MINUMAN dalam kemasan saset yang banyak beredar di pasaran kerap menjadi pilihan favorit anak-anak.
Rasa manis yang menggoda, kemasan menarik, dan harga yang relatif terjangkau membuat produk ini mudah dijumpai baik di warung sekitar rumah, koperasi sekolah, hingga toko kelontong.
Namun di balik kenikmatannya, kebiasaan mengonsumsi minuman instan saset secara berlebihan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan anak.
Kandungan gula tambahan dalam minuman saset sering kali jauh melebihi batas aman konsumsi harian bagi anak-anak.
Jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang, kadar gula yang tinggi ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari penambahan berat badan berlebih, gangguan metabolisme, hingga risiko obesitas yang dapat berujung pada penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2 sejak usia muda.
Tak hanya soal gula, sebagian besar minuman saset juga mengandung pewarna buatan, pengawet, serta perisa sintetis yang, meski diizinkan dalam batas tertentu, tetap berpotensi menimbulkan dampak buruk jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Beberapa anak bahkan bisa mengalami reaksi alergi atau gangguan pencernaan akibat paparan bahan tambahan makanan yang berlebihan.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah kecenderungan anak menjadi tergantung pada rasa manis dan instan.
Jika sejak dini anak terbiasa mengonsumsi minuman saset, selera mereka terhadap makanan alami seperti air putih, jus buah segar, atau susu bisa menurun.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat mengganggu pola makan seimbang dan menghambat pemenuhan kebutuhan gizi harian yang optimal.
Melihat berbagai potensi risiko yang mengintai, orang tua perlu lebih cermat dalam memilihkan minuman untuk anak.
Membiasakan anak mengonsumsi air putih, mengenalkan buah-buahan segar sebagai sumber rasa manis alami, serta menghindari pemberian minuman saset secara rutin merupakan langkah awal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan anak sejak dini. (jpg)