bedakan Es Batu Bersih dan Kotor

Meski tampak serupa, es batu dari air matang dan air mentah punya ciri berbeda. Tampilan es air matang lebih bening, sedangkan es air mentah keruh dengan gelembung di dalamnya. Rasa dan aroma, es air matang segar tanpa bau, sementara es air mentah meninggalkan aroma tak sedap.

Baca Juga :  Sup Kimlo Bening Gurih: Hangatnya Bikin Nagih, Ini Resepnya

Tips Aman Menikmati Kesegaran

Agar tetap bisa menikmati minuman segar tanpa risiko kesehatan, berikut langkah yang perlu diperhatikan. Gunakan air matang yang direbus hingga mendidih untuk membuat es. Pastikan wadah pembuatan es bersih. Cuci tangan sebelum menyentuh es batu. Jika membeli, pilih penjual yang menjaga higienitas.

Kesegaran es batu memang menggoda. Tetapi, jika diolah dari air mentah, ia bisa menjelma ancaman tersembunyi. Dengan waspada dan cermat memilih, masyarakat tetap bisa menikmati sensasi dingin es batu tanpa perlu khawatir pada penyakit pencernaan. (dwi/fir/jpg)

 

DI TENGAH teriknya cuaca, segelas minuman dingin dengan tambahan es batu memang menggoda. Bening, sejuk, dan menyegarkan. Namun, di balik sensasi itu, es batu bisa menjadi pintu masuk penyakit berbahaya bagi sistem pencernaan.

Tidak semua es batu layak konsumsi. Es yang dibuat dari air mentah berpotensi mengandung mikroorganisme patogen seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella. Proses pembekuan tidak mampu membunuh bakteri tersebut. Alih-alih aman, es batu justru bisa menjadi medium penularan penyakit.

“Proses pembekuan air menjadi es tidak selalu membunuh kuman yang terkandung di dalam air,” tulis studi di British Medical Journal.

Kondisi itu menjadikan es batu dari air mentah sebagai sumber infeksi. Gejalanya bervariasi, mulai dari sakit perut, mual, muntah, hingga diare. Anak-anak dan lansia masuk kategori paling rentan karena daya tahan tubuh mereka relatif lemah.

Baca Juga :  Cara Mengatasi Dua Penyakit Tulang yang Paling Dikeluhkan

Mengonsumsi es batu yang tidak higienis bisa memicu sejumlah gangguan seperti Diare, sebagai reaksi tubuh untuk mengeluarkan bakteri. Muntah dan dehidrasi, akibat cairan tubuh yang hilang. Kram perut, akibat peradangan pada saluran cerna. Demam tifoid, bila terpapar bakteri Salmonella.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menegaskan, air kotor dapat menjadi biang penyakit serius seperti kolera, tifus, disentri, hingga polio.

Ancaman Jangka Panjang

Dampaknya tidak hanya sesaat. Penelitian menunjukkan, infeksi E. coli berulang bisa meningkatkan risiko hipertensi. Gangguan bakteri pada sistem cerna juga berpotensi membebani ginjal, hingga berujung kerusakan ginjal. Beberapa studi bahkan mengaitkannya dengan penyakit jantung.

Bedakan Es Batu Bersih dan Kotor

Meski tampak serupa, es batu dari air matang dan air mentah punya ciri berbeda. Tampilan es air matang lebih bening, sedangkan es air mentah keruh dengan gelembung di dalamnya. Rasa dan aroma, es air matang segar tanpa bau, sementara es air mentah meninggalkan aroma tak sedap.

Baca Juga :  Sup Kimlo Bening Gurih: Hangatnya Bikin Nagih, Ini Resepnya

Tips Aman Menikmati Kesegaran

Agar tetap bisa menikmati minuman segar tanpa risiko kesehatan, berikut langkah yang perlu diperhatikan. Gunakan air matang yang direbus hingga mendidih untuk membuat es. Pastikan wadah pembuatan es bersih. Cuci tangan sebelum menyentuh es batu. Jika membeli, pilih penjual yang menjaga higienitas.

Kesegaran es batu memang menggoda. Tetapi, jika diolah dari air mentah, ia bisa menjelma ancaman tersembunyi. Dengan waspada dan cermat memilih, masyarakat tetap bisa menikmati sensasi dingin es batu tanpa perlu khawatir pada penyakit pencernaan. (dwi/fir/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru