Memasuki usia 30-an sering kali menjadi masa transisi penting dalam hidup. Di usia ini, banyak orang mulai fokus pada stabilitas dalam pekerjaan, hubungan, dan juga diri mereka sendiri.
Namun, mereka yang benar-benar bahagia di usia 30-an biasanya telah menemukan keseimbangan yang kuat antara semua aspek ini, terutama dalam hal kesehatan mental.
Kebahagiaan yang sejati di usia ini tidak lagi hanya diukur dari pencapaian materi atau karier, tetapi dari kebiasaan-kebiasaan mental yang menyehatkan dan berkelanjutan. Dilansir dari Ideapod pada Rabu (2/10), terdapat 10 kebiasaan kesehatan mental yang biasanya diprioritaskan oleh orang-orang yang merasa bahagia di usia 30-an.
- Memiliki Batasan yang Sehat
Orang-orang yang bahagia di usia 30-an tahu bagaimana mengatakan “tidak” dengan penuh percaya diri ketika sesuatu tidak sejalan dengan nilai-nilai mereka atau mengambil terlalu banyak waktu serta energi.
Mereka memahami bahwa menetapkan batasan, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional, adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental yang stabil. Batasan ini memungkinkan mereka menghindari kelelahan emosional dan fisik.
Dengan menetapkan batasan, mereka tidak merasa bersalah untuk menjaga diri sendiri, karena mereka tahu bahwa untuk bisa memberikan yang terbaik kepada orang lain, mereka harus berada dalam kondisi terbaik terlebih dahulu.
- Berlatih Mindfulness dan Meditasi
Mereka yang bahagia di usia 30-an sering kali menyadari pentingnya menjaga kesadaran penuh dalam momen saat ini. Dengan berlatih mindfulness dan meditasi, mereka dapat lebih mudah melepaskan kekhawatiran berlebihan tentang masa depan atau penyesalan masa lalu.
Mindfulness membantu mereka menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih tenang dan jernih. Meditasi juga menjadi alat penting bagi mereka untuk mengelola stres, meningkatkan fokus, dan mendapatkan kedamaian dalam menjalani kehidupan yang sibuk
- Memelihara Hubungan Sosial yang Positif
Orang-orang yang benar-benar bahagia di usia 30-an tahu pentingnya berada di sekitar orang-orang yang mendukung dan positif. Mereka mengelilingi diri mereka dengan individu-individu yang memperkaya kehidupan mereka dan menjaga jarak dari hubungan yang beracun atau tidak sehat.
Hubungan sosial yang positif adalah salah satu pilar kebahagiaan jangka panjang. Selain itu, mereka berinvestasi dalam hubungan dengan komunikasi yang jujur dan penuh empati, yang membantu menjaga koneksi emosional yang kuat dengan keluarga, teman, atau pasangan.
- Berolahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk tubuh tetapi juga pikiran. Orang yang bahagia di usia 30-an menyadari bahwa olahraga secara teratur dapat membantu mereka merasa lebih baik secara emosional.
Olahraga merangsang produksi endorfin, yang sering disebut sebagai hormon kebahagiaan, dan membantu mengurangi stres serta kecemasan. Tidak perlu melakukan aktivitas yang berat, bahkan olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga sudah cukup untuk meningkatkan kesehatan mental.
- Menghargai Diri Sendiri dan Menerima Kelemahan
Orang yang benar-benar bahagia di usia 30-an tidak menghabiskan banyak waktu mengkritik diri sendiri. Mereka telah belajar untuk menerima kelemahan dan ketidaksempurnaan mereka sebagai bagian dari diri mereka.
Menerima diri sendiri apa adanya membantu mereka merasa lebih damai dan tidak terlalu terbebani oleh ekspektasi yang tidak realistis. Menghargai diri sendiri juga berarti mereka memberikan perhatian pada perawatan diri secara holistik—baik secara fisik, emosional, maupun spiritual.
- Membuat Waktu untuk Diri Sendiri
Orang-orang yang bahagia di usia 30-an tidak takut untuk meluangkan waktu bagi diri mereka sendiri. Mereka memahami bahwa ‘me-time’ adalah waktu penting untuk meremajakan diri, memulihkan energi, dan mendapatkan kembali keseimbangan hidup.
Mengambil jeda dari kesibukan sehari-hari untuk melakukan aktivitas yang disukai atau hanya bersantai adalah bagian dari rutinitas mereka.Mereka juga menggunakan waktu ini untuk refleksi diri, menilai apa yang benar-benar penting dalam hidup, dan merencanakan tujuan mereka ke depan.
- Menjaga Pola Pikir Positif
Mereka yang bahagia di usia 30-an cenderung memiliki pola pikir positif. Ini bukan berarti mereka mengabaikan kenyataan, tetapi lebih kepada cara mereka menghadapi tantangan hidup.
Mereka fokus pada solusi daripada masalah dan selalu mencari pelajaran dari setiap situasi sulit. Mereka juga memiliki kebiasaan untuk menghargai hal-hal kecil dalam hidup, yang membantu mereka tetap optimis meskipun menghadapi kesulitan.
- Mengembangkan Rasa Syukur
Rasa syukur adalah salah satu kebiasaan penting yang diprioritaskan oleh orang-orang yang bahagia. Mereka terbiasa menghargai apa yang mereka miliki daripada terus-menerus mengejar apa yang tidak mereka miliki.
Menulis jurnal syukur atau sekadar merenungkan hal-hal baik setiap hari membantu mereka mempertahankan perspektif yang sehat tentang kehidupan.Syukur membantu mereka merasa lebih puas dan bahagia, karena mereka fokus pada hal-hal yang memberikan makna dan kebahagiaan dalam hidup.
- Mengelola Stres dengan Baik
Mereka yang bahagia di usia 30-an telah menemukan cara efektif untuk mengelola stres. Alih-alih membiarkan tekanan hidup menghancurkan mereka, mereka mencari cara untuk melepaskan ketegangan, seperti berolahraga, meditasi, atau hobi yang mereka nikmati.
Mereka juga mampu mengidentifikasi pemicu stres mereka dan mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya atau menanganinya dengan bijak. Mengelola stres adalah keterampilan yang penting untuk menjaga kesehatan mental yang optimal di usia 30-an.
- Terbuka untuk Pertumbuhan Pribadi
Terakhir, orang yang bahagia di usia 30-an biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk terus berkembang. Mereka tidak takut untuk belajar hal baru, mengeksplorasi minat, atau mengambil tantangan baru.
Mereka memahami bahwa pertumbuhan pribadi adalah proses berkelanjutan yang membantu mereka menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.Kebiasaan ini memungkinkan mereka merasa lebih puas dengan diri mereka dan hidup yang mereka jalani, karena mereka tidak pernah merasa statis atau terjebak dalam rutinitas yang monoton.
Kesimpulan
Kebahagiaan di usia 30-an sering kali bukan tentang pencapaian besar atau kekayaan materi, tetapi tentang bagaimana seseorang menjaga keseimbangan emosional dan kesehatan mental.
Dengan memprioritaskan kebiasaan-kebiasaan kesehatan mental di atas, mereka dapat menikmati kehidupan yang lebih bermakna, lebih damai, dan lebih bahagia di usia dewasa.
Kebiasaan ini membantu mereka menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana dan tetap mempertahankan kebahagiaan jangka panjang.(jpc)