27.8 C
Jakarta
Friday, March 21, 2025

Alasan Seseorang Menjengkelkan di Medsos Tetapi Menyenangkan Dalam Kehidupan Nyata

Media sosial sering kali memperlihatkan sisi unik dari kepribadian seseorang. Pernahkah kamu bertemu seseorang yang terlihat menyebalkan di dunia maya, tetapi justru menyenangkan saat bertemu langsung?

Fenomena ini cukup menarik karena menunjukkan bagaimana seseorang bisa memiliki kepribadian berbeda di dunia nyata dan dunia digital. Mungkin kamu mengenal seseorang yang di media sosial selalu mengeluh, pamer, atau mencari perhatian, tetapi ketika bertemu langsung, mereka justru ramah, humoris, atau rendah hati.

Fenomena ini bukan sekadar kebetulan. Menurut psikologi, dilansir dari Geediting pada Rabu (19/3), ada alasan tertentu mengapa seseorang bisa terlihat menjengkelkan di media sosial tetapi menyenangkan dalam kehidupan nyata.

Orang-orang seperti ini umumnya memiliki tujuh kebiasaan yang membuat kepribadian mereka tampak kontras di dunia maya dan dunia nyata.

  1. Terlalu Banyak Berbagi Hal Sepele

Kita semua punya teman yang gemar membagikan setiap detail kecil dalam hidupnya di media sosial. Mulai dari sarapan pagi, kondisi lalu lintas, hingga curhatan tentang pekerjaan—semuanya dibagikan tanpa filter.

Namun, menariknya, saat bertemu langsung, mereka justru menjadi pendengar yang baik dan lebih fokus pada orang lain. Menurut psikolog Carl Rogers, manusia cenderung ingin berbagi pengalaman agar merasa lebih terhubung dengan orang lain.

Sayangnya, kebiasaan ini sering kali dianggap berlebihan di media sosial dan membuat orang lain merasa terganggu. Namun, di kehidupan nyata, sikap mereka yang perhatian dan mau mendengar justru membuat mereka disukai.

  1. Sering Mengeluh di Media Sosial

Siapa yang tidak punya teman yang selalu mengeluh di media sosial? Mulai dari cuaca, kebijakan pemerintah, antrean panjang di supermarket, hingga kopi yang terlalu pahit—semua dijadikan bahan keluhan.

Namun, saat bertemu langsung, mereka justru ceria dan tidak terlihat seperti orang yang suka mengeluh. Menurut Sigmund Freud, mengungkapkan emosi negatif bisa menjadi cara seseorang menghindari tekanan yang lebih besar dalam kehidupan nyata.

Baca Juga :  Bakal Selalu Menang dalam Segala Hal, 5 Shio Terkuat yang Tak Akan Bisa Dikalahkan

Artinya, mereka menggunakan media sosial sebagai tempat pelampiasan agar bisa tetap positif dalam interaksi sosial sehari-hari. Meskipun keluhan mereka terasa melelahkan di dunia maya, mereka justru menyenangkan untuk diajak ngobrol di dunia nyata.

  1. Suka Berdebat di Media Sosial

Pernah melihat seseorang yang selalu bersemangat terlibat dalam perdebatan di media sosial? Mereka bisa berargumen soal politik, tren sosial, hingga berita viral, dan tak ragu untuk mengkritik pandangan orang lain.

Namun, ketika bertemu langsung, mereka justru menghindari konflik dan cenderung lebih santai. Menurut Abraham Maslow, media sosial memberikan rasa aman bagi seseorang untuk mengekspresikan diri tanpa harus menghadapi reaksi langsung.

Di dunia nyata, mereka lebih memilih untuk menjaga kedamaian dan menghindari konfrontasi agar interaksi sosial tetap harmonis.

  1. Sering Mencari Perhatian

Beberapa orang di media sosial gemar memposting foto provokatif, membuat status kontroversial, atau membagikan setiap pencapaian mereka. Mereka tampak haus perhatian dan selalu ingin menjadi pusat perhatian di dunia maya.

Namun, di kehidupan nyata, mereka justru dikenal sebagai pribadi yang karismatik dan menyenangkan. Keinginan mereka untuk diperhatikan di media sosial sering kali diterjemahkan menjadi sifat yang energik dan humoris dalam pergaulan langsung.

Mereka bisa menjadi sosok yang menghidupkan suasana dan membuat orang lain merasa nyaman di sekitar mereka.

  1. Menampilkan Kehidupan yang Terlalu Sempurna

Ada orang-orang yang selalu terlihat “sempurna” di media sosial—mulai dari foto liburan mewah, makan malam eksklusif, hingga pencapaian profesional yang mengesankan. Seolah-olah hidup mereka tidak pernah mengalami kesulitan.

