29.1 C
Jakarta
Thursday, October 30, 2025

Remaja Makin Rentan Depresi, Ini 5 Tanda yang Harus Kamu Waspadai

PROKALTENG.CO – Depresi di kalangan remaja kini makin banyak terjadi dan sering kali tidak disadari. Banyak anak muda merasa sedih berkepanjangan, kehilangan semangat, atau menarik diri dari teman-teman tanpa tahu penyebab pastinya. Padahal, gejala seperti ini bisa jadi tanda awal depresi yang perlu segera ditangani.

Data penelitian menunjukkan, sekitar 20 persen remaja mengalami depresi sebelum usia dewasa. Angka ini menggambarkan betapa seriusnya masalah kesehatan mental yang sering dianggap sepele. Kondisi ini bisa berdampak besar pada prestasi sekolah, hubungan sosial, bahkan keselamatan diri seseorang jika dibiarkan tanpa penanganan.

Sayangnya, masih banyak yang salah kaprah soal depresi. Ketika penyanyi Willow Smith, putri aktor Will Smith, pernah terbuka soal perjuangannya melawan depresi, tak sedikit warganet justru menghakimi. Padahal, depresi tak pandang usia, status sosial, atau latar belakang hidup. Siapa pun bisa mengalaminya—terutama remaja yang sedang mencari jati diri dan mengalami perubahan emosi besar.

Menurut kanal psikologi populer Psych2Go, ada lima tanda depresi pada remaja yang perlu dikenali sejak dini agar bisa segera mendapat bantuan yang tepat.

Baca Juga :  Tanda-Tanda Halus Menunjukkan Seorang Wanita Memiliki Energi yang Benar-Benar Indah

1. Sedih dan Murung Berkepanjangan
Salah satu tanda paling umum dari depresi adalah suasana hati yang terus-menerus rendah. Kamu mungkin sering merasa sedih, kosong, atau menangis tanpa alasan jelas. Hal-hal yang dulu menyenangkan kini terasa hambar. Jika kondisi ini berlangsung berminggu-minggu, itu sinyal kamu perlu bicara dengan orang yang kamu percaya.

2. Mudah Marah dan Tersinggung
Depresi tidak selalu datang dalam bentuk tangisan. Pada remaja, gejalanya bisa muncul lewat sikap mudah tersinggung, cepat marah, atau sulit menahan emosi. Jika perubahan suasana hati ini mulai mengganggu hubungan dengan orang lain, jangan ragu mencari bantuan—baik dari keluarga, guru, konselor, maupun teman dekat.

3. Merasa Tak Berdaya dan Kehilangan Kendali
Banyak remaja yang depresi merasa hidupnya tidak berarti. Mereka sering merasa gagal, bingung, atau kehilangan arah. Jika perasaan ini berlangsung lama dan diiringi rasa bersalah, cemas, atau putus asa, bisa jadi itu tanda depresi yang perlu ditangani profesional.

Baca Juga :  Menurut Psikologi, Inilah 5 Kebiasaan Orang Sukses Saat Berusia 50-an ke Atas

4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Kamu merasa lebih nyaman sendiri dan enggan bertemu siapa pun? Saat depresi, seseorang cenderung menghindari interaksi karena merasa lelah secara emosional. Tapi semakin menjauh, rasa sedih justru makin kuat. Cobalah bercerita dengan orang yang kamu percaya agar tidak terjebak dalam kesepian.

5. Kehilangan Minat terhadap Hal yang Dulu Disukai
Hal-hal yang dulu membuatmu semangat—bermain musik, nongkrong, ikut kegiatan sekolah—tiba-tiba terasa membosankan. Kamu kehilangan energi dan motivasi. Jika ini terjadi terus-menerus, bisa jadi kamu sedang berjuang melawan depresi tanpa sadar.

Depresi pada remaja bukan sekadar “sedih biasa” atau “baper.” Ini kondisi nyata yang bisa dialami siapa pun. Mengenali gejalanya lebih awal adalah langkah penting agar bisa segera mencari pertolongan.

Kalau kamu merasa sedang tidak baik-baik saja, jangan diam. Ceritakan pada keluarga, teman, atau konselor sekolah. Berbagi cerita bukan tanda lemah—itu tanda keberanian. Dengan dukungan dan penanganan yang tepat, kamu bisa pulih dan menemukan kembali kebahagiaanmu. ***

PROKALTENG.CO – Depresi di kalangan remaja kini makin banyak terjadi dan sering kali tidak disadari. Banyak anak muda merasa sedih berkepanjangan, kehilangan semangat, atau menarik diri dari teman-teman tanpa tahu penyebab pastinya. Padahal, gejala seperti ini bisa jadi tanda awal depresi yang perlu segera ditangani.

Data penelitian menunjukkan, sekitar 20 persen remaja mengalami depresi sebelum usia dewasa. Angka ini menggambarkan betapa seriusnya masalah kesehatan mental yang sering dianggap sepele. Kondisi ini bisa berdampak besar pada prestasi sekolah, hubungan sosial, bahkan keselamatan diri seseorang jika dibiarkan tanpa penanganan.

Sayangnya, masih banyak yang salah kaprah soal depresi. Ketika penyanyi Willow Smith, putri aktor Will Smith, pernah terbuka soal perjuangannya melawan depresi, tak sedikit warganet justru menghakimi. Padahal, depresi tak pandang usia, status sosial, atau latar belakang hidup. Siapa pun bisa mengalaminya—terutama remaja yang sedang mencari jati diri dan mengalami perubahan emosi besar.

Menurut kanal psikologi populer Psych2Go, ada lima tanda depresi pada remaja yang perlu dikenali sejak dini agar bisa segera mendapat bantuan yang tepat.

Baca Juga :  Tanda-Tanda Halus Menunjukkan Seorang Wanita Memiliki Energi yang Benar-Benar Indah

1. Sedih dan Murung Berkepanjangan
Salah satu tanda paling umum dari depresi adalah suasana hati yang terus-menerus rendah. Kamu mungkin sering merasa sedih, kosong, atau menangis tanpa alasan jelas. Hal-hal yang dulu menyenangkan kini terasa hambar. Jika kondisi ini berlangsung berminggu-minggu, itu sinyal kamu perlu bicara dengan orang yang kamu percaya.

2. Mudah Marah dan Tersinggung
Depresi tidak selalu datang dalam bentuk tangisan. Pada remaja, gejalanya bisa muncul lewat sikap mudah tersinggung, cepat marah, atau sulit menahan emosi. Jika perubahan suasana hati ini mulai mengganggu hubungan dengan orang lain, jangan ragu mencari bantuan—baik dari keluarga, guru, konselor, maupun teman dekat.

3. Merasa Tak Berdaya dan Kehilangan Kendali
Banyak remaja yang depresi merasa hidupnya tidak berarti. Mereka sering merasa gagal, bingung, atau kehilangan arah. Jika perasaan ini berlangsung lama dan diiringi rasa bersalah, cemas, atau putus asa, bisa jadi itu tanda depresi yang perlu ditangani profesional.

Baca Juga :  Menurut Psikologi, Inilah 5 Kebiasaan Orang Sukses Saat Berusia 50-an ke Atas

4. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Kamu merasa lebih nyaman sendiri dan enggan bertemu siapa pun? Saat depresi, seseorang cenderung menghindari interaksi karena merasa lelah secara emosional. Tapi semakin menjauh, rasa sedih justru makin kuat. Cobalah bercerita dengan orang yang kamu percaya agar tidak terjebak dalam kesepian.

5. Kehilangan Minat terhadap Hal yang Dulu Disukai
Hal-hal yang dulu membuatmu semangat—bermain musik, nongkrong, ikut kegiatan sekolah—tiba-tiba terasa membosankan. Kamu kehilangan energi dan motivasi. Jika ini terjadi terus-menerus, bisa jadi kamu sedang berjuang melawan depresi tanpa sadar.

Depresi pada remaja bukan sekadar “sedih biasa” atau “baper.” Ini kondisi nyata yang bisa dialami siapa pun. Mengenali gejalanya lebih awal adalah langkah penting agar bisa segera mencari pertolongan.

Kalau kamu merasa sedang tidak baik-baik saja, jangan diam. Ceritakan pada keluarga, teman, atau konselor sekolah. Berbagi cerita bukan tanda lemah—itu tanda keberanian. Dengan dukungan dan penanganan yang tepat, kamu bisa pulih dan menemukan kembali kebahagiaanmu. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru