Memberi pujian memang niat baik, namun kadang hasilnya tidak sesuai harapan. Beberapa pujian, terutama dari generasi Boomer, bisa jadi bumerang bagi penerimanya. Ini terjadi karena perbedaan pandangan antar generasi.
Pujian ini mungkin dianggap meremehkan atau ketinggalan zaman. Melansir dari Geediting.com Rabu (30/7), ada sepuluh pujian umum dari Boomer yang sering berujung canggung. Mari kita lihat apa saja pujian tersebut dan bagaimana cara yang lebih efektif untuk mengungkapkan apresiasi.
Berikut adalah sepuluh pujian baik dari Boomer yang seringkali jadi bumerang:
“Kamu Terlihat Lelah, Apa Kamu Baik-Baik Saja?”
Maksudnya peduli, namun ini bisa jadi kritik tersembunyi. Lebih baik katakan, “Saya harap kamu merasa cukup istirahat.” Fokus pada harapan positif daripada asumsi.
“Kamu Sangat Berbakat untuk Usiamu!”
Pujian ini merendahkan pencapaian seseorang berdasarkan usia. Ganti dengan, “Kamu sangat berbakat!” atau “Kemampuanmu luar biasa!” Pujian langsung lebih menghargai.
“Kamu Sangat Pintar untuk Seseorang dari [Latar Belakang Tertentu]!”
Pujian ini membawa stereotip negatif yang tidak perlu. Lebih baik katakan, “Kamu sangat pintar!” atau “Wawasanmu sangat mendalam!” Apresiasi kecerdasan tanpa batasan.
“Kamu Terlihat Sangat Berani dalam Pakaian Itu!”
Pujian ini tersirat bahwa pakaiannya berisiko atau tidak cocok. Cukup katakan, “Kamu terlihat hebat!” atau “Pakaian itu sangat cocok denganmu!” Fokus pada penampilan positif.
“Kamu Sangat Bertanggung Jawab, Tidak Seperti Orang Seusia Kamu!”
Pujian ini membandingkan seseorang dengan stereotip negatif generasi. Lebih efektif katakan, “Kamu sangat bertanggung jawab!” Ini memuji individu, bukan kelompok.
“Kamu Pasti Sangat Percaya Diri Mengenakan [Pakaian/Gaya Rambut Unik] Itu!”
Implikasinya adalah bahwa orang tersebut aneh atau membutuhkan keberanian. Katakan, “Saya menyukai [Pakaian/Gaya Rambut Unik] itu!” atau “Itu terlihat luar biasa padamu!”
“Kerjamu Hebat Meski Ada [Keterbatasan/Kondisi]!”
Pujian ini menyoroti kekurangan, bukan kemampuan sebenarnya. Lebih baik katakan, “Kerjamu hebat!” atau “Pencapaianmu sangat mengesankan!” Fokus pada prestasi murni.
“Kamu Terlihat Jauh Lebih Baik Tanpa Riasan!”
Maksudnya memuji kecantikan alami, tapi bisa terkesan menghakimi pilihan pribadi. Cukup katakan, “Kamu terlihat cantik!” atau “Senyumanmu cerah sekali!” Pujian harus netral.
“Itu Ide yang Menarik. Bagaimana Kamu Memikirkannya?”
Pujian ini terkesan meremehkan ide yang sudah ada. Lebih baik katakan, “Ide yang luar biasa!” atau “Sangat inovatif!” Pujian yang lebih tulus akan lebih dihargai.
“Kamu Terlihat Sangat Baik untuk [Usia/Peran] Kamu!”
Pujian ini menghubungkan penampilan dengan usia atau peran, yang bisa jadi tidak relevan. Cukup katakan, “Kamu terlihat sangat baik!” atau “Penampilanmu menarik!” Ini memuji tanpa batasan.
Penting untuk diingat bahwa niat baik tidak selalu berarti komunikasi yang efektif. Memahami bagaimana pujian diterima oleh generasi lain adalah kuncinya. Pergeseran dalam bahasa bisa membuat perbedaan besar.
Pujian yang tulus seharusnya membangun dan tidak meremehkan. Fokus pada tindakan atau kualitas spesifik yang Anda hargai. Hindari perbandingan atau asumsi. (jpc)