25.1 C
Jakarta
Friday, July 5, 2024
spot_img

3 Tips Supaya Keuangan Tetap Stabil Meski Terapkan Slow Living

PROKALTENG.CO – Slow living merupakan suatu konsep menjalani kehidupan dengan santai dan lembut yang tentunya bertabrakan dengan dunia yang kini semakin terburu-buru.

Slow living bukan berarti menyerah pada kehidupan dunia yang terburu-buru dan berkembang pesat, melainkan hanya berfokus pada hal-hal kecil yang sering diabaikan.

Dapat disimpulkan bahwa gaya hidup slow living ini mengutamakan menjalani sesuatu itu dengan baik dan tak diburu-buru, terutama dalam hal berkompetisi pencapaian orang lain.

Slow living juga bisa dilakukan oleh kalangan manapun, tak cuma untuk orang berduit. Bahkan sangat cocok untuk masyarakat dengan ekonomi menengah.

Pada dasarnya bahwa slow living ini dapat mengurangi tekanan kehidupan sehari-hari serta menghargai momen sederhana yang membuat bahagia. Bukan lagi materi yang menjadi orientasinya, melainkan ketenangan batin.

Baca Juga :  Siap-siap Beruntung di Tahun 2024, Weton Senin Pahing hingga Sabtu Kliwon

Namun untuk menerapkan slow living ini perlu memerhatikan beberapa hal, salah satunya dari segi keuangan agar menjalaninya tetap tenang dan terarah.

Dikutip dari laman Artikel OCBC NISP, berikut 3 tips supaya keuangan tetap stabil meski terapkan slow living, diantaranya adalah.

  1. Merencanakan Hidup di Kota Kecil

Perlu disadari bahwa biaya hidup di perkotaan cukup tinggi. Gaya hidup seseorang pun akan dipengaruhi lingkungan kota besar yang akan memperhambat penerapan slow living.

Oleh karena itu, rencanakan tempat tinggal di kota kecil untuk menunjang penerapan slow living ketika memasuki usia pensiun atau menjelang pensiun.

  1. Investasi Secara Rutin

Untuk merealisasikan gaya hidup slow living, tentunya harus memiliki investasi secara teratur sejak awal memiliki pendapatan yang tetap.

Terdapat berbagai instrumen investasi, seperti emas, saham, obligasi, maupun tanah atau rumah. Sesuai dengan risiko dan jangka waktu yang dipilih.

  1. Membangun Fondasi Keuangan yang Kuat
Baca Juga :  April 2023, Transaksi BNI Mobile Banking Catat Peningkatan Signifikan

Aspek penting dalam membangun fondasi keuangan yang kokoh adalah memiliki dana darurat dan perlindungan kesehatan. Dasar keuangan ini untuk melindungi harta yang dimiliki dari situasi tak terduga.

Jadi, jangan keluarkan uangmu saat ini untuk hal yang kurang bermanfaat sehingga bisa menyiapkan dana untuk menerapkan slow living nanti.

Dilansir dari laman Artikel Universitas Medan Area, pergerakan slow living ini menyadarkan masyarakat untuk perlunya mengembalikan ritme kehidupan yang lebih tenang, serta meminimalisir stres.

Pola slow living ini bertujuan untuk mengembalikan kehidupan masa lalu bukan ingin menolak kemajuan atau perkembangan zaman, melainkan merupakan kebiasaan hidup sesuai kebutuhan manusia yang sebenarnya. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Slow living merupakan suatu konsep menjalani kehidupan dengan santai dan lembut yang tentunya bertabrakan dengan dunia yang kini semakin terburu-buru.

Slow living bukan berarti menyerah pada kehidupan dunia yang terburu-buru dan berkembang pesat, melainkan hanya berfokus pada hal-hal kecil yang sering diabaikan.

Dapat disimpulkan bahwa gaya hidup slow living ini mengutamakan menjalani sesuatu itu dengan baik dan tak diburu-buru, terutama dalam hal berkompetisi pencapaian orang lain.

Slow living juga bisa dilakukan oleh kalangan manapun, tak cuma untuk orang berduit. Bahkan sangat cocok untuk masyarakat dengan ekonomi menengah.

Pada dasarnya bahwa slow living ini dapat mengurangi tekanan kehidupan sehari-hari serta menghargai momen sederhana yang membuat bahagia. Bukan lagi materi yang menjadi orientasinya, melainkan ketenangan batin.

Baca Juga :  Siap-siap Beruntung di Tahun 2024, Weton Senin Pahing hingga Sabtu Kliwon

Namun untuk menerapkan slow living ini perlu memerhatikan beberapa hal, salah satunya dari segi keuangan agar menjalaninya tetap tenang dan terarah.

Dikutip dari laman Artikel OCBC NISP, berikut 3 tips supaya keuangan tetap stabil meski terapkan slow living, diantaranya adalah.

  1. Merencanakan Hidup di Kota Kecil

Perlu disadari bahwa biaya hidup di perkotaan cukup tinggi. Gaya hidup seseorang pun akan dipengaruhi lingkungan kota besar yang akan memperhambat penerapan slow living.

Oleh karena itu, rencanakan tempat tinggal di kota kecil untuk menunjang penerapan slow living ketika memasuki usia pensiun atau menjelang pensiun.

  1. Investasi Secara Rutin

Untuk merealisasikan gaya hidup slow living, tentunya harus memiliki investasi secara teratur sejak awal memiliki pendapatan yang tetap.

Terdapat berbagai instrumen investasi, seperti emas, saham, obligasi, maupun tanah atau rumah. Sesuai dengan risiko dan jangka waktu yang dipilih.

  1. Membangun Fondasi Keuangan yang Kuat
Baca Juga :  April 2023, Transaksi BNI Mobile Banking Catat Peningkatan Signifikan

Aspek penting dalam membangun fondasi keuangan yang kokoh adalah memiliki dana darurat dan perlindungan kesehatan. Dasar keuangan ini untuk melindungi harta yang dimiliki dari situasi tak terduga.

Jadi, jangan keluarkan uangmu saat ini untuk hal yang kurang bermanfaat sehingga bisa menyiapkan dana untuk menerapkan slow living nanti.

Dilansir dari laman Artikel Universitas Medan Area, pergerakan slow living ini menyadarkan masyarakat untuk perlunya mengembalikan ritme kehidupan yang lebih tenang, serta meminimalisir stres.

Pola slow living ini bertujuan untuk mengembalikan kehidupan masa lalu bukan ingin menolak kemajuan atau perkembangan zaman, melainkan merupakan kebiasaan hidup sesuai kebutuhan manusia yang sebenarnya. (pri/jawapos.com)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru