26.2 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Jangan Panik Hadapi Mutasi B117, Vaksinasi di Inggris Terbukti Kebal

PROKALTENG.
CO – Munculnya varian baru Covid-19 B117 dari Inggris di Indonesia membuat para
pakar kesehatan mengingatkan ancaman beban rumah sakit kemungkinan akan
terjadi. Sebab, mutasi virus jenis ini diyakini lebih cepat menular. Meski
begitu, ahli kesehatan meyakini vaksinasi yang sedang berlangsung mampu menangkal
mutasi virus.

Ahli
Spesialis Penyakit Dalam yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan, berkaca dari Inggris,
terbukti bahwa vaksinasi di Inggris bisa menangkal virus mutan baru ini.
Buktinya saat seseorang mendapat suntikan dosis pertama, kekebalannya malah
bertahan jauh lebih lama dari dugaan.

“Sehingga
di Inggris itu jadwal suntikan kedua jadwalnya 3 bulan setelah suntikan dosis
pertama,” katanya kepada JawaPos.com, Rabu malam (3/3).

Baca Juga :  Hati-hati, Menyemprot Disinfektan Langsung Pada Tubuh Bisa Bahaya

Prof
Zubairi menjelaskan, maka dengan rentang waktu 3 bulan dan tetap kebal, justru
mendorong cakupan orang yang divaksinasi jadi jauh lebih besar. Dan jumlah
pemduduk yang terlindungi jauh lebib besar daripada jika dikonsentrasikan suntikan
dalam rentang 1 bulan.

“Jadi
di Ingggris suntikan vaksin dengan Pfizer itu, justru rentang dosis pertama dan
kedua bukan 1 bulan, tapi dikerjakan 3 bulan setelah suntikan pertama. Itu
membuktikan vaksin mampu menahan varian B117,” jelasnya.

Lalu
Bagaimana Membentengi Diri?

Dia
menegaskan masyarakat tak perlu panik namun tetap melindungi dan membentengi
diri sama seperti varian yang lama. Yaitu mematuhi protokol kesehatan.

“Melindungi
sama persis. Artinya sudah dibuktikan di Inggris. Penularan juga sama dan
memang lebih menular. Artinya tetap pakai masker, cuci tangan, hindari
kerumunan masih penting banget,” katanya.

Baca Juga :  Anak Laki-laki Dilarang Minum Susu Kedelai, Mitos atau Fakta?

PROKALTENG.
CO – Munculnya varian baru Covid-19 B117 dari Inggris di Indonesia membuat para
pakar kesehatan mengingatkan ancaman beban rumah sakit kemungkinan akan
terjadi. Sebab, mutasi virus jenis ini diyakini lebih cepat menular. Meski
begitu, ahli kesehatan meyakini vaksinasi yang sedang berlangsung mampu menangkal
mutasi virus.

Ahli
Spesialis Penyakit Dalam yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan, berkaca dari Inggris,
terbukti bahwa vaksinasi di Inggris bisa menangkal virus mutan baru ini.
Buktinya saat seseorang mendapat suntikan dosis pertama, kekebalannya malah
bertahan jauh lebih lama dari dugaan.

“Sehingga
di Inggris itu jadwal suntikan kedua jadwalnya 3 bulan setelah suntikan dosis
pertama,” katanya kepada JawaPos.com, Rabu malam (3/3).

Baca Juga :  Hati-hati, Menyemprot Disinfektan Langsung Pada Tubuh Bisa Bahaya

Prof
Zubairi menjelaskan, maka dengan rentang waktu 3 bulan dan tetap kebal, justru
mendorong cakupan orang yang divaksinasi jadi jauh lebih besar. Dan jumlah
pemduduk yang terlindungi jauh lebib besar daripada jika dikonsentrasikan suntikan
dalam rentang 1 bulan.

“Jadi
di Ingggris suntikan vaksin dengan Pfizer itu, justru rentang dosis pertama dan
kedua bukan 1 bulan, tapi dikerjakan 3 bulan setelah suntikan pertama. Itu
membuktikan vaksin mampu menahan varian B117,” jelasnya.

Lalu
Bagaimana Membentengi Diri?

Dia
menegaskan masyarakat tak perlu panik namun tetap melindungi dan membentengi
diri sama seperti varian yang lama. Yaitu mematuhi protokol kesehatan.

“Melindungi
sama persis. Artinya sudah dibuktikan di Inggris. Penularan juga sama dan
memang lebih menular. Artinya tetap pakai masker, cuci tangan, hindari
kerumunan masih penting banget,” katanya.

Baca Juga :  Anak Laki-laki Dilarang Minum Susu Kedelai, Mitos atau Fakta?

Terpopuler

Artikel Terbaru