25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Berikut Tanda-Tanda Gangguan Kecemasan dan Cara Mengatasinya

Gangguan kecemasan atau anxienty adalah ganggun jiwa yang ditandai dengan munculnya rasa khawatir, cemas, overthinking yang berlebihan terhadap suatu hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang mengalami gangguan kecemasan ini akan disertai dengan nyeri kepala, asam lambung yang meningkat atau gerd, jantung berdebar, nafas terasa pendek, otot terasa tegang, dan gelisah.

Berikut jenis-jenis gangguan kecemasan menurut dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ yang merupakan dokter spesialis kejiwaan.

 

Panic disorder

Gangguan cemas yang intensitasnya paling berat, penderita akan mengalami seperti terkena serangan jantung, leher tercekik , nafas menjadi pendek dan akan putus. Disarankan segera ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi tubuh dan cepat diberi penangan agar tidak terjadi hal yang fatal.

Generalized anxiety disorder

Gangguan ini tidak seberat panic tapi berlangsungnya lama, pagi sampai malam bahkan berhari-hari. Penderita biasanya terlalu mencemaskan masalah-masalah kerjaan, keluarga, atau pertemanan secara berlebihan. Hal tersebut membuat yang bersangkutan tidak dapat menikmati kehidupannya secara baik.

Baca Juga :  7 Manfaat Makan Buah Sawo untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Baik untuk Kulit

Gangguan fobia

Terdapat tiga macam yang pertama agorafobia, yaitu takut berada di tempat umum sendirian penuh kekhawatiran jika terjadi sesuatu dan tidak ada yang menolong.

Fobia spesifik adalah kecemasan atau takut terhadap objek tertentu, misal binatang kucing, benda seperti jarum suntik serta ketinggian, ruangan yang sempit dan lain-lain. Fobia sosial yaitu takut akan menjadi pusat perhatian, contohnya ketika presentasi penderita cenderung menghindar merasa tidak percaya diri.

 

Obsessive-compulsive disorder

Gangguan kecemasan yang disertai perilaku yang berulang-ulang. Seperti menghitung, mengunci pintu dilakukan terus-terusan. