Didorong oleh ketegangan, keterputusan, dan terkadang kebencian antargenerasi, banyak orang telah melukiskan gambaran salah tentang generasi Z. Dari stereotip malas hingga tak ingin memiliki anak, ada banyak hal yang dikatakan orang tentang Gen Z yang sama sekali tidak akurat.
Dilansir yourtango, berikut 7 hal yang orang-orang katakan tentang Gen Z namun sama sekali tidak akurat.
Mereka malas
Seperti generasi lainnya, Gen Z rentan terhadap banyak stereotip dan stigma sosial yang menggambarkan nilai, karakteristik, dan perspektif secara luas.Misalnya, mereka dikenal malas. Padahal ada gambaran lebih jauh akan hal itu.
Mereka memprioritaskan hal-hal seperti keseimbangan kehidupan kerja dan makna di tempat kerja, ini membuat orang lain sulit untuk mengerti dan berempati.
Mereka tidak menyukai media cetak
Meskipun banyak orang menganggap media cetak ketinggalan zaman, para ahli berpendapat bahwa surat kabar atau majalah kembali diminati oleh banyak Gen Z dan generasi milenial.
Mereka tidak ingin bekerja
Di samping keseimbangan kehidupan kerja, isu sosial, dan budaya tempat kerja, prioritas Gen Z di tempat kerja cenderung terlihat sangat berbeda dari para pemimpin dan rekan senior.
Mereka tidak rela mengorbankan kesejahteraan sendiri demi pekerjaan yang tidak memberikan gaji layak atau memberi waktu untuk berinvestasi dalam kehidupan pribadi.
Mereka buruk dalam berpikir kritis
Kurangnya kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah adalah hal yang dikatakan orang lain tentang Gen Z yang sama sekali tidak akurat.
Tumbuh di sekitar teknologi, media sosial, pola asuh protektif, dan pembelajaran daring telah memengaruhi pemikiran kritis dan keterampilan memecahkan masalah pada banyak Gen Z.
Namun, itu bukan sifat generasi kolektif yang dipicu oleh ketidakpedulian atau kemalasan, namun hasil dari lingkungan mereka.
Mereka tidak tahu bagaimana dunia bekerja
Mereka mungkin tidak mengerti bagaimana dunia dulu bekerja bagi generasi yang lebih tua atau pengalaman generasi baby boomer saat tumbuh dewasa, tetapi itu tidak berarti bahwa Gen Z tidak peduli dengan masyarakat, ekonomi, dan bahkan dunia kerja saat ini.
Mereka tidak berusaha menjadi pemimpin
Meskipun banyak Gen Z tidak tertarik menaiki jenjang karier, itu tidak berarti mereka tidak tertarik menjadi pemimpin.Mereka tidak setia membabi buta kepada satu perusahaan, tetapi ketika menemukan pekerjaan yang cocok, mereka dengan senang hati berfokus pada pekerjaan itu.
Faktanya, banyak pekerja Gen Z yang bersedia berkompromi soal gaji demi menemukan pekerjaan yang memberi makna dalam hidup.Ini mendorong mereka menapaki jenjang kesuksesan, bekerja lebih lama, dan memberikan seluruh kemampuan untuk memberikan nilai tambah dalam setiap aspek kehidupan.
Mereka tidak ingin punya anak
Menurut sebuah riset, hampir seperempat Gen Z tidak ingin punya anak. Namun, bukan hanya karena memiliki harapan dan nilai-nilai keluarga yang berbeda.Melainkan, mereka tidak mampu membiayainya. Ditambah dengan ketakutan politik dan perubahan sosial.
Banyak Gen Z tidak memiliki pendapatan untuk mempertimbangkan memiliki anak, apalagi melakukan investasi seperti membeli rumah atau asuransi kesehatan.(jpc)