Site icon Prokalteng

Ortu Harus Tahu! Begini Cara Membiasakan Anak Salat Sejak Dini

Salat

Ilustrasi pembelajaran salat bagi anak usia dini. (ist)

MEMBIASAKAN anak salat sejak dini adalah kewajiban orang tua. Perlu pemahaman tentang cara yang benar sesuai usia anak agar mereka tak lalai beribadah. Siapa yang tak ingin punya anak yang rajin salat setiap hari? Orang tua tentu merasa bahagia.

Tapi tentunya peran orang tua sangat dibutuhkan dengan menerapkan cara membiasakan anak salat sejak dini Butuh waktu dan kesabaran, namun dampaknya sangat baik bagi penerapan ibadah pada anak.

Beda anak akan beda pula karakternya, ada yang mudah diajarkan namun ada juga yang butuh ketegasan tersendiri untuk membimbingnya. Mau tahu bagaimana caranya? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Cara Membiasakan Anak Salat Sejak Dini

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak menjadikan salat sebagai bagian dari aktivitas setiap hari dan tidak harus selalu disuruh.

Cara-cara ini sudah terbukti ampuh tanpa harus mendikte dan memarahi.

  1.  Memperkenalkan Anak Tentang Allah dan Rasulnya

Sebelum mulai mengajarkan dan membiasakan anak salat sejak dini, hal paling utama yang harus dilakukan adalah memperkenalkan mereka tentang Islam, Allah, dan Rasulullah.

Tentunya dengan cara yang mudah dipahami anak sesuai usia mereka.

Misalnya untuk anak batita diajarkan lewat lagu atau dongeng sebelum tidur yang menjelaskan tentang keesaan Allah dan kisah para nabi.

Di mana poin tentang salat juga masuk dalam poin belajar sambil bercerita tersebut.

Memanfaatkan media sosial dan internet juga dapat dilakukan sebagai upaya untuk membuat anak kenal siapa penciptanya dan bagaimana harus bersyukur dan beriman.

Tapi, tentu harus pandai mencari sumber informasi yang benar.

  1.  Memberi Pemahaman tentang Ibadah

Memberikan penjelasan yang tepat kepada anak tentang pentingnya ibadah bisa dilakukan dengan cara yang mudah dipahami.

Apalagi ketika ingin si kecil sudah mulai terbiasa sholat sejak dini tanpa harus disuruh-suruh apalagi dimarahi.

Cara yang paling tepat adalah menjelaskan tentang ibadah sesuai kalimat yang mudah mereka pahami di usia masing-masing. 

Contohnya “Allah itu sayang sama orang yang rajin salat, apalagi kalau tepat waktu. Nanti Allah juga akan balas dengan banyak kebaikan buat kamu. Jadi, jangan sia siakan sayangnya Allah, ya, nak.”

Hindari penjelasan yang justru membuat anak takut dan terbebani untuk melakukan salat karena sejatinya ibadah itu dilakukan dari hati, lalu maksud ibadah akan sampai dan tidak akan ada keterpaksaan.

Jika dikaji berdasarkan rentang umur anak, maka ada tiga kategori cara memberikan pemahaman tentang salat, yaitu:

  1.  Usia di Bawah 7 Tahun

Pada rentang usia ini, anak memang belum bisa maksimal mengikuti apa yang disuruh orang tua salah satunya soal melakukan ibadah salat.

Cara paling jitu adalah dengan menganjurkan terlebih dahulu sampai mereka terbiasa.

  1.  Usia 7 Sampai 10 Tahun

Di usia ini anak sudah memiliki kemampuan menerima perintah dan menjalankannya sehingga membiasakan salat akan lebih mudah dengan menyuruh anak.

Tentunya dengan bahasa yang santun supaya mereka juga tetap nyaman dan tidak merasa terpaksa menjalankan ibadah wajib.

  1.  Usia di Atas 10 Tahun

Di usia ini anak sudah bisa diajarkan dengan cara lebih keras dan disiplin tinggi.

Termasuk memberikan hukuman yang tepat sebagai efek jera bagi mereka saat meninggalkan sholat.

  1.  Menjadi Role Model

Cara selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menjadi contoh atau role model bagi buah hati tercinta dalam masalah beribadah.

Sebelum meminta anak belajar dan terbiasa sholat lima waktu setiap hari, orang tua harus sudah lebih dulu sholat lima waktu.

Biarkan anak melihat orang tua salat setiap waktu. Pada anak balita, mereka akan melihat dan mulai mencoba sendiri.

