Bertindak dalam suatu kebaikan memang sebuah keharusan bagi setiap manusia, baik itu dilakukan kepada sesama manusia ataupun makhluk hidup lain.Kebaikan yang kita lakukan juga akan berbalas pada diri sendiri, meskipun tidak secara langsung dari orang yang kita tolong.
Tapi perlu diperhatikan bahwa setiap kebaikan itu perlu ada batasan, jangan mudah untuk mengatakan โyaโ apalagi pada mereka yang hanya memanfaatkan kita. Dilansir dari laman Blog Herald pada Selasa (14/01) kenali 8 cara agar kamu mengetahui kapan kebaikanmu dimanfaatkan orang lain :
- Saat hubungan hanya terjalin sepihak
Kita semua memiliki teman atau kenalan yang sepertinya selalu membutuhkan bantuan. Mereka adalah orang-orang yang menelepon di tengah malam, meminta saran, atau bersandar padamu untuk dukungan emosional.
Tetapi ketika kamu membutuhkannya, mereka tiba-tiba tidak dapat ditemukan dan hilang begitu saja dengan berbagai alasan.
Saat itulah kamu perlu memahami bahwa hubungan seperti ini hanya dijalani sepihak, entah itu dengan keluarga, pasangan, atau teman. Inilah saatnya untuk memikirkan kembali dan menetapkan batasan.
- Terkuras secara emosional
Ketika kamu selalu bersedia mendengar curhatannya, memberikan saran, dan siap siaga jika mereka butuh bantuan. Tapi seiring berjalannya waktu, kamu mulai merasa terkuras secara emosional.
Rasanya seperti percakapan selalu tentang masalahnya dan tidak pernah tentang sesuatu yang positif atau saling menguntungkan.Tentunya emosi negatif itu mudah terserap pada diri sendiri hingga kamu merasa terkuras dan lelah hanya dengar ocehannya.
- Sering merasa bersalah
Rasa bersalah adalah taktik umum yang digunakan oleh orang-orang yang memanfaatkan kebaikan. Mereka tahu cara membuatmu merasa bersalah karena tidak bisa membantu, bahkan ketika itu bukan tanggung jawabmu.
Menurut psikolog, rasa bersalah adalah alat manipulatif yang kuat karena dapat menciptakan rasa kewajiban. Ketika orang merasa bersalah, mereka lebih cenderung melakukan apapun yang diperlukan untuk menyingkirkan perasaan tidak menyenangkan itu.
Jadi alih-alih terus menyalahkan diri, cobalah refleksikan apakah perilaku ini benar-benar murni kesalahanmu atau tindakan manipรผlatif mereka agar bisa memanfaatkan kebaikanmu.
- Kurangnya rasa syukur
Rasa syukur adalah elemen kunci dalam hubungan yang sehat. Jika kamu secara konsisten baik dan mendukung tetapi upaya itu tidak disambut dengan rasa terima kasih atau penghargaan, ada kemungkinan besar kebaikanmu dimanfaatkan.
Ingat, kebaikan adalah hadiah, bukan harapan. Kamu menawarkannya karena keinginan sendiri, bukan sebagai keharusan agar membuat orang lain senang.
Penting untuk diingat bahwa nilai kamu tidak ditentukan oleh apa yang dapat kamu lakukan untuk orang lain. Kamu kayak mendapatkan rasa hormat dan penghargaan sama seperti orang lain.
- Mengabaikan kebutuhan diri sendiri
Kita sering terjebak dalam merawat orang lain sehingga lupa untuk merawat diri sendiri. Kebaikan kita, meskipun merupakan sifat yang indah, terkadang dapat mengaburkan penilaian dan menuntun untuk mengabaikan kebutuhan sendiri.
Jika kamu terus-menerus mengutamakan orang lain, bahkan dengan mengorbankan kesejahteraan sendiri, inilah saatnya untuk berhenti sejenak dan merenungkan. Tidak egois untuk memprioritaskan kebutuhan sendiri tapi itu sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional.
- Kamu selalu menjadi penggagas
Suatu ketika, saat kamu menemukan diri dalam sebuah hubungan di mana hanya kamu orang yang selalu membuat rencana, mengirim pesan terlebih dahulu, dan menjaga persahabatan tetap hidup. Ada banyak alasan, entah mereka sibuk, lupa, mereka berasumsi kamu akan menghubungi duluan.
Inilah saatnya kamu perlu menyadari bahwa mereka tidak menghargai gagasanmu bahkan cenderung meremehkan, meskipun itu hal kecil.
- Alasan lebih banyak dari permintaan maaf
Ketika seseorang melakukan kesalahan, permintaan maaf yang tulus diharapkan. Tetapi jika kamu berurusan dengan seseorang yang secara konsisten memanfaatkan kebaikanmu, mungkin akan mendengar lebih banyak alasan daripada permintaan maaf.
Mereka mungkin menyalahkan orang lain, keadaan, atau bahkan dirimu atas tindakan mereka. Apapun yang dilakukan itu hanya untuk menghindari tanggung jawab.
Jika ini terdengar familiar, ini adalah tanda peringatan. Orang yang tulus mengakui kesalahan dan meminta maaf tanpa harus menyalahkan keadaan atau pihak lain atas perbuatannya.
- Suaramu tidak didengar
Tanda paling penting bahwa kebaikanmu dimanfaatkan orang lain adalah ketika suara, perasaan, dan kekhawatiranmu tidak terdengar.
Jika kamu mengungkapkan ketidaknyamanan atau mencoba menetapkan batasan, tapi malah diabaikan atau diberhentikan, itu adalah tanda eksploitasi yang jelas. Perasaanmu penting dan batasan itu juga penting.
Mengutip dari laman Pemprov Jambil, tindakan orang yang selalu memanfaatkan kebaikan orang lain yakni manipulatif. Mereka sering kali mencoba mengendalikan atau mengorbankan orang lain demi kepentingan diri sendiri.
Oleh karena itu, jika kamu berurusan dengan mereka, maka perlu disadari sejak dini agar kebaikanmu tidak terus dimanfaatkan dan sebaiknya dirasakan oleh orang yang layak mendapatkan itu.(jpc)