31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Penderita Gagal Ginjal Boleh Berolahraga? Ketahui Aturan dan Larangannya

PROKALTENG.CO – Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPD-KGH, Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia, memberikan penjelasan mengenai olahraga yang diperbolehkan dan yang sebaiknya dihindari bagi penderita gagal ginjal.

Ditemui saat acara edukasi kesehatan ginjal oleh Etana Biotechnologies di Jakarta, Maruhum memberikan panduan penting ini. Olahraga merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan tubuh, tetapi harus memperhatikan kondisi kesehatan individu.

Maruhum mengungkapkan bahwa penderita gagal ginjal, termasuk yang sedang dalam tahap perawatan pasca operasi transplantasi ginjal, boleh melakukan olahraga dengan intensitas rendah atau ringan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

“Dalam berolahraga, penting untuk memulainya dengan tahap yang tepat. Jangan langsung melakukan olahraga berat. Penderita yang lebih tua sebaiknya memulai dengan berjalan santai. Sementara untuk mereka yang masih muda dan sehat, berlari adalah pilihan yang baik, tetapi harus bertahap,” jelas Maruhum.

Baca Juga :  BREAKING NEWS! Eddy Raya Mengundurkan Diri Sebagai Ketum KONI Kalteng

Tentang olahraga yang harus dihindari, Maruhum menyoroti aktivitas yang melibatkan perut. Dia menegaskan bahwa olahraga yang melibatkan tendangan ke perut, seperti karate dan judo, sebaiknya dihindari oleh penderita gagal ginjal.

“Olahraga yang dapat menyebabkan tekanan pada perut, seperti karate atau judo, harus dihindari,” tambahnya.

Namun, Maruhum menenangkan bahwa semua larangan ini dapat dicabut setelah kondisi pasien stabil pasca transplantasi ginjal.

“Kondisi pasien dapat dianggap stabil biasanya setelah tiga bulan hingga satu tahun pasca transplantasi. Ketika kondisi sudah stabil, pasien dapat kembali menjalani berbagai jenis olahraga,” jelasnya.

Maruhum juga menekankan pentingnya perawatan dan pengobatan rutin bagi pasien pasca transplantasi ginjal. Sayangnya, banyak pasien yang mengabaikannya, hingga mencapai 60 persen.

Baca Juga :  Ramalan Zodiak Aries Rabu 11 Oktober 2023 ; Memulai Kemitraan Tak Terduga

Bagi mereka yang ingin kembali berolahraga seperti biasa, terutama yang sebelumnya aktif berolahraga, Maruhum menegaskan bahwa pengobatan dan konsultasi dengan dokter tidak boleh diabaikan. Mengabaikan pengobatan dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal.

Demikianlah panduan tentang berolahraga bagi penderita gagal ginjal. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti perawatan yang disarankan agar tetap sehat dan bugar. (*)

PROKALTENG.CO – Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPD-KGH, Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia, memberikan penjelasan mengenai olahraga yang diperbolehkan dan yang sebaiknya dihindari bagi penderita gagal ginjal.

Ditemui saat acara edukasi kesehatan ginjal oleh Etana Biotechnologies di Jakarta, Maruhum memberikan panduan penting ini. Olahraga merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan tubuh, tetapi harus memperhatikan kondisi kesehatan individu.

Maruhum mengungkapkan bahwa penderita gagal ginjal, termasuk yang sedang dalam tahap perawatan pasca operasi transplantasi ginjal, boleh melakukan olahraga dengan intensitas rendah atau ringan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

“Dalam berolahraga, penting untuk memulainya dengan tahap yang tepat. Jangan langsung melakukan olahraga berat. Penderita yang lebih tua sebaiknya memulai dengan berjalan santai. Sementara untuk mereka yang masih muda dan sehat, berlari adalah pilihan yang baik, tetapi harus bertahap,” jelas Maruhum.

Baca Juga :  BREAKING NEWS! Eddy Raya Mengundurkan Diri Sebagai Ketum KONI Kalteng

Tentang olahraga yang harus dihindari, Maruhum menyoroti aktivitas yang melibatkan perut. Dia menegaskan bahwa olahraga yang melibatkan tendangan ke perut, seperti karate dan judo, sebaiknya dihindari oleh penderita gagal ginjal.

“Olahraga yang dapat menyebabkan tekanan pada perut, seperti karate atau judo, harus dihindari,” tambahnya.

Namun, Maruhum menenangkan bahwa semua larangan ini dapat dicabut setelah kondisi pasien stabil pasca transplantasi ginjal.

“Kondisi pasien dapat dianggap stabil biasanya setelah tiga bulan hingga satu tahun pasca transplantasi. Ketika kondisi sudah stabil, pasien dapat kembali menjalani berbagai jenis olahraga,” jelasnya.

Maruhum juga menekankan pentingnya perawatan dan pengobatan rutin bagi pasien pasca transplantasi ginjal. Sayangnya, banyak pasien yang mengabaikannya, hingga mencapai 60 persen.

Baca Juga :  Ramalan Zodiak Aries Rabu 11 Oktober 2023 ; Memulai Kemitraan Tak Terduga

Bagi mereka yang ingin kembali berolahraga seperti biasa, terutama yang sebelumnya aktif berolahraga, Maruhum menegaskan bahwa pengobatan dan konsultasi dengan dokter tidak boleh diabaikan. Mengabaikan pengobatan dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal.

Demikianlah panduan tentang berolahraga bagi penderita gagal ginjal. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti perawatan yang disarankan agar tetap sehat dan bugar. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru