PROKALTENG.CO – Toxic Relationship atau hubungan beracun merupakan istilah untuk pasangan yang memiliki komunikasi tidak sehat baik verbal maupun non verbal.
Oleh karenanya, perlu untuk kita kenali ciri-ciri Toxic Relationship sejak dini, agar terhindar dari hubungan yang tidak sehat.
Toxic Relationship merujuk pada jenis hubungan yang bersifat merugikan, merusak, dan tidak sehat bagi salah satu pihak atau bahkan keduanya.
Dilansir dari alodokter dan Siloamhospila, Toxic Relationship tidak hanya terjadi pada sepasang kekasih, melainkan dalam lingkungan pertemanan bahkan keluarga.
Toxic Relationship akan membuat seseorang merasa tidak diperlakukan dengan adil, direndahkan, dan menjadi sasaran amarah.
Kejadian seperti ini tidak dapat dibiarkan dan dianggap sepele, karena akan berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.
Kenali pasangan Toxic Relationship melalui ciri-ciri dan cara mengatasinya agar terhindar pelaku kekerasan yang berkedok sebagai pasangan.
- Selalu Mengontrol
Pasangan yang selalu mengontrol merupakan salah satu ciri bahwa hubungannya tidak sehat. Pasangan yang Toxic Relationship biasanya memaksa kehendaknya, meski keinginannya tidak sejalan.
Bahkan, pasangan yang Toxic Relationship biasanya menggunakan kata-kata atau kalimat yang memaksa agar keinginan dan tujuan dapat tercapai.
Jika tidak dituruti, pasangan yang Toxic Relationship akan menganggap bahwa pasangannya tidak menyayangi.
Seseorang yang mengikuti keinginan pasangannya, padahal keinginan itu tidak sejalan, termasuk ke dalam Toxic Relationship.
- Selalu Mencurigai dan Mengekang
Merasa cemburu merupakan reaksi yang normal sebagai bentuk kepedulian. Menjadi Toxic Relationship apabila cemburu terlalu berlebihan dan membuat pasangan melakukan tindakan yang ekstrem.
Selain itu, pasangan dikatakan Toxic Relationship apabila terlalu posesif dan selalu ingin tahu tentang segala sesuatu dari pasanganya.
- Sering Melakukan Kebohongan
Pasangan yang sering melakukan kebohongan dan menutupi banyak hal merupakan ciri dari Toxic Relationship. Kejujuran merupakan kunci utama untuk hubungan yang sehat.
- Sering Melakukan Kekerasan Fisik
Hubungan dikatakan Toxic Relationship tidak hanya melalui kekerasan yang dilakukan secara verbal, melainkan kekerasan fisik juga termasuk. Segala bentuk kekerasan, baik dalam bentuk verbal maupun non verbal adalah perilaku yang salah.
Oleh karena itu, apabila di dalam suatu hubungan mendapatkan salah satu atau bahkan kedua bentuk kekerasan tersebut sudah termasuk dalam Toxic Relationship.
- Tidak Bisa Menjadi Diri Sendiri
Dilansir dari siloamhospitals.com, sulit menjadi diri sendiri akibat adanya kontrol dari pihak lain, merupakan kondisi yang Toxic Relationship.
Kondisi ini ditandai dengan sikap seperti orang lain atau bukan dirinya sendiri, yang diakibatkan oleh tuntutan orang lain.
- Tidak Mendapat Dukungan
Tidak mendapatkan dukungan, baik dari pasangan, teman, maupun keluarga, merupakan ciri Toxic Relationship.
Pencapaian salah satu orang di dalam hubungan, akan dianggap sebagai kompetisi. Hal itu membuat pasangan di dalam hubungan tidak merasa diapresiasi, maupun mendapat dukungan satu dengan yang lain dan menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
- Tidak Mendapat Kepercayaan
Rasa saling percaya antara pasangan, menunjukkan hubungan yang sehat. Namun pada kondisi Toxic Relationship, akan ditandai dengan rasa cemburu secara berlebihan atau trust issue.
Rasa cemburu yang berlebihan ini terjadi di salah satu pihak dan memicu tindakan ekstrem, misalnya menyita handphone atau bahkan melarang pasangan berteman dengan orang lain.
- Komunikasi Tidak Baik
Ciri yang terakhir dari Toxic Relationship biasanya ditandai dengan komunikasi yang tidak baik. Di dalam komunikasi biasanya cenderung menimbulkan perselisihan dan pertengkaran.
Cara Mengatasi Toxic Relationship Agar Terhindar Sejak Dini
Cara menghindari Toxic Relationship yaitu dengan cara mengakui adanya permasalahan di dalam hubungan, tidak menyangkal perasaan, maupun kenyataan yang benarnya.
Lebih menghargai dan meyakinkan diri, bahwa setiap orang berhak bahagia dan memiliki kebebasan.
Jangan takut atau ragu untuk bercerita kepada orang terdekat, dan memperbanyak waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang membawa dan menyalurkan energi positif.
Beberapa cara tersebut dapat dijadikan support system saat menghadapi dan terjebak di dalam Toxic Relationship dan dapat mengantisipasi sejak dini (pri/jawapos.com)