DI balik semua tren minum jus
seledri yang viral di media sosial, ternyata seledri memang baik untuk
kesehatan. Akan lebih efektif jika dicampur dengan bayam. Manfaatnya bisa
menurunkan tekanan darah tinggi. Hipertensi yang juga dikenal sebagai tekanan
darah tinggi, disebabkan karena masalah gaya hidup. Kurangnya aktivitas fisik
dan mengonsumsi junk food terus-menerus bisa memicu tekanan darah
tinggi. Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi, yang berpotensi
komplikasi seperti jantung, diabetes, dan gagal ginjal. Lalu, apa hubungannya
seledri dan bayam dengan tekanan darah tinggi?
Seperti yang sudah dikatakan,
bayam dan seledri dipercaya tidak hanya mengelola gula darah dalam tubuh,
tetapi juga baik untuk membantu mengontrol hipertensi. Bayam tidak hanya kaya
akan serat dan kalium, tetapi juga kaya akan lutein yang membantu pembuluh
darah menjadi rileks. Efeknya bisa menurunkan tekanan darah. Bayam juga
mengandung jumlah magnesium yang baik yang bermanfaat untuk menjaga tekanan
darah.
Sedangkan, seledri kaya akan
serat dan juga membantu menjaga berat badan. Seledri mengandung senyawa yang
disebut 3-n-butylphthalide yang menahan fluktuasi tekanan darah dan
juga mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh. Sehingga bayam dan seledri adalah
campuran yang sempurna.
Nutrition Specialist Rachel
Olsen kepada JawaPos.com menjelaskan, minum jus seledri bukan sekadar
trend tetapi memang fakta bisa meningkatkan kesehatan. Menurutnya, minum jus
seledri bisa efektif jika diminum dalam kondisi perut yang kosong di pagi hari.
Hal itu juga berlaku untuk semua jus yang lebih diminum pagi saat perut kosong.
“Karena itu akan menguatkan
lambung dan meningkat penyerapan vitamin dan mineral dalam jus,†ujarnya.
Cara Membuat jus seledri dan
bayam: Siapkan perasan jeruk nipis, bayam, seledri, mentimun, dan air. Cuci
daun bayam dan rebus sampai matang. Kemudian ambil dua atau tiga batang seledri
dan potong-potong kecil-kecil. Setelah bayam direbus, biarkan dingin, dan
masukkan ke dalam juicer beserta seledri. Tambahkan satu sendok teh air jeruk
nipis. Hindari gula dan garam. Tambahkan air ke bahan-bahannya, lalu haluskan.
Tuang ke dalam gelas, dan konsumsilah.
Tekanan darah tinggi aatau
hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang dihadapi jutaan orang di
seluruh dunia yang bisa menyebabkan serangan jantung, stroke, diabetes, gagal
ginjal, dan kematian. Masalah tekanan darah ternyata bisa dikontrol dengan
meminum jus tomat. Dilansir dari Pink Villa, Minggu (8/9), tomat ternyata
baik dikonsumsi oleh pasien hipertensi. Tomat adalah satu makanan yang harus
dimakan setiap hari untuk menurunkan tekanan darah karena mengandung banyak
nutrisi. Seorang ahli jantung di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa
Monica, California, dr. Nicole Weinberg mengatakan jus tomat kaya akan vitamin,
mineral, vitamin C dan B, serta potasium.
Bagian terbaik dari tomat
adalah sifatnya yang sangat fleksibel dan dapat ditambahkan kapan saja pada
makanan. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh peneliti Jepang, kolesterol LDL
juga bisa turun setelah mengonsumsi tomat.
Para peneliti dari Tokyo
Medical and Dental University dan Tucson Plant Breeding Institute melakukan
penelitian terhadap 184 pria dan 297 wanita. Mereka diminta untuk minum jus
tomat lebih dari setahun. Mereka juga diminta untuk mencatat asupan mereka
dengan mengirim data kepada dokter setiap tiga bulan.
Pada akhir penelitian, mereka
menemukan bahwa 94 peserta, yang memiliki pre hipertensi atau hipertensi yang
tidak diobati, menunjukkan adanya penurunan tekanan darah. Tekanan sistolik
rata-rata peserta turun dari 141,2 menjadi 137,0mmHg dan tekanan darah
diastolik rata-rata juga dicatat dan juga turun dari 83,3 menjadi 80,9 mmHg.
Ahli Gizi Klinis dan Penulis
Wild Mediterranean Stella Metsovas, mengatakan bahwa penderita hipertensi harus
minum jus tomat tawar untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Menambah 1 sendok
teh minyak zaitun extra-virgin pada jus tomat juga diperbolehkan.
“Lebih optimal bila
ditambahkan zaitun. Penelitian telah juga menunjukkan bahwa makanan kaya
fitonutrien paling baik diserap dengan lemak sehat, seperti minyak zaitun,â€
tutur Stella. (jpc)