32.7 C
Jakarta
Thursday, July 17, 2025

Bukan Gaya Hidup Mewah, Ini Ciri Orang Berkelas di Era Sekarang

PROKALTENG.CO – Ciri orang berkelas di zaman sekarang bukan lagi diukur dari kemewahan, popularitas, atau seberapa banyak merek ternama yang dikenakan. Justru, keanggunan sejati tampak dari sikap yang tenang namun tegas, serta kemampuan hadir dengan kepercayaan diri dan empati tanpa perlu menarik perhatian berlebihan.

Bukan soal kemampuan memilih garpu saat jamuan resmi, atau pakaian berwarna netral yang terlihat elegan. Orang berkelas memiliki cara hadir yang tidak mendominasi, namun tetap meninggalkan kesan kuat. Menariknya, semua itu tidak ditentukan oleh apa yang mereka lakukan—melainkan hal-hal yang secara sadar mereka hindari.

Berikut tujuh sikap yang diam-diam dijauhi oleh mereka yang dikenal sebagai pribadi paling berkelas, sebagaimana dilansir dari VegOut:

1. Tidak Mengeluh Keras tentang “Pelayanan Buruk”
Pernah melihat seseorang protes keras di kafe hanya karena pesanannya tidak sesuai harapan? Atau melambaikan tangan dengan kesal pada pelayan di restoran karena roti panggangnya terlalu cokelat?

Orang yang berkelas tetap meminta apa yang dibutuhkan tapi dengan cara yang tenang dan hormat. Mereka tidak mempermalukan orang lain hanya untuk “membela diri”.

Mereka tahu: mempertahankan martabat diri tidak harus meruntuhkan martabat orang lain. Bahkan di bandara, salon, atau layanan transportasi; mereka tetap bisa mendapatkan pelayanan terbaik, tanpa harus meninggikan suara.

2. Tidak Berbicara Keras di Speakerphone
Ini sederhana, tapi banyak dilupakan. Ruang publik bukan tempat untuk panggilan FaceTime dengan volume maksimal, apalagi tentang drama sinus sepupu jauh.
Orang berkelas menjaga privasi mereka. Mereka menepi. Memakai headphone. Menurunkan volume suara.

Baca Juga :  Soal Ndasmu Etik, Cak Imin: Jangan Remehkan Etika

Bukan karena kaku, tapi karena sadar: ruang bersama bukan milik pribadi. Itu tanda kecerdasan emosional yang tahu kapan tindakan kecil bisa mengganggu banyak orang.

3. Tidak Merendahkan Diri dengan Cara Terselubung
“Duh, minggu ini hectic banget. Harus launch tiga kampanye dan menolak jadi pembicara di Bali…”

Ya, yang seperti ini. Orang berkelas tidak pamer dengan cara merendahkan diri. Mereka mungkin berprestasi, tapi mereka tidak butuh panggung untuk memvalidasi itu.

Mereka lebih suka mendengarkan. Lebih penasaran terhadap orang lain dibanding sibuk menunjukkan pencapaian pribadi. Kalau bicara tentang kesuksesan pun, sering kali dibingkai dalam rasa syukur, bukan superioritas.
Ada sesuatu yang menenangkan dari orang yang tidak perlu membuktikan apa pun dan justru karena itu, mereka tampak lebih mengesankan.

4. Tidak Menjelek-jelekkan Orang Lain
Punya teman yang hobi menceritakan kebodohan orang lain? Lama-lama akan muncul pertanyaan: kalau sedang tidak bersama, apa yang ia katakan tentangmu?
Orang yang berkelas tidak menjadikan orang lain sebagai bahan hiburan. Keluhan pribadi disimpan untuk terapis, jurnal, atau lingkaran terdekat.

Karena mereka tidak membangun harga diri dengan meruntuhkan orang lain.
Dan itulah kenapa berada di dekat mereka terasa aman. Tidak perlu waspada. Tidak perlu takut jadi bahan cerita. Hanya obrolan yang ringan dan tulus.

