25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Dianjurkan, Hindari Beli Masker Eceran

PROKALTENG.CO
– Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti penggunaan masker tidak boleh
kendur dan teledor. Pembelian masker secara eceran tidak dianjurkan.

Dokter
Wira Widjaya Lindarto MKedKlin SpMK mendorong masyarakat bisa menghindari
pembelian masker secara eceran. Salah satu alasannya adalah pemindahan dari
wadah asli dari pabrik ke plastik juga tidak jelas. Apakah sudah memenuhi
standar untuk menjaga kesterilan masker. Bisa jadi malah masker sudah
terkontaminasi bakteri atau virus lain.

”Kadang
kan beli (eceran, Red) tuh yang sudah diplastik lagi. Jadi, tidak jelas brand
apa, ada izin Kemenkes atau tidak,” ucap Wira.

Dosen
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra tersebut juga menyinggung
adanya penjualan masker bekas. Untuk menghindari hal tersebut, masker yang
sudah digunakan perlu dirusak. Caranya, merobek masker, bukan hanya talinya.
Setelah itu, masker dibungkus dengan kantong khusus supaya tak bersentuhan
dengan benda-benda lain.

Baca Juga :  5 Resolusi Kesehatan Ini Perlu Anda Coba di Tahun 2020

Lebih
lanjut, dia menjelaskan, pengguna memang harus teliti memilih masker. Masker
medis yang benar sudah didesain tiga lapis.

”Ukuran
pori-porinya juga didesain khusus supaya benar-benar aman bagi penggunanya,”
jelas Wira saat diwawancarai Rabu (10/3). Bagian depan masker medis yang baik
dilengkapi dengan bahan tahan air sehingga mencegah droplet.

Selain
melihat ketebalan masker dan ketahanannya pada air, kemasan masker jadi aspek
yang paling mudah dilihat. Wira mengatakan, pengguna sebaiknya membeli brand
yang sudah jelas saja.

”Lihat
kode registrasinya dari Kemenkes ada atau tidak,” ucapnya. Kerapian kemasan
juga harus dicek untuk memastikan kesterilan masker.

PROKALTENG.CO
– Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti penggunaan masker tidak boleh
kendur dan teledor. Pembelian masker secara eceran tidak dianjurkan.

Dokter
Wira Widjaya Lindarto MKedKlin SpMK mendorong masyarakat bisa menghindari
pembelian masker secara eceran. Salah satu alasannya adalah pemindahan dari
wadah asli dari pabrik ke plastik juga tidak jelas. Apakah sudah memenuhi
standar untuk menjaga kesterilan masker. Bisa jadi malah masker sudah
terkontaminasi bakteri atau virus lain.

”Kadang
kan beli (eceran, Red) tuh yang sudah diplastik lagi. Jadi, tidak jelas brand
apa, ada izin Kemenkes atau tidak,” ucap Wira.

Dosen
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra tersebut juga menyinggung
adanya penjualan masker bekas. Untuk menghindari hal tersebut, masker yang
sudah digunakan perlu dirusak. Caranya, merobek masker, bukan hanya talinya.
Setelah itu, masker dibungkus dengan kantong khusus supaya tak bersentuhan
dengan benda-benda lain.

Baca Juga :  5 Resolusi Kesehatan Ini Perlu Anda Coba di Tahun 2020

Lebih
lanjut, dia menjelaskan, pengguna memang harus teliti memilih masker. Masker
medis yang benar sudah didesain tiga lapis.

”Ukuran
pori-porinya juga didesain khusus supaya benar-benar aman bagi penggunanya,”
jelas Wira saat diwawancarai Rabu (10/3). Bagian depan masker medis yang baik
dilengkapi dengan bahan tahan air sehingga mencegah droplet.

Selain
melihat ketebalan masker dan ketahanannya pada air, kemasan masker jadi aspek
yang paling mudah dilihat. Wira mengatakan, pengguna sebaiknya membeli brand
yang sudah jelas saja.

”Lihat
kode registrasinya dari Kemenkes ada atau tidak,” ucapnya. Kerapian kemasan
juga harus dicek untuk memastikan kesterilan masker.

Terpopuler

Artikel Terbaru