Site icon Prokalteng

Mau Sehat Bugar di Tahun 2025? Yuk Mulai Tinggalkan Kebiasaan Ini!

Kebiasaan olahraga yang perlu dilakukan agar sehat dan bugar di tahun 2025. (Freepik/ jcomp)

MEMASUKI tahun baru selalu identik dengan resolusi dan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik. Di tahun 2025, menjaga kesehatan fisik agar tetap segar bugar dan mental menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan.

Namun, untuk mencapainya, diperlukan komitmen untuk mengubah kebiasaan yang mungkin selama ini merugikan tubuh dan pikiran. Beberapa rutinitas buruk bisa menjadi penghalang utama dalam perjalanan menuju hidup yang sehat dan bugar.

Dilansir dari geediting.com pada Jumat (20/12), diterangkan bahwa setidaknya terdapat sembilan kebiasaan buruk yang harus di tinggalkan jika ingin diri menjadi sehat bugar menyambur tahun 2025.

Kebiasaan ngemil tengah malam yang merugikan

Kebiasaan makan tengah malam dapat menghancurkan rencana kebugaran seseorang. Tidur yang terganggu dan asupan kalori tambahan membuat metabolisme tubuh tidak optimal.

Saat jam menunjukkan lewat tengah malam, dorongan untuk membuka lemari es dan mengambil camilan menjadi godaan yang sulit ditolak. Namun, meninggalkan kebiasaan ini merupakan langkah penting menuju gaya hidup sehat.

Melewatkan sarapan

Mengabaikan sarapan sering kali dianggap cara cepat menghemat waktu pagi. Padahal, sarapan memainkan peran kunci dalam mengatur energi dan metabolisme harian.

Ketika seseorang melewatkan sarapan, tubuh cenderung mengalami penurunan energi dan akan lebih mudah mengalami keinginan makan berlebih di siang hari.

Memulai hari dengan sarapan bergizi akan membantu menjaga keseimbangan nutrisi dan mengendalikan nafsu makan.

Duduk berkepanjangan

Duduk dalam waktu lama dapat membahayakan kesehatan sama seperti merokok. Aktivitas yang didominasi dengan duduk dalam jangka panjang meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan kematian dini.

Solusinya adalah mengubah gaya hidup dengan sering bergerak, menggunakan meja berdiri, melakukan jeda berjalan singkat, dan melakukan peregangan setiap jam.

Mengabaikan latihan kekuatan

Kardio saja tidak cukup untuk mencapai kebugaran optimal. Latihan kekuatan memiliki peran penting dalam membentuk tubuh yang kuat dan fungsional.

Selain membentuk otot, latihan ini mampu meningkatkan metabolisme, memperkuat tulang, dan meningkatkan performa aktivitas sehari-hari. Beberapa gerakan sederhana seperti squat, lunges, dan push-up dapat menjadi pilihan awal.

Berlebihan dalam berolahraga

Terlalu keras dalam berolahraga sama berbahayanya dengan tidak berolahraga sama sekali. Kelebihan latihan dapat menyebabkan cedera, kelelahan, dan justru menghambat pencapaian tujuan kebugaran.

Penting untuk memiliki program latihan yang seimbang dengan memasukkan hari istirahat untuk pemulihan tubuh.

Mengabaikan kesehatan mental

Kebugaran tidak hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Stres, kecemasan, dan depresi dapat memengaruhi performa dan motivasi berolahraga. Praktik mindfulness, mengambil jeda saat dibutuhkan, dan mencari bantuan profesional jika merasa kewalahan merupakan bagian penting dalam perjalanan fitness.

Kurang konsumsi air putih

Air memiliki peran penting dalam sistem tubuh. Selain menghilangkan dahaga, air membantu pencernaan, membersihkan racun, menjaga kesehatan kulit, melindungi sendi, dan meningkatkan energi mental.

Mengonsumsi setidaknya delapan gelas air per hari dapat membantu kinerja tubuh secara optimal.

Mengabaikan waktu tidur

Tidur yang kurang berkualitas dapat menghambat progress kebugaran. Kekurangan tidur berdampak pada peningkatan berat badan, penurunan energi, dan pemulihan otot yang lambat. Disarankan untuk mendapatkan tidur selama 7-9 jam per malam dengan kualitas yang baik.

Menetapkan target yang tidak realistis

Tujuan kebugaran yang terlalu muluk justru akan membuat seseorang frustasi. Perjalanan menuju kebugaran adalah proses bertahap yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi.

Penting untuk menetapkan target yang dapat dicapai, merayakan pencapaian kecil, dan fokus pada kemajuan berkelanjutan. (jpg)

Exit mobile version