5. Tidak Terlalu Banyak Menjelaskan Diri Sendiri
“Kamu ikut buka bareng besok?” “Tidak bisa. Soalnya malamnya harus ke rumah tante, terus pagi harus bangun cepat, dan…”

Tidak perlu sejauh itu. Orang yang percaya diri tidak merasa harus memberikan prolog setiap kali membuat pilihan. Mereka bisa bilang “tidak bisa minggu ini” tanpa panik dianggap tidak sopan.

Baca Juga :  Tanpa Disadari, 8 Tanda Ini Menunjukkan Kamu Orang Berkelas

Itu bukan sikap dingin melainkan justru melegakan. Percaya pada keputusan sendiri adalah bentuk keanggunan yang sering diremehkan.
Dan kabar baiknya? Orang lain biasanya tidak memerlukan penjelasan sebanyak itu seperti yang kamu kira.

6. Tidak Haus Perhatian
Orang berkelas tidak menolak sorotan. Tapi mereka juga tidak memburunya.
Mereka tidak menyela, tidak mendominasi percakapan, tidak harus jadi yang paling lucu di grup.

Tapi anehnya? Justru mereka yang menarik perhatian. Karena saat mereka berbicara, terasa tulus. Tidak untuk tampil tapi untuk terhubung.
Energinya bukan “lihat aku”, tapi “aku di sini, dan tidak perlu membuktikan apa pun”. Dan itulah yang paling menarik.

7. Tidak Bertindak Seolah Aturan Tidak Berlaku untuk Mereka
Parkir sembarangan. Menyerobot antrean. Mengabaikan rambu lalu lintas kecil. Semua ini bukan tanda “pemberontak yang keren”. Hanya menunjukkan rasa hormat yang tipis terhadap orang lain.

Orang yang benar-benar berkelas justru dikenal lewat hal-hal kecil: membukakan pintu. Menunggu giliran. Memberi tip. Mengembalikan troli belanja.
Bukan karena ingin dipuji, tapi karena itu mencerminkan cara pandang mereka terhadap dunia. Yakni penuh empati, bukan ego.

Dan ya, itu juga terlihat dari bagaimana mereka memperlakukan orang yang tidak bisa memberikan apa pun sebagai balasan.
Karena pada akhirnya, keanggunan sejati tidak terlihat dari seberapa keras kamu tampil tapi dari seberapa halus kamu hadir. (jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Ciri orang berkelas di zaman sekarang bukan lagi diukur dari kemewahan, popularitas, atau seberapa banyak merek ternama yang dikenakan. Justru, keanggunan sejati tampak dari sikap yang tenang namun tegas, serta kemampuan hadir dengan kepercayaan diri dan empati tanpa perlu menarik perhatian berlebihan.

Bukan soal kemampuan memilih garpu saat jamuan resmi, atau pakaian berwarna netral yang terlihat elegan. Orang berkelas memiliki cara hadir yang tidak mendominasi, namun tetap meninggalkan kesan kuat. Menariknya, semua itu tidak ditentukan oleh apa yang mereka lakukan—melainkan hal-hal yang secara sadar mereka hindari.

Berikut tujuh sikap yang diam-diam dijauhi oleh mereka yang dikenal sebagai pribadi paling berkelas, sebagaimana dilansir dari VegOut:

1. Tidak Mengeluh Keras tentang “Pelayanan Buruk”
Pernah melihat seseorang protes keras di kafe hanya karena pesanannya tidak sesuai harapan? Atau melambaikan tangan dengan kesal pada pelayan di restoran karena roti panggangnya terlalu cokelat?

Orang yang berkelas tetap meminta apa yang dibutuhkan tapi dengan cara yang tenang dan hormat. Mereka tidak mempermalukan orang lain hanya untuk “membela diri”.

Mereka tahu: mempertahankan martabat diri tidak harus meruntuhkan martabat orang lain. Bahkan di bandara, salon, atau layanan transportasi; mereka tetap bisa mendapatkan pelayanan terbaik, tanpa harus meninggikan suara.

2. Tidak Berbicara Keras di Speakerphone
Ini sederhana, tapi banyak dilupakan. Ruang publik bukan tempat untuk panggilan FaceTime dengan volume maksimal, apalagi tentang drama sinus sepupu jauh.
Orang berkelas menjaga privasi mereka. Mereka menepi. Memakai headphone. Menurunkan volume suara.