Namun, saat bertemu langsung, mereka sering kali lebih jujur dan terbuka tentang tantangan yang mereka hadapi. Menurut Albert Ellis, orang yang tampak sempurna di luar sebenarnya adalah mereka yang paling berusaha untuk diterima oleh orang lain.

Baca Juga :  Pandangan Psikologis Utama Tentang Perilaku Manusia Saat Membelanjakan Uang

Ketika bertemu langsung, mereka tidak segan untuk menunjukkan sisi asli mereka, yang membuat mereka lebih manusiawi dan mudah disukai.

  1. Jarang Berinteraksi di Media Sosial

Ada juga orang yang hampir tidak pernah berkomentar atau membagikan sesuatu di media sosial. Mereka terlihat pasif dan tidak terlalu tertarik untuk berpartisipasi dalam percakapan digital. Namun, di dunia nyata, mereka justru sangat hangat dan mudah bergaul.

Orang-orang seperti ini lebih nyaman berinteraksi secara langsung daripada melalui layar. Mereka juga cenderung menjadi pendengar yang baik, sehingga membuat orang-orang di sekitar mereka merasa dihargai.

  1. Terlalu Menganalisis Segala Sesuatu

Orang yang suka menganalisis setiap komentar, postingan, atau interaksi di media sosial sering kali terlihat terlalu serius atau kaku. Mereka mungkin sering membuat postingan panjang atau komentar yang sangat mendalam. Namun, di dunia nyata, mereka justru bisa menjadi teman bicara yang menarik dan penuh wawasan.

Menurut psikolog Daniel Kahneman, orang yang cenderung overthinking sebenarnya hanya ingin memahami sesuatu lebih dalam. Meskipun di media sosial mereka terlihat terlalu banyak berpikir, dalam percakapan langsung, mereka justru bisa memberikan perspektif yang menarik dan mendalam.

Media sosial memang sering kali hanya menampilkan sebagian kecil dari kepribadian seseorang. Orang yang tampak menyebalkan di dunia maya bisa jadi justru sangat menyenangkan saat diajak ngobrol langsung.

Jadi, sebelum menilai seseorang hanya dari unggahan media sosialnya, cobalah untuk mengenalnya lebih dekat. Siapa tahu, mereka yang terlihat menyebalkan di layar sebenarnya bisa menjadi teman yang asyik di dunia nyata.(jpc)

Media sosial sering kali memperlihatkan sisi unik dari kepribadian seseorang. Pernahkah kamu bertemu seseorang yang terlihat menyebalkan di dunia maya, tetapi justru menyenangkan saat bertemu langsung?

Fenomena ini cukup menarik karena menunjukkan bagaimana seseorang bisa memiliki kepribadian berbeda di dunia nyata dan dunia digital. Mungkin kamu mengenal seseorang yang di media sosial selalu mengeluh, pamer, atau mencari perhatian, tetapi ketika bertemu langsung, mereka justru ramah, humoris, atau rendah hati.

Fenomena ini bukan sekadar kebetulan. Menurut psikologi, dilansir dari Geediting pada Rabu (19/3), ada alasan tertentu mengapa seseorang bisa terlihat menjengkelkan di media sosial tetapi menyenangkan dalam kehidupan nyata.

Orang-orang seperti ini umumnya memiliki tujuh kebiasaan yang membuat kepribadian mereka tampak kontras di dunia maya dan dunia nyata.

  1. Terlalu Banyak Berbagi Hal Sepele

Kita semua punya teman yang gemar membagikan setiap detail kecil dalam hidupnya di media sosial. Mulai dari sarapan pagi, kondisi lalu lintas, hingga curhatan tentang pekerjaan—semuanya dibagikan tanpa filter.

Namun, menariknya, saat bertemu langsung, mereka justru menjadi pendengar yang baik dan lebih fokus pada orang lain. Menurut psikolog Carl Rogers, manusia cenderung ingin berbagi pengalaman agar merasa lebih terhubung dengan orang lain.

Sayangnya, kebiasaan ini sering kali dianggap berlebihan di media sosial dan membuat orang lain merasa terganggu. Namun, di kehidupan nyata, sikap mereka yang perhatian dan mau mendengar justru membuat mereka disukai.

  1. Sering Mengeluh di Media Sosial

Siapa yang tidak punya teman yang selalu mengeluh di media sosial? Mulai dari cuaca, kebijakan pemerintah, antrean panjang di supermarket, hingga kopi yang terlalu pahit—semua dijadikan bahan keluhan.

