Perdebatan mengenai perbedaan intelektual antara pria dan wanita sudah berlangsung selama berabad-abad dan tampaknya tidak akan berhenti di dunia pasca-feminis modern ini.
Sebagian besar orang saat ini tidak sepakat dengan pandangan Charles Darwin yang mengatakan pada tahun 1871 bahwa pria secara alami lebih cerdas daripada wanita karena kebutuhan evolusi untuk berburu, melawan musuh, dan membela keluarga semua tugas yang dapat meningkatkan persepsi, alasan, dan imajinasi.
Namun, penelitian ilmiah modern menunjukkan bahwa pandangan Margaret Mead yang mengatakan pada tahun 1935 bahwa tidak ada perbedaan biologis dalam kecerdasan pun tidak sepenuhnya benar.
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa ada beberapa perbedaan kecerdasan antara pria dan wanita secara statistik, meskipun ini hanya mencakup jenis kecerdasan, bukan tingkat kecerdasan itu sendiri. Saat ini, ilmu pengetahuan mengakui bahwa ada banyak jenis kecerdasan yang berbeda.
Beberapa orang ahli dalam permainan catur, merencanakan beberapa langkah dengan mudah dalam setiap hal yang mereka lakukan. Beberapa memiliki ingatan yang luar biasa, mampu mengeluarkan fakta dalam sekejap.
Ada juga yang sangat ahli dalam mempelajari rumus matematika, bahasa asing, atau gagasan filosofis. Beberapa menjadi penulis drama hebat, sementara yang lainnya menjadi komposer jenius. Ada yang bisa memperbaiki hampir semua hal yang bersifat mekanis, dan ada juga yang bisa mengatasi bahkan kode komputer yang paling kompleks.
Meskipun keterampilan-keterampilan ini dapat dikelompokkan ke dalam kategori kemampuan tertentu, kenyataannya kecerdasan itu tidak sesederhana yang pernah diyakini. Ada banyak jenis kecerdasan yang berbeda, dan setiap individu memiliki kecenderungan alami yang berbeda-beda, terlepas dari jenis kelamin.
Dilansir dari Your Tango, menurut penelitian bahwa otak Anda memiliki alasan tersembunyi mengapa Anda tertarik pada seseorang dan banyak di antaranya berkaitan dengan kecerdasan.
Perbedaan Kecerdasan Antara Pria dan Wanita
Ketika mempertimbangkan berbagai jenis pemikiran, beberapa perbedaan umum antara gender muncul:
Wanita:
Cenderung lebih terampil dalam tugas verbal dan berpikir non-linier.
Memiliki tingkat keterampilan emosional yang lebih tinggi.
Unggul dalam keterampilan motorik halus.
Cenderung lebih menunjukkan sifat pengasuh dan penyayang.
Pria:
Cenderung lebih mahir dalam tugas berbasis matematika dan pemrosesan langkah demi langkah.
Lebih baik dalam penalaran spasial.
Memiliki keterampilan motorik kasar yang lebih baik.
Cenderung lebih agresif.
Perbedaan ini hanya merupakan rata-rata statistik. Memang lebih banyak fisikawan dan matematikawan pria, serta lebih banyak guru dan penulis wanita, tetapi tidak ada yang akan membantah bahwa Marie Curie dan William Shakespeare adalah yang terbaik di bidang mereka masing-masing.
Statistik keseluruhan tidak berarti banyak ketika melihat individu. Meskipun begitu, fakta bahwa perbedaan gender ini ada, kemungkinan besar merupakan hasil dari evolusi.
Asal Usul Perbedaan Kecerdasan Berdasarkan Gender
Nenek moyang kita hidup dalam kondisi yang keras tanpa kenyamanan modern yang kita nikmati hari ini. Sungguh tidak mungkin bagi satu orang untuk melakukan semua pekerjaan yang diperlukan untuk melawan musuh, memberi makan keluarga, membesarkan anak-anak, bertahan hidup dari cuaca buruk, dan melakukan tugas-tugas lainnya.
Pembagian tugas menjadi sangat penting, dan secara evolusi, masuk akal jika satu kelompok orang menangani tugas-tugas luar rumah sementara kelompok lainnya mengurus pekerjaan di rumah. Maka, kita berkembang sesuai dengan kenyataan tersebut.
Saat ini, tentu saja, pengasuhan anak tunggal bukan hanya mungkin tetapi juga umum. Orang-orang menunda pernikahan lebih lama, dan banyak yang tidak menikah sama sekali. Tidak ada lagi alasan bertahan hidup untuk berpasangan. Meskipun demikian, dorongan untuk membentuk ikatan pasangan adalah hal yang sangat dasar dan tampaknya tidak akan pernah hilang.
Pentingnya Keterampilan dan Minat yang Saling Melengkapi dalam Hubungan
Negosiasi dan kompromi sangat penting dalam hubungan, dan hal ini bisa menjadi sulit ketika kedua pihak dalam pasangan menganggap area tertentu sebagai domain mereka. Hal ini juga bisa menjadi tantangan ketika kedua pasangan membenci aspek yang sama dalam menjalankan rumah tangga dan keluarga. Oleh karena itu, sangat masuk akal untuk memilih pasangan yang memiliki keterampilan dan minat yang saling melengkapi.
Jika Anda menikmati memasak setiap malam, sementara pasangan Anda menikmati proyek perbaikan rumah, Anda bisa membagi tugas dan menaklukkan seperti yang dilakukan nenek moyang kita.
Peran pria dan wanita yang diharapkan kini telah berubah dan jarang menimbulkan keheranan. Dads yang tinggal di rumah atau wanita yang bekerja di bidang yang didominasi pria adalah hal yang biasa. Tujuan dari ini adalah menemukan pasangan yang saling mendukung dan memiliki keterampilan serta minat yang saling melengkapi.(jpc)