Lalu akan menjadi terbiasa melihat dan menirukan gerakan salat. Meskipun untuk mempelajari secara mendalam soal bacaan dan lainnya dilakukan setelah mereka berusia cukup.

Seperti dijelaskan dalam salah satu hadits shahih tentang sabda Rasulullah untuk memerintahkan para anak-anak salat ketika memasuki usia tujuh tahun.

Sedangkan ketika sudah di usia 10 tahun, pukul jika melalaikan shalat. Sebagai contoh, saat adzan subuh orang tua sudah bangun dan langsung mengambil wudhu untuk menyegerakan salat subuh.

Biarkan anak melihatnya dan mereka mencerna sendiri bahwa salat itu sebuah kewajiban dan tidak bisa ditinggalkan padahal dalam kondisi masih mengantuk.

  1.  Pemahaman Pentingnya Salat

Jangan lupa untuk terus memberikan pemahaman kenapa salat itu penting dilakukan oleh umat muslim.

Tentunya tetap dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak memberikan penjelasan membingungkan supaya anak bisa cepat mencernanya.

  1.  Ajak Salat Berjamaah

Setelah melalui tiga cara membiasakan anak sholat sejak dini di atas, bisa dilanjutkan dengan mengajak anak untuk mulai salat.

Awali dengan mengajak sholat berjamaah dengan orang tua sebagai imamnya. Biarkan mereka mengikuti gerakan sholat yang benar, mendengar setiap bacaan salat sampai mereka mampu melakukan setiap gerakan itu sendiri.

Salat berjamaah ini bisa dimulai sejak anak masih berusia batita, hitung-hitung sebagai perkenalan awal sebelum memberikan pemahaman lebih lanjut.

  1.  Ada Ruang Khusus Salat

Buatlah sebuah ruang khusus di rumah sebagai tempat salat bagi keluarga, biasakan anak-anak untuk menjalankan salat di ruangan tersebut.

Gunanya adalah sebagai pengingat bahwa ketika waktu sholat masuk maka mereka bisa menggunakan tempat tersebut untuk beribadah.

Tidak perlu mewah jika memang rumah memiliki ukuran terbatas. Hal yang penting, spot tersebut memang selalu dipakai untuk dijadikan tempat ibadah.

  1.  Gambar Tentang Salat dan Tata Caranya

Jangan lupa untuk menempatkan berbagai gambar penunjang pelajaran tentang salat di beberapa spot strategis dinding rumah.

Misalnya gambar gerakan salat, rukun sholat, hingga bacaan salat supaya anak bisa terbiasa membacanya dan akhirnya hafal dengan alami tanpa paksaan.

Gambar beserta penjelasan tersebut dapat diletakkan di dinding kamar si kecil, bisa juga di ruang salat, atau ruang keluarga.

Jadi setiap anak-anak melewati area tersebut, mereka akan dengan mudah melihat gambar tersebut.

  1.  Membuat Jadwal Salat untuk Dilakukan Rutin

Buatlah jadwal salat yang akan dijalankan oleh anak di rumah berdasarkan kesepakatan dengan anak tentang kemampuan mereka melakukannya.

Memang, sebaiknya tidak langsung dibuat sendiri oleh orang tua supaya anak memiliki rasa tanggung jawab juga untuk mengikuti jadwal tersebut. Kenapa begitu?

Ada keikutsertaan pendapat mereka tentang menjalankan ibadah terutama waktunya, namun memang perlu penegasan untuk sholat di awal waktu agar pahala yang didapat jauh lebih besar.

Lakukan secara bertahap supaya anak bisa terbiasa tanpa adanya paksaan sehingga ibadah salat tidak menjadi beban bagi mereka.

  1.  Punish and Reward

Setelah menerapkan semua cara membiasakan anak sholat sejak dini sebelumnya, saatnya untuk menerapkan punish and reward seperti sudah ditegaskan di dalam salah satu hadits shahih.

Dimana ketika anak sudah memasuki usia 10 tahun boleh dipukul kalau tidak melaksanakan sholat. Soal hukuman, bisa disesuaikan dengan usia anak.

Dulu memang kebanyakan orang tua mendidik dengan keras dan memberikan hukuman tegas seperti memukul dengan menggunakan sapu lidi.

Kalau sekarang pilihlah hukuman yang akan membuat anak sadar tentang kesalahannya melalaikan salat.

Misalnya hukuman berdiri di pojok ruangan dan memberikan mereka waktu berpikir tentang kesalahannya.

Bisa juga dengan memukul namun tidak sampai membuat cedera, seperti mengangkat tangan tidak terlalu tinggi sebelum memukul anak supaya efeknya tidak terlalu sakit di tubuh anak.

Kemudian pukul di area yang tidak akan menyebabkan luka lebam dan malah menimbulkan trauma.

Sedangkan untuk rewards dapat pula diberikan namun tidak melulu berupa benda apalagi uang.

Orang tua bisa mengapresiasi anak lewat pujian dan pelukan hangat supaya mereka merasa nyaman dan lebih semangat untuk salat.

Manfaat Membiasakan Anak Salat Sejak Dini

Dalam salah satu hadits shahih dijelaskan bahwa shalat adalah tiang agama dan wajib hukum bagi seorang muslim melakukannya.

Ketika seseorang mampu menjalankan ibadah tersebut, maka keimanannya akan lebih kokoh karena selalu memiliki pengingat.

Oleh karena itulah mengapa mengajarkan sholat kepada anak perlu dilakukan sejak mereka masih kecil.

Tujuannya supaya bisa menjadi muslim yang baik dan merasakan berbagai manfaat hebat dari mendirikan sholat tersebut.

  1.  Lebih Dekat dengan Allah

Ketika anak dibiasakan untuk salat sejak mereka kecil, maka mereka akan memiliki kedekatan dengan Allah SWT.

Apalagi jika sudah disertai dengan pemahaman tentang bacaan sholat hingga semua hal-hal penting seputar salat.

Anak juga akan lebih aware bahwa ketika mereka meninggalkan salat, maka akan ada dampak buruk pada diri sendiri, terutama soal dosa besar yang akan mereka miliki karena tidak salat.

Oleh karena itu, ketika orang tua bisa memberikan pemahaman hingga membiasakan anak salat sejak dini yang benar maka anak cenderung merasa selalu dekat dengan penciptanya.

  1.  Bekal Hidup Masa Depan

Kenapa disebut bekal? Alasan utamanya adalah mereka akan selalu ingat bahwa ada hal-hal yang dilarang oleh Allah dan wajib dihindari.

Misalnya, saat akan melakukan perbuatan dosa lalu masuk waktu salat kemudian si anak bersegera untuk melaksanakan ibadah tersebut.

Otomatis dia akan terhindar dari kemungkinan melakukan dosa tersebut, selalu diingatkan lewat azan dan doa selesai salat.

  1.  Bekal Memulai Istiqomah

Memang bukan hal mudah untuk membiasakan anak melaksanakan salat karena butuh kegigihan dan istiqomah dari orang tua melakukannya.

Ibarat air yang menetes di atas batu yang akan butuh waktu lama hingga membuat sebuah lubang di batu tersebut dan berbekas.

Tapi percayalah, ketika orang tua istiqomah mengajarkan dan membiasakan anak menjalankan ibadah wajib tersebut maka dengan sendirinya anak akan memilih sifat istiqomah yang sama.

Nantinya bukan hanya soal salat, berbekal pemahaman tepat tentang ibadah tersebut anak juga cenderung istiqomah dalam menjalankan hidupnya.

  1.  Anak Akan Terbiasa Salat sampai Akhir Hayat

Menjalankan salat dengan pemahaman yang benar sejak dini akan membuat sebuah prinsip hidup yang sesuai syariat Islam.

Salah satunya adalah anak wajib salat dan akan mendapatkan dosa bahkan akan masuk neraka jika meninggalkannya.

Dengan pemahaman tersebut, si anak akan lebih berhati-hati dan selalu ingat untuk menjalankan salat hingga akhir hayat.

  1.  Ladang Pahala Orang Tua dan Anak

Salat merupakan ladang pahala bagi yang mengerjakannya, apalagi kalau dikerjakan di awal waktu ditambah dengan shalat sunah yang memiliki hitungan pahala berlimpah.

Ketika orang tua mengajarkan anak salat sejak dini, maka pahala juga baginya sampai tutup usia karena setiap salat anak akan mendoakan orang tuanya.

Apakah sekarang sudah mulai menerapkan cara membiasakan anak salat sejak dini?

Selama dilakukan dengan sabar akan ada hikmahnya, termasuk mengajarkan bersedekah pada anak yang bisa disalurkan langsung melalui Yayasan Yatim Mandiri. (net)

Exit mobile version