Menjaga berat badan agar tetap ideal bukanlah suatu hal yang mudah dipertahankan, walaupun sudah berhasil didapat. Tentunya peran gen serta gaya hidup yang sehat turut berperan besar dalam upaya menjaga berat badan. Namun, ternyata ada beberapa hal menarik yang bisa membantu Anda tetap memiliki badan langsing.
Tips menjaga berat badan tetap ideal
Beberapa hal berikut ini mungkin tak Anda sangka-sangka. Tapi, berbagai studi telah membuktikan bahwa melakukannya bisa membantu mempertahankan bentuk tubuh ideal.
1. Tinggal dekat pusat kebugaran
Suatu studi dalam jurnal Lancet Public Health menyatakan bahwa individu yang tinggal dalam kawasan 1 km yang sama dengan fasilitas kebugaran seperti gym, kolam renang, dan lapangan olahraga, memiliki berat badan lebih rendah serta lingkar pinggang lebih kecil dibandingkan yang tidak.
Perbedaan ini lebih besar terdapat pada wanita dan mereka yang memiliki pendapatan lebih. Studi ini tidak menyatakan sebab-akibat, namun memperkuat adanya dampak lingkungan yang dibangun, termasuk desain kota terhadap berat badan seseorang.
Studi lain menemukan bahwa lingkungan tempat tinggal yang nyaman digunakan untuk jalan kaki, juga berhubungan dengan berat badan lebih rendah. Studi lainnya juga menyatakan bahwa individu yang tinggal 2 km atau lebih dari restoran cepat saji lebih langsing, dibandingkan dengan mereka yang tinggal dalam radius ½ km. Hal ini terutama terjadi pada wanita.
2. Tidak bisa diam, selalu ada yang dikerjakan
Suatu artikel 10 tahun lalu menemukan bahwa individu dengan aktivitas fisik spontan terbanyak, cenderung memiliki berat badan lebih rendah.
Walaupun karakter tidak bisa diam ini mengandung banyak pengaruh gen serta komponen biologis, meningkatkan aktivitas fisik yang tidak termasuk olahraga seperti berjalan kaki, berdiri, memasak, serta berkebun, memiliki peran penting dalam menjaga berat badan tetap ideal.
Aktivitas fisik ini menyumbang porsi yang signifikan dan bisa dimodifikasi untuk membakar kalori total Anda per harinya, serta membantu untuk tetap langsing. Apalagi, lingkungan modern saat ini telah dipengaruhi oleh penggunaan gawai yang praktis karena dapat mempermudah pekerjaan.
Suatu studi pada 2003 menemukan bahwa dampak mesin yang dapat mengurangi pekerjaan manusia termasuk dishwasher, mesin cuci, eskalator, serta mobil yang dapat menyetir sendiri – memicu pengurangan pembakaran kalori sebanyak 111 kalori dalam sehari.
Jika pengurangan ini tidak dibantu dengan meningkatkan aktivitas, berat badan dapat meningkat dalam jangka panjang.
3. Konsumsi makanan pedas
Jika diperhatikan, teman-teman Anda yang terlihat langsing adalah mereka yang hobi makan pedas. Hal ini tentu bukan suatu kebetulan, karena ditemukan bahwa mengonsumsi makanan pedas berhubungan dengan berkurangnya obesitas.
Capsaicin, yakni zat istimewa yang terdapat dalam cabai memiliki peran penting dalam pengaturan berat badan dalam beberapa cara, termasuk mengurangi nafsu makan, mengaktifkan pembakaran kalori dari lemak, serta menggunakan lemak sebagai bahan bakar dan meningkatkan metabolisme secara wajar.
Suatu studi besar dari Tiongkok juga menemukan fakta menarik. Individu yang mengonsumsi makanan pedas 6-7 kali per minggu – dibandingkan dengan yang sesekali atau tidak sama sekali – risikonya 14 persen lebih rendah untuk meninggal akibat beragam sebab. Mengejutkan, bukan?
4. Hidup di dataran lebih tinggi
Menurut CDC, Colorado memiliki laju obesitas paling rendah di Amerika, karena ketinggian kotanya. Pria maupun wanita yang tinggal kurang dari 500m di atas permukaan laut memiliki kesempatan 5,1 dan 3,9 kali, secara berturut-turut, untuk mengalami obesitas, dibandingkan yang tinggal pada ketinggian 3000m atau lebih di atas permukaan laut.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen, permintaan metabolisme yang lebih pada ketinggian, serta meningkatnya aktivasi sistem saraf simpatis yang dapat menurunkan nafsu makan, menjadi beberapa sebab akan penemuan ini, namun penjelasan yang pasti masih dinantikan.
5. Tinggal di kota besar
Tak hanya dataran tinggi, studi yang meneliti ketinggian dengan berat badan juga menemukan bahwa individu yang tinggal di kota-kota besar dengan populasi 1 juta atau lebih, memiliki risiko lebih rendah secara signifikan terhadap obesitas, dibandingkan individu yang tinggal di kota dengan populasi lebih rendah.
Para peneliti menduga bahwa keamanan terhadap tersedianya makanan, jalur jalan kaki yang lebih luas, serta diet yang lebih baik memiliki kontribusi besar.
Walaupun, kesimpulan mereka bertolak belakang dengan studi lainnya yang menunjukkan bahwa urbanisasi dapat memicu obesitas, terutama pada anak-anak yang hidup pada populasi dengan pendapatan rendah.
Menurut Harvard School for Public Health, hal ini mungkin terjadi akibat meningkatnya akses terhadap makanan tinggi kalori, terutama yang cepat saji, menurunnya frekuensi jalan kaki, berkurangnya ruang terbuka, meningkatnya pemasaran makanan tidak sehat, serta berkurangnya pekerjaan yang mengandung aktivitas fisik.
Walaupun tidak termasuk salah satu atau lebih dari kategori di atas, Anda tidak perlu pindah ke pegunungan untuk tetap memiliki berat badan ideal. Namun, Anda bisa coba menambahkan rasa pedas dalam diet Anda jika tidak ada gangguan tertentu bagi kesehatan anda. Selain itu, usahakan untuk bergerak lebih banyak dalam satu hari.
Bahkan, jika Anda tidak tinggal di kota besar maupun dekat dengan pusat kebugaran, tetaplah terapkan gaya hidup sehat dengan olahraga rutin, mengurangi perilaku sedenter, mengonsumsi makanan sehat, serta tidur yang cukup. Hal ini akan membantu berat badan Anda tetap tetap ideal dalam jangka panjang.(NP/RVS/klikdokter)