32.5 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Warga Kulit Hitam dan Asia Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19

Warga
kulit hitam dan Asia secara signifikan lebih berisiko terinfeksi Covid-19
dibanding warga kulit putih. Itu menurut sebuah penelitian di Inggris yang
dirilis pada Kamis (12/11).

Warga
kulit hitam memiliki kemungkinan tertular Covid-19 dua kali lebih besar
dibandingkan warga kulit putih, sementara orang dari latar belakang Asia
memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar, menurut temuan para peneliti di
universitas Leicester dan Nottingham. Temuan itu didapat dari hasil analisis 50
studi di Inggris dan Amerika Serikat (AS) yang melibatkan hampir 19 juta pasien
Covid-19.

Dampak
yang tidak proporsional dari Covid-19 pada kelompok sosial yang berbeda
tersebut diyakini disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti tingkat kemiskinan
yang lebih tinggi, tinggal di rumah tangga multigenerasi yang lebih besar, dan
memiliki lebih banyak pekerjaan yang berhubungan dengan publik di mana bekerja
dari rumah bukanlah pilihan, seperti dilaporkan surat kabar The Guardian.

Baca Juga :  Penelitian: Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Diabetes Hingga 11 Persen

Manish
Pareek, seorang lektor kepala klinis penyakit menular di Universitas Leicester,
mengatakan bahwa temuan itu menunjukkan kebutuhan mendesak akan dukungan
masyarakat yang lebih terarah kepada kelompok-kelompok tersebut. ’’Ini tentang
mencoba memastikan tersedianya intervensi sejak dini, sehingga orang-orang
dapat mencari saran dan perawatan sedari awal,’’ ujar Pareek seperti dikutip
Antara dari Xinhua.

Studi
tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal EClinicalMedicine, merupakan tinjauan
komprehensif pertama dari penelitian yang dipublikasikan dan makalah
pendahuluan yang berfokus pada dampak Covid-19 terhadap kelompok etnis yang
berbeda.

Laporan
itu muncul ketika jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Inggris
melampaui 50.000 jiwa hingga Rabu (11/11). Menjadikan Inggris sebagai negara
kelima di dunia yang melampaui angka 50.000 kematian, setelah AS, Brasil,
India, dan Meksiko.

Baca Juga :  1,1 Juta Orang Meninggal karena Kanker Setiap Tahun

Untuk
membuat kehidupan kembali normal, sejumlah negara termasuk Inggris, Tiongkok,
Jerman, Rusia, dan AS, berpacu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
(*)

Warga
kulit hitam dan Asia secara signifikan lebih berisiko terinfeksi Covid-19
dibanding warga kulit putih. Itu menurut sebuah penelitian di Inggris yang
dirilis pada Kamis (12/11).

Warga
kulit hitam memiliki kemungkinan tertular Covid-19 dua kali lebih besar
dibandingkan warga kulit putih, sementara orang dari latar belakang Asia
memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar, menurut temuan para peneliti di
universitas Leicester dan Nottingham. Temuan itu didapat dari hasil analisis 50
studi di Inggris dan Amerika Serikat (AS) yang melibatkan hampir 19 juta pasien
Covid-19.

Dampak
yang tidak proporsional dari Covid-19 pada kelompok sosial yang berbeda
tersebut diyakini disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti tingkat kemiskinan
yang lebih tinggi, tinggal di rumah tangga multigenerasi yang lebih besar, dan
memiliki lebih banyak pekerjaan yang berhubungan dengan publik di mana bekerja
dari rumah bukanlah pilihan, seperti dilaporkan surat kabar The Guardian.

Baca Juga :  Penelitian: Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Diabetes Hingga 11 Persen

Manish
Pareek, seorang lektor kepala klinis penyakit menular di Universitas Leicester,
mengatakan bahwa temuan itu menunjukkan kebutuhan mendesak akan dukungan
masyarakat yang lebih terarah kepada kelompok-kelompok tersebut. ’’Ini tentang
mencoba memastikan tersedianya intervensi sejak dini, sehingga orang-orang
dapat mencari saran dan perawatan sedari awal,’’ ujar Pareek seperti dikutip
Antara dari Xinhua.

Studi
tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal EClinicalMedicine, merupakan tinjauan
komprehensif pertama dari penelitian yang dipublikasikan dan makalah
pendahuluan yang berfokus pada dampak Covid-19 terhadap kelompok etnis yang
berbeda.

Laporan
itu muncul ketika jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Inggris
melampaui 50.000 jiwa hingga Rabu (11/11). Menjadikan Inggris sebagai negara
kelima di dunia yang melampaui angka 50.000 kematian, setelah AS, Brasil,
India, dan Meksiko.

Baca Juga :  1,1 Juta Orang Meninggal karena Kanker Setiap Tahun

Untuk
membuat kehidupan kembali normal, sejumlah negara termasuk Inggris, Tiongkok,
Jerman, Rusia, dan AS, berpacu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
(*)

Terpopuler

Artikel Terbaru