Namun, saat bertemu langsung, mereka justru ceria dan tidak terlihat seperti orang yang suka mengeluh. Menurut Sigmund Freud, mengungkapkan emosi negatif bisa menjadi cara seseorang menghindari tekanan yang lebih besar dalam kehidupan nyata.

Baca Juga :  Bakal Selalu Menang dalam Segala Hal, 5 Shio Terkuat yang Tak Akan Bisa Dikalahkan

Artinya, mereka menggunakan media sosial sebagai tempat pelampiasan agar bisa tetap positif dalam interaksi sosial sehari-hari. Meskipun keluhan mereka terasa melelahkan di dunia maya, mereka justru menyenangkan untuk diajak ngobrol di dunia nyata.

  1. Suka Berdebat di Media Sosial

Pernah melihat seseorang yang selalu bersemangat terlibat dalam perdebatan di media sosial? Mereka bisa berargumen soal politik, tren sosial, hingga berita viral, dan tak ragu untuk mengkritik pandangan orang lain.

Namun, ketika bertemu langsung, mereka justru menghindari konflik dan cenderung lebih santai. Menurut Abraham Maslow, media sosial memberikan rasa aman bagi seseorang untuk mengekspresikan diri tanpa harus menghadapi reaksi langsung.

Di dunia nyata, mereka lebih memilih untuk menjaga kedamaian dan menghindari konfrontasi agar interaksi sosial tetap harmonis.

  1. Sering Mencari Perhatian

Beberapa orang di media sosial gemar memposting foto provokatif, membuat status kontroversial, atau membagikan setiap pencapaian mereka. Mereka tampak haus perhatian dan selalu ingin menjadi pusat perhatian di dunia maya.

Namun, di kehidupan nyata, mereka justru dikenal sebagai pribadi yang karismatik dan menyenangkan. Keinginan mereka untuk diperhatikan di media sosial sering kali diterjemahkan menjadi sifat yang energik dan humoris dalam pergaulan langsung.

Mereka bisa menjadi sosok yang menghidupkan suasana dan membuat orang lain merasa nyaman di sekitar mereka.

  1. Menampilkan Kehidupan yang Terlalu Sempurna

Ada orang-orang yang selalu terlihat “sempurna” di media sosial—mulai dari foto liburan mewah, makan malam eksklusif, hingga pencapaian profesional yang mengesankan. Seolah-olah hidup mereka tidak pernah mengalami kesulitan.

Namun, saat bertemu langsung, mereka sering kali lebih jujur dan terbuka tentang tantangan yang mereka hadapi. Menurut Albert Ellis, orang yang tampak sempurna di luar sebenarnya adalah mereka yang paling berusaha untuk diterima oleh orang lain.

Baca Juga :  Pandangan Psikologis Utama Tentang Perilaku Manusia Saat Membelanjakan Uang

Ketika bertemu langsung, mereka tidak segan untuk menunjukkan sisi asli mereka, yang membuat mereka lebih manusiawi dan mudah disukai.

  1. Jarang Berinteraksi di Media Sosial

Ada juga orang yang hampir tidak pernah berkomentar atau membagikan sesuatu di media sosial. Mereka terlihat pasif dan tidak terlalu tertarik untuk berpartisipasi dalam percakapan digital. Namun, di dunia nyata, mereka justru sangat hangat dan mudah bergaul.

Orang-orang seperti ini lebih nyaman berinteraksi secara langsung daripada melalui layar. Mereka juga cenderung menjadi pendengar yang baik, sehingga membuat orang-orang di sekitar mereka merasa dihargai.

  1. Terlalu Menganalisis Segala Sesuatu

Orang yang suka menganalisis setiap komentar, postingan, atau interaksi di media sosial sering kali terlihat terlalu serius atau kaku. Mereka mungkin sering membuat postingan panjang atau komentar yang sangat mendalam. Namun, di dunia nyata, mereka justru bisa menjadi teman bicara yang menarik dan penuh wawasan.

Menurut psikolog Daniel Kahneman, orang yang cenderung overthinking sebenarnya hanya ingin memahami sesuatu lebih dalam. Meskipun di media sosial mereka terlihat terlalu banyak berpikir, dalam percakapan langsung, mereka justru bisa memberikan perspektif yang menarik dan mendalam.

Media sosial memang sering kali hanya menampilkan sebagian kecil dari kepribadian seseorang. Orang yang tampak menyebalkan di dunia maya bisa jadi justru sangat menyenangkan saat diajak ngobrol langsung.

Jadi, sebelum menilai seseorang hanya dari unggahan media sosialnya, cobalah untuk mengenalnya lebih dekat. Siapa tahu, mereka yang terlihat menyebalkan di layar sebenarnya bisa menjadi teman yang asyik di dunia nyata.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru