32.4 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Apa itu Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)? Perempuan Wajib Tahu Penyebab hingga Pengobatannya!

PROKALTENG.CO – Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) merupakan kondisi dimana ovarium menghasilkan androgen dalam jumlah yang tidak normal. Ovulasi terjadi ketika sel telur yang matang dilepaskan dari ovarium. Hal ini terjadi agar bisa dibuahi oleh sperma. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur akan dikeluarkan dari tubuh ketika menstruasi.

Bagian sebagian kondisi, seorang perempuan tidak menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan untuk berovulasi. Ketika tidak terjadi ovulasi, ovarium dapat mengembangkan banyak kista kecil. Kista ini menghasilkan hormon yang disebut androgen.

Perempuan yang mengidap PCOS umumnya memiliki kadar androgen yang tinggi, sehingga menyebabkan masalah pada siklus menstruasi.

Dikutip dari World Health Organization (WHO), gangguan hormonal ini menyerang perempuan usia reproduksi, dengan memengaruhi delapan hingga 13 persen dan sebanyak 70 persen tidak terdiagnosis.

Penyebab PCOS

PCOS merupakan suatu yang hormonal, namun penyebab pastinya belum diketahui. Bisa jadi karena riwayat keluarga, genetika, dan gaya hidup.

Baca Juga :  Berjenis Kelamin Perempuan, Jessica Mila Sudah Siapkan Nama Anak

Kebanyakan perempuan penderita PCOS mengalami resistensi insulin, sehingga tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan baik, melansir Johns Hopkins Medicine.

Kadar insulin yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan kadar androgen yang lebih tinggi. Selain itu, obesitas juga meningkatkan kadar insulin dan memperburuk gejala PCOS.

Gejala PCOS

Gejala PCOS umumnya dimulai ketika memasuki periode menstruasi pertama atau bisa juga muncul gejala menstruasi selama beberapa tahun.

Menurut Mayo Clinic, gejala PCOS beragam, seperti haid tidak teratur. Menstruasi yang sedikit atau tidak teratur merupakan tanda umum PCOS.

Bahkan menstruasi bisa berlangsung selama berhari-hari atau lebih lama dari biasanya. Hal ini memungkinkan perempuan akan sulit hamil.

Perempuan dengan PCOS juga memiliki androgen yang terlalu banyak, sehingga menyebabkan kelebihan rambut di wajah atau tubuh.

Mengalami penambahan berat badan dan obesitas. PCOS dikaitkan dengan penambahan berat badan dan obesitas serta bertahap.

Baca Juga :  Kaum Perempuan Miliki Peran Penting

Ketika kamu mengalami kondisi sulit tidur karena pernapasan terhenti atau apnea tidur, bisa jadi tanda bahwa kamu memiliki PCOS.

Penderita PCOS sering mengalami kelelahan dan kantuk di siang hari. Apnea tidur terjadi pada 50 persen perempuan dengan PCOS.

Namun, jika kamu memiliki gejala seperti di atas, jangan langsung mendiagnosa sendiri atau self diagnose. Periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh kamu.

Pengobatan PCOS

Pengobatan PCOS tergantung dari sejumlah faktor, salah satunya adalah usia. Perempuan bisa mengobati PCOS dengan perubahan pola makan dan aktivitas.

Pola makan yang sehat dan lebih banyak aktivitas fisik dapat membantu kamu menurunkan berat badan dan mengurangi gejalanya.

Ketika mengatur pola makan, kamu membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien, menurunkan kadar gula darah, dan membantu berovulasi. (*)

PROKALTENG.CO – Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) merupakan kondisi dimana ovarium menghasilkan androgen dalam jumlah yang tidak normal. Ovulasi terjadi ketika sel telur yang matang dilepaskan dari ovarium. Hal ini terjadi agar bisa dibuahi oleh sperma. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur akan dikeluarkan dari tubuh ketika menstruasi.

Bagian sebagian kondisi, seorang perempuan tidak menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan untuk berovulasi. Ketika tidak terjadi ovulasi, ovarium dapat mengembangkan banyak kista kecil. Kista ini menghasilkan hormon yang disebut androgen.

Perempuan yang mengidap PCOS umumnya memiliki kadar androgen yang tinggi, sehingga menyebabkan masalah pada siklus menstruasi.

Dikutip dari World Health Organization (WHO), gangguan hormonal ini menyerang perempuan usia reproduksi, dengan memengaruhi delapan hingga 13 persen dan sebanyak 70 persen tidak terdiagnosis.

Penyebab PCOS

PCOS merupakan suatu yang hormonal, namun penyebab pastinya belum diketahui. Bisa jadi karena riwayat keluarga, genetika, dan gaya hidup.

Baca Juga :  Berjenis Kelamin Perempuan, Jessica Mila Sudah Siapkan Nama Anak

Kebanyakan perempuan penderita PCOS mengalami resistensi insulin, sehingga tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan baik, melansir Johns Hopkins Medicine.

Kadar insulin yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan kadar androgen yang lebih tinggi. Selain itu, obesitas juga meningkatkan kadar insulin dan memperburuk gejala PCOS.

Gejala PCOS

Gejala PCOS umumnya dimulai ketika memasuki periode menstruasi pertama atau bisa juga muncul gejala menstruasi selama beberapa tahun.

Menurut Mayo Clinic, gejala PCOS beragam, seperti haid tidak teratur. Menstruasi yang sedikit atau tidak teratur merupakan tanda umum PCOS.

Bahkan menstruasi bisa berlangsung selama berhari-hari atau lebih lama dari biasanya. Hal ini memungkinkan perempuan akan sulit hamil.

Perempuan dengan PCOS juga memiliki androgen yang terlalu banyak, sehingga menyebabkan kelebihan rambut di wajah atau tubuh.

Mengalami penambahan berat badan dan obesitas. PCOS dikaitkan dengan penambahan berat badan dan obesitas serta bertahap.

Baca Juga :  Kaum Perempuan Miliki Peran Penting

Ketika kamu mengalami kondisi sulit tidur karena pernapasan terhenti atau apnea tidur, bisa jadi tanda bahwa kamu memiliki PCOS.

Penderita PCOS sering mengalami kelelahan dan kantuk di siang hari. Apnea tidur terjadi pada 50 persen perempuan dengan PCOS.

Namun, jika kamu memiliki gejala seperti di atas, jangan langsung mendiagnosa sendiri atau self diagnose. Periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh kamu.

Pengobatan PCOS

Pengobatan PCOS tergantung dari sejumlah faktor, salah satunya adalah usia. Perempuan bisa mengobati PCOS dengan perubahan pola makan dan aktivitas.

Pola makan yang sehat dan lebih banyak aktivitas fisik dapat membantu kamu menurunkan berat badan dan mengurangi gejalanya.

Ketika mengatur pola makan, kamu membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien, menurunkan kadar gula darah, dan membantu berovulasi. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru