26.6 C
Jakarta
Wednesday, October 8, 2025

Waspada! Ini 4 Jenis Makanan yang Bisa Jadi Penyebab Infeksi Cacing Kremi

CACING kremi menjadi salah satu infeksi usus yang paling sering menyerang manusia di seluruh dunia, terutama anak-anak dengan kebiasaan kebersihan yang masih terbatas.

Banyak orang tidak menyadari gejala awal cacing kremi, tetapi keluhan seperti gatal di area anus sering membuat tidur menjadi terganggu.

Penularan cacing kremi dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita maupun dari konsumsi makanan yang tidak higienis sehingga kewaspadaan dalam menjaga pola makan sangat penting.

Berikut empat jenis makanan yang berisiko besar menjadi penyebab infeksi cacing kremi bila tidak diproses dengan benar, sebagaimana dilansir dari sumber kesehatan terpercaya.

  1. Daging Setengah Matang

Daging yang tidak dimasak dengan baik dapat mengandung telur atau larva cacing yang tidak mati karena proses pemanasan belum mencapai suhu ideal membunuh parasit.

Dilansir dari laman Alodokter.com, selain cacing kremi, daging setengah matang juga berisiko membawa bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli yang bisa menimbulkan gangguan serius pada sistem pencernaan manusia.

Kasus keracunan makanan akibat daging mentah cukup banyak ditemukan sehingga memasak daging hingga benar-benar matang merupakan langkah pencegahan paling sederhana.

Penggunaan termometer daging sebenarnya dapat membantu memastikan suhu pemasakan sudah aman, terutama saat mengolah daging sapi, kambing, atau unggas dalam jumlah besar.

Dengan memastikan daging matang sempurna, keluarga dapat menikmati hidangan lezat tanpa harus khawatir terpapar parasit atau bakteri yang bisa mengancam kesehatan tubuh.

  1. Buah dan Sayuran Mentah

Dilansir dari laman Halodoc.com, buah dan sayuran mentah kerap menjadi jalur masuk telur cacing kremi ke dalam tubuh karena permukaannya mudah terkontaminasi saat panen atau distribusi.

Baca Juga :  7 Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan

Bila tidak dicuci bersih dengan air mengalir, telur parasit bisa tetap menempel pada permukaan buah dan sayur, kemudian masuk ke sistem pencernaan manusia.

Mencuci bahan pangan dengan air mengalir, menyikat bagian kulit tertentu, hingga merendamnya sebentar dengan air garam dapat mengurangi risiko kontaminasi parasit.

Selain itu, sayuran yang biasanya dimakan mentah seperti lalapan lebih aman bila direbus sebentar untuk menghindari masuknya mikroba berbahaya tanpa mengurangi kandungan gizinya.

Dengan langkah sederhana tersebut, konsumsi sayur dan buah tetap bisa menjadi sumber nutrisi sehat tanpa meningkatkan risiko penularan cacing kremi atau penyakit lainnya.

  1. Ikan Setengah Matang

Ikan yang dikonsumsi setengah matang berisiko tinggi membawa larva cacing, termasuk jenis parasit yang bisa menyebabkan gangguan serius pada sistem pencernaan manusia.

Larva yang tidak mati saat proses pemasakan dapat memicu reaksi tubuh mulai dari alergi, batuk, hingga gejala mirip penyakit infeksi pernapasan atau pencernaan lain.

Beberapa kasus bahkan mencatat adanya reaksi radang usus akibat larva cacing yang berkembang biak setelah tertelan melalui ikan mentah atau setengah matang.

Kebiasaan makan sashimi atau ikan bakar setengah matang sebaiknya lebih diperhatikan, terutama bila tidak yakin kualitas bahan atau higienitas tempat pengolahannya.

Memastikan ikan dimasak dengan suhu panas cukup hingga dagingnya benar-benar matang menjadi kunci utama agar parasit maupun mikroba bisa musnah seluruhnya.

  1. Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Baca Juga :  6 Manfaat Sehat Rutin Minum Air Kunyit

Susu mentah atau tanpa proses pasteurisasi bisa menjadi media penyebaran parasit, termasuk cacing kremi karena tidak melalui tahap pemanasan yang membunuh mikroba berbahaya.

Proses pasteurisasi sebenarnya dirancang untuk menjaga keamanan susu dengan tetap mempertahankan nilai gizinya, sehingga aman diminum semua kalangan termasuk anak-anak.

Mengonsumsi susu mentah sangat tidak disarankan, terlebih bagi anak-anak yang masih memiliki sistem imun rentan terhadap infeksi parasit maupun bakteri berbahaya.

Beberapa kasus infeksi akibat susu mentah dilaporkan memicu diare parah, muntah, hingga dehidrasi pada anak kecil yang tidak mampu melawan infeksi dengan cepat.

Dengan memilih susu yang sudah dipasteurisasi, masyarakat tetap bisa memperoleh manfaat nutrisi tanpa khawatir terpapar risiko infeksi cacing kremi maupun penyakit lain.

Infeksi cacing kremi biasanya bisa diatasi dengan obat antiparasit seperti mebendazole atau albendazole, tetapi langkah pencegahan jauh lebih penting dilakukan sehari-hari.

Menerapkan pola makan bersih dan higienis, memastikan makanan matang sempurna, serta menjaga kebersihan tangan sebelum makan menjadi langkah sederhana mencegah penularan.

Kebiasaan sehat seperti memotong kuku, tidak menggaruk area anus, dan menjaga kebersihan pakaian juga berperan penting menekan risiko infeksi cacing kremi pada anak.