Baca Juga :  Soal Ndasmu Etik, Cak Imin: Jangan Remehkan Etika

Bukan karena kaku, tapi karena sadar: ruang bersama bukan milik pribadi. Itu tanda kecerdasan emosional yang tahu kapan tindakan kecil bisa mengganggu banyak orang.

3. Tidak Merendahkan Diri dengan Cara Terselubung
“Duh, minggu ini hectic banget. Harus launch tiga kampanye dan menolak jadi pembicara di Bali…”

Ya, yang seperti ini. Orang berkelas tidak pamer dengan cara merendahkan diri. Mereka mungkin berprestasi, tapi mereka tidak butuh panggung untuk memvalidasi itu.

Mereka lebih suka mendengarkan. Lebih penasaran terhadap orang lain dibanding sibuk menunjukkan pencapaian pribadi. Kalau bicara tentang kesuksesan pun, sering kali dibingkai dalam rasa syukur, bukan superioritas.
Ada sesuatu yang menenangkan dari orang yang tidak perlu membuktikan apa pun dan justru karena itu, mereka tampak lebih mengesankan.

4. Tidak Menjelek-jelekkan Orang Lain
Punya teman yang hobi menceritakan kebodohan orang lain? Lama-lama akan muncul pertanyaan: kalau sedang tidak bersama, apa yang ia katakan tentangmu?
Orang yang berkelas tidak menjadikan orang lain sebagai bahan hiburan. Keluhan pribadi disimpan untuk terapis, jurnal, atau lingkaran terdekat.

Karena mereka tidak membangun harga diri dengan meruntuhkan orang lain.
Dan itulah kenapa berada di dekat mereka terasa aman. Tidak perlu waspada. Tidak perlu takut jadi bahan cerita. Hanya obrolan yang ringan dan tulus.

5. Tidak Terlalu Banyak Menjelaskan Diri Sendiri
“Kamu ikut buka bareng besok?” “Tidak bisa. Soalnya malamnya harus ke rumah tante, terus pagi harus bangun cepat, dan…”

Tidak perlu sejauh itu. Orang yang percaya diri tidak merasa harus memberikan prolog setiap kali membuat pilihan. Mereka bisa bilang “tidak bisa minggu ini” tanpa panik dianggap tidak sopan.

Baca Juga :  Tanpa Disadari, 8 Tanda Ini Menunjukkan Kamu Orang Berkelas

Itu bukan sikap dingin melainkan justru melegakan. Percaya pada keputusan sendiri adalah bentuk keanggunan yang sering diremehkan.
Dan kabar baiknya? Orang lain biasanya tidak memerlukan penjelasan sebanyak itu seperti yang kamu kira.

6. Tidak Haus Perhatian
Orang berkelas tidak menolak sorotan. Tapi mereka juga tidak memburunya.
Mereka tidak menyela, tidak mendominasi percakapan, tidak harus jadi yang paling lucu di grup.

Tapi anehnya? Justru mereka yang menarik perhatian. Karena saat mereka berbicara, terasa tulus. Tidak untuk tampil tapi untuk terhubung.
Energinya bukan “lihat aku”, tapi “aku di sini, dan tidak perlu membuktikan apa pun”. Dan itulah yang paling menarik.

7. Tidak Bertindak Seolah Aturan Tidak Berlaku untuk Mereka
Parkir sembarangan. Menyerobot antrean. Mengabaikan rambu lalu lintas kecil. Semua ini bukan tanda “pemberontak yang keren”. Hanya menunjukkan rasa hormat yang tipis terhadap orang lain.

Orang yang benar-benar berkelas justru dikenal lewat hal-hal kecil: membukakan pintu. Menunggu giliran. Memberi tip. Mengembalikan troli belanja.
Bukan karena ingin dipuji, tapi karena itu mencerminkan cara pandang mereka terhadap dunia. Yakni penuh empati, bukan ego.

Dan ya, itu juga terlihat dari bagaimana mereka memperlakukan orang yang tidak bisa memberikan apa pun sebagai balasan.
Karena pada akhirnya, keanggunan sejati tidak terlihat dari seberapa keras kamu tampil tapi dari seberapa halus kamu hadir. (jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru