31.7 C
Jakarta
Saturday, October 12, 2024

Baby Blues Syndrome: Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

SIAPA sangka setelah melewati proses kehamilan sekitar sembilan bulan lamanya, terkadang bukan hanya kebahagiaan yang akan muncul karena kehadiran sang buah hati ke dunia, tetapi juga perasaan negatif yang mengganggu.

Pastinya, para calon ibu di luar sana membayangkan masa-masa menggembirakan yang akan menyambut mereka. Namun alih-alih seperti itu, banyak di antaranya justru merasakan perubahan suasana hati yang tidak biasa, seperti depresi ringan.

Depresi ringan yang terjadi setelah proses persalinan ini biasanya dikenal dengan istilah baby blues syndrome, di mana tak sedikit para ibu yang merasakannya mencoba berbagai cara untuk mengatasi kondisi ini.

Merangkum dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, baby blues merupakan situasi terjadinya perubahan psikologis dalam diri seorang ibu yang baru selesai melahirkan, yang umumnya terjadi pada hari ketiga hingga akhir minggu pertama pascapersalinan.

Meski bersifat sementara dan normal dirasakan, tetapi kondisi ini juga tidak dapat dianggap remeh dan diabaikan mengingat adanya risiko yang signifikan terhadap keparahan depresi bagi ibu yang menderita baby blues.

Lantas, hal apa saja yang harus diperhatikan dari baby blues syndrome?

Dilansir dari American Pregnancy Association, berikut penjelasannya.

Baca Juga :  Kepribadian Berdasarkan Kesukaan Warna Pakaian yang Dikenakan, Penyuka Biru Paling Unik!

Adapun gejala yang dapat dirasakan dari kondisi yang sedikitnya dialami oleh 70-80 persen ibu baru yang melahirkan ini, antara lain:

Mudah menangis dan merengek tanpa alasan yang jelas

Kerap tidak sabar

Emosi kurang terkontrol

Gelisah

Mudah cemas

Kelelahan

Sulit tidur atau insomnia

Merasa kesedihan

Mengalami perubahan suasana hati

Gangguan konsentrasi

Sementara untuk penyebabnya, American Pregnancy Association menyebut hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon saat masa kehamilan hingga persalinan.

Di sisi lain, terjadinya baby blues juga dapat didukung oleh perubahan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan, yakni mengurus bayi, khususnya yang dilakukan secara sendiri. Hal tersebut dapat berkontribusi memicu terjadinya perubahan suasana hati pada seorang ibu baru.

Baca Juga :  Totalitas! Cek, Lima Zodiak Selalu Ingin Tampil Sempurna

Lalu, cara apa saja yang dapat mengatasi dan mengurangi gejala baby blues syndrome? Masih dilansir dari American Pregnancy Association, berikut yang bisa dilakukan.

  1. Bicara dengan seseorang yang dipercaya mengenai kondisi Anda, yakni adanya perubahan suasana hati yang terjadi setelah melahirkan.
  2. Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, seperti jangan terlalu banyak konsumsi karbohidrat sederhana dan tingkatkan asupan makanan dengan kandungan lemak Omega-3.
  3. Buat dan tulis perasaan atau yang Anda pikirkan ke dalam jurnal.
  4. Jangan berdiam diri di dalam rumah, sesekali keluar dan menghirup udara segar untuk melihat pemandangan yang berbeda.
  5. Jangan ragu untuk meminta bantuan yang membantu Anda tidak merasa tertekan dalam melakukan semuanya saat memiliki sang buah hati, seperti bantuan untuk makan, mengurus anak, dan membiasakan diri dengan rutinitas baru.
  6. Jangan berharap terhadap kesempurnaan pada minggu awal setelah persalinan dan pastikan diri Anda pulih terlebih dahulu. (jpc)

SIAPA sangka setelah melewati proses kehamilan sekitar sembilan bulan lamanya, terkadang bukan hanya kebahagiaan yang akan muncul karena kehadiran sang buah hati ke dunia, tetapi juga perasaan negatif yang mengganggu.

Pastinya, para calon ibu di luar sana membayangkan masa-masa menggembirakan yang akan menyambut mereka. Namun alih-alih seperti itu, banyak di antaranya justru merasakan perubahan suasana hati yang tidak biasa, seperti depresi ringan.

Depresi ringan yang terjadi setelah proses persalinan ini biasanya dikenal dengan istilah baby blues syndrome, di mana tak sedikit para ibu yang merasakannya mencoba berbagai cara untuk mengatasi kondisi ini.

Merangkum dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, baby blues merupakan situasi terjadinya perubahan psikologis dalam diri seorang ibu yang baru selesai melahirkan, yang umumnya terjadi pada hari ketiga hingga akhir minggu pertama pascapersalinan.

Meski bersifat sementara dan normal dirasakan, tetapi kondisi ini juga tidak dapat dianggap remeh dan diabaikan mengingat adanya risiko yang signifikan terhadap keparahan depresi bagi ibu yang menderita baby blues.

Lantas, hal apa saja yang harus diperhatikan dari baby blues syndrome?

Dilansir dari American Pregnancy Association, berikut penjelasannya.

Baca Juga :  Kepribadian Berdasarkan Kesukaan Warna Pakaian yang Dikenakan, Penyuka Biru Paling Unik!

Adapun gejala yang dapat dirasakan dari kondisi yang sedikitnya dialami oleh 70-80 persen ibu baru yang melahirkan ini, antara lain:

Mudah menangis dan merengek tanpa alasan yang jelas

Kerap tidak sabar

Emosi kurang terkontrol

Gelisah

Mudah cemas

Kelelahan

Sulit tidur atau insomnia

Merasa kesedihan

Mengalami perubahan suasana hati

Gangguan konsentrasi

Sementara untuk penyebabnya, American Pregnancy Association menyebut hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon saat masa kehamilan hingga persalinan.

Di sisi lain, terjadinya baby blues juga dapat didukung oleh perubahan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan, yakni mengurus bayi, khususnya yang dilakukan secara sendiri. Hal tersebut dapat berkontribusi memicu terjadinya perubahan suasana hati pada seorang ibu baru.

Baca Juga :  Totalitas! Cek, Lima Zodiak Selalu Ingin Tampil Sempurna

Lalu, cara apa saja yang dapat mengatasi dan mengurangi gejala baby blues syndrome? Masih dilansir dari American Pregnancy Association, berikut yang bisa dilakukan.

  1. Bicara dengan seseorang yang dipercaya mengenai kondisi Anda, yakni adanya perubahan suasana hati yang terjadi setelah melahirkan.
  2. Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, seperti jangan terlalu banyak konsumsi karbohidrat sederhana dan tingkatkan asupan makanan dengan kandungan lemak Omega-3.
  3. Buat dan tulis perasaan atau yang Anda pikirkan ke dalam jurnal.
  4. Jangan berdiam diri di dalam rumah, sesekali keluar dan menghirup udara segar untuk melihat pemandangan yang berbeda.
  5. Jangan ragu untuk meminta bantuan yang membantu Anda tidak merasa tertekan dalam melakukan semuanya saat memiliki sang buah hati, seperti bantuan untuk makan, mengurus anak, dan membiasakan diri dengan rutinitas baru.
  6. Jangan berharap terhadap kesempurnaan pada minggu awal setelah persalinan dan pastikan diri Anda pulih terlebih dahulu. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru