Pertemuan pertama sering kali meninggalkan kesan yang mendalam. Ada kebiasaan kecil yang tanpa disadari bisa membuat seseorang kurang disukai oleh orang lain, bahkan dalam pertemuan awal.
Menurut psikologi, perilaku ini bisa memengaruhi cara orang lain menilai dan merespons kehadiranmu. Meskipun terkadang tampak sepele, kebiasaan ini dapat memengaruhi pandangan mereka terhadap dirimu secara negatif.
Penasaran apa saja kebiasaan yang bisa membuat orang lain langsung merasa kurang nyaman saat pertama kali bertemu?
Dikutip dari Hack Spirit pada Jumat (1/11), diterangkan bahwa terdapat delapan kebiasaan kecil yang membuat tidak disukai orang seketika bertemu menurut Psikologi.
- Sering menyela pembicaraan
Kebiasaan memotong perkataan orang lain saat sedang berbicara merupakan perilaku yang sangat mengganggu dan dapat membuat orang lain merasa tidak dihargai. Ketika kamu terus-menerus menyela pembicaraan, hal ini mengirimkan sinyal bahwa pendapat atau ide orang lain tidak sepenting pendapatmu sendiri.
Perilaku ini juga menunjukkan kurangnya kemampuan mendengarkan yang baik, yang merupakan keterampilan penting dalam membangun relasi positif. Cobalah untuk lebih sabar dan biarkan lawan bicara menyelesaikan perkataannya terlebih dahulu sebelum kamu memberikan tanggapan.
- Terpaku pada gawai
Menggunakan ponsel secara berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain merupakan kebiasaan buruk yang dapat merusak hubungan. Ketika kamu terus-menerus memandangi layar ponsel saat berbicara dengan seseorang, hal ini memberi kesan bahwa kamu tidak tertarik atau tidak menghargai kehadiran mereka.
Perilaku ini dapat membuat orang lain merasa diabaikan dan tidak penting. Di era digital ini, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi langsung dengan orang-orang di sekitar kita. Berusahalah untuk lebih fokus pada orang yang sedang berbicara denganmu dan simpan ponselmu saat sedang berinteraksi tatap muka.
- Penggunaan bahasa negatif berlebihan
Cara kita berkomunikasi memiliki dampak besar terhadap suasana percakapan dan persepsi orang lain terhadap kita. Penggunaan kata-kata negatif secara berlebihan, seperti “tidak bisa”, “tidak mau”, atau “jangan”, dapat menciptakan atmosfer yang kurang menyenangkan dan membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Orang yang sering menggunakan bahasa negatif cenderung dianggap sebagai pribadi yang pesimis dan melelahkan untuk diajak bicara. Sebaliknya, penggunaan bahasa yang lebih positif dapat memotivasi dan menginspirasi, serta membuat kita lebih disukai oleh orang lain.
Cobalah untuk lebih memperhatikan pilihan kata-katamu dan seimbangkan ungkapan negatif dengan kalimat-kalimat yang lebih positif dan membangun.
- Kurangnya kontak mata
Kontak mata merupakan bentuk komunikasi non-verbal yang sangat penting dalam interaksi sosial. Ketika kamu berbicara dengan seseorang tanpa melakukan kontak mata yang cukup, hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa kamu tidak tertarik atau bahkan tidak jujur.
Kurangnya kontak mata juga dapat membuat lawan bicara merasa diabaikan atau tidak dihargai. Meskipun demikian, penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat, karena kontak mata yang terlalu intens juga dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Usahakan untuk mempertahankan kontak mata yang wajar saat berbicara dengan orang lain, karena hal ini menunjukkan rasa hormat, perhatian, dan ketertarikan terhadap apa yang mereka sampaikan.
- Mengabaikan keberadaan orang lain
Setiap orang ingin merasa dilihat dan diakui keberadaannya. Ketika kamu secara konsisten mengabaikan orang lain di sekitarmu, hal ini dapat menciptakan perasaan tidak nyaman dan tidak dihargai.
Bayangkan situasi di mana kamu memasuki ruangan, menyapa seseorang, namun tidak mendapatkan respons sama sekali. Atau ketika kamu memberikan komentar dalam percakapan kelompok, tetapi diabaikan begitu saja.
Meskipun terlihat sepele, perilaku mengabaikan seperti ini dapat sangat menyakitkan bagi orang lain. Mengakui keberadaan orang di sekitarmu tidak perlu dilakukan dengan cara yang berlebihan. Sebuah anggukan, senyuman, atau sapaan singkat sudah cukup untuk membuat seseorang merasa dihargai dan diperhatikan.
- Selalu mengarahkan pembicaraan ke diri sendiri
Kecenderungan untuk selalu mengalihkan topik pembicaraan kembali ke diri sendiri merupakan kebiasaan yang dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman. Percakapan seharusnya menjadi pertukaran ide dan pengalaman yang seimbang, bukan monolog sepihak.
Jika kamu terus-menerus membahas dirimu sendiri tanpa memberi kesempatan pada orang lain untuk berbagi, hal ini dapat dianggap sebagai sikap egois atau kurang berempati. Penting untuk menunjukkan minat yang tulus terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara.
Cobalah untuk lebih banyak mendengarkan, mengajukan pertanyaan, dan menunjukkan empati terhadap pengalaman atau perasaan orang lain. Ingatlah bahwa percakapan yang baik adalah tentang memberi dan menerima, bukan hanya tentang diri sendiri.
- Sering terlambat
Ketepatan waktu adalah bentuk penghargaan terhadap orang lain. Kebiasaan sering terlambat dapat dengan cepat merusak hubungan dan menciptakan kesan buruk. Ketika kamu selalu datang terlambat, hal ini mengirimkan pesan bahwa kamu tidak menghargai waktu orang lain.
Meskipun kadang-kadang keterlambatan tidak dapat dihindari, jika hal ini terjadi terus-menerus, orang lain mungkin akan mulai merasa kesal dan tidak dihormati. Berusahalah untuk selalu tepat waktu dalam setiap janji atau pertemuan.
Jika kamu tahu akan terlambat, segera beri tahu orang yang bersangkutan. Menghargai waktu orang lain adalah sikap yang akan sangat diapresiasi dan dapat membantu membangun reputasi yang baik.
- Tidak menunjukkan rasa terima kasih
Ungkapan terima kasih memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang positif. Ketika kamu gagal menunjukkan apresiasi atas hal-hal yang dilakukan orang lain untukmu, mereka mungkin akan merasa tidak dihargai dan kurang dianggap penting.
Rasa terima kasih tidak harus ditunjukkan melalui gestur yang besar atau hadiah yang mahal. Sebuah ucapan “terima kasih” yang tulus ketika seseorang membukakan pintu untukmu, atau sebuah catatan singkat untuk menghargai pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik, sudah cukup untuk membuat orang lain merasa dihargai.
Selalu ingat untuk mengungkapkan rasa terima kasih ketika memang diperlukan. Ini adalah tindakan sederhana yang dapat mengatakan banyak hal tentang karaktermu sebagai individu.(jpc)