Dengan kombinasi pola makan sehat dan gaya hidup bersih, risiko terinfeksi cacing kremi dapat ditekan, sehingga keluarga bisa hidup lebih sehat dan bebas dari parasit. (*)

CACING kremi menjadi salah satu infeksi usus yang paling sering menyerang manusia di seluruh dunia, terutama anak-anak dengan kebiasaan kebersihan yang masih terbatas.

Banyak orang tidak menyadari gejala awal cacing kremi, tetapi keluhan seperti gatal di area anus sering membuat tidur menjadi terganggu.

Penularan cacing kremi dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita maupun dari konsumsi makanan yang tidak higienis sehingga kewaspadaan dalam menjaga pola makan sangat penting.

Berikut empat jenis makanan yang berisiko besar menjadi penyebab infeksi cacing kremi bila tidak diproses dengan benar, sebagaimana dilansir dari sumber kesehatan terpercaya.

  1. Daging Setengah Matang

Daging yang tidak dimasak dengan baik dapat mengandung telur atau larva cacing yang tidak mati karena proses pemanasan belum mencapai suhu ideal membunuh parasit.

Dilansir dari laman Alodokter.com, selain cacing kremi, daging setengah matang juga berisiko membawa bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli yang bisa menimbulkan gangguan serius pada sistem pencernaan manusia.

Kasus keracunan makanan akibat daging mentah cukup banyak ditemukan sehingga memasak daging hingga benar-benar matang merupakan langkah pencegahan paling sederhana.

Penggunaan termometer daging sebenarnya dapat membantu memastikan suhu pemasakan sudah aman, terutama saat mengolah daging sapi, kambing, atau unggas dalam jumlah besar.

Dengan memastikan daging matang sempurna, keluarga dapat menikmati hidangan lezat tanpa harus khawatir terpapar parasit atau bakteri yang bisa mengancam kesehatan tubuh.

  1. Buah dan Sayuran Mentah

Dilansir dari laman Halodoc.com, buah dan sayuran mentah kerap menjadi jalur masuk telur cacing kremi ke dalam tubuh karena permukaannya mudah terkontaminasi saat panen atau distribusi.

Baca Juga :  7 Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan

Bila tidak dicuci bersih dengan air mengalir, telur parasit bisa tetap menempel pada permukaan buah dan sayur, kemudian masuk ke sistem pencernaan manusia.

Mencuci bahan pangan dengan air mengalir, menyikat bagian kulit tertentu, hingga merendamnya sebentar dengan air garam dapat mengurangi risiko kontaminasi parasit.

Selain itu, sayuran yang biasanya dimakan mentah seperti lalapan lebih aman bila direbus sebentar untuk menghindari masuknya mikroba berbahaya tanpa mengurangi kandungan gizinya.

Dengan langkah sederhana tersebut, konsumsi sayur dan buah tetap bisa menjadi sumber nutrisi sehat tanpa meningkatkan risiko penularan cacing kremi atau penyakit lainnya.

  1. Ikan Setengah Matang

Ikan yang dikonsumsi setengah matang berisiko tinggi membawa larva cacing, termasuk jenis parasit yang bisa menyebabkan gangguan serius pada sistem pencernaan manusia.

Larva yang tidak mati saat proses pemasakan dapat memicu reaksi tubuh mulai dari alergi, batuk, hingga gejala mirip penyakit infeksi pernapasan atau pencernaan lain.

Beberapa kasus bahkan mencatat adanya reaksi radang usus akibat larva cacing yang berkembang biak setelah tertelan melalui ikan mentah atau setengah matang.

Kebiasaan makan sashimi atau ikan bakar setengah matang sebaiknya lebih diperhatikan, terutama bila tidak yakin kualitas bahan atau higienitas tempat pengolahannya.

Memastikan ikan dimasak dengan suhu panas cukup hingga dagingnya benar-benar matang menjadi kunci utama agar parasit maupun mikroba bisa musnah seluruhnya.

  1. Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Baca Juga :  6 Manfaat Sehat Rutin Minum Air Kunyit

Susu mentah atau tanpa proses pasteurisasi bisa menjadi media penyebaran parasit, termasuk cacing kremi karena tidak melalui tahap pemanasan yang membunuh mikroba berbahaya.

Proses pasteurisasi sebenarnya dirancang untuk menjaga keamanan susu dengan tetap mempertahankan nilai gizinya, sehingga aman diminum semua kalangan termasuk anak-anak.

Mengonsumsi susu mentah sangat tidak disarankan, terlebih bagi anak-anak yang masih memiliki sistem imun rentan terhadap infeksi parasit maupun bakteri berbahaya.

Beberapa kasus infeksi akibat susu mentah dilaporkan memicu diare parah, muntah, hingga dehidrasi pada anak kecil yang tidak mampu melawan infeksi dengan cepat.

Dengan memilih susu yang sudah dipasteurisasi, masyarakat tetap bisa memperoleh manfaat nutrisi tanpa khawatir terpapar risiko infeksi cacing kremi maupun penyakit lain.

Infeksi cacing kremi biasanya bisa diatasi dengan obat antiparasit seperti mebendazole atau albendazole, tetapi langkah pencegahan jauh lebih penting dilakukan sehari-hari.

Menerapkan pola makan bersih dan higienis, memastikan makanan matang sempurna, serta menjaga kebersihan tangan sebelum makan menjadi langkah sederhana mencegah penularan.

Kebiasaan sehat seperti memotong kuku, tidak menggaruk area anus, dan menjaga kebersihan pakaian juga berperan penting menekan risiko infeksi cacing kremi pada anak.

Dengan kombinasi pola makan sehat dan gaya hidup bersih, risiko terinfeksi cacing kremi dapat ditekan, sehingga keluarga bisa hidup lebih sehat dan bebas dari parasit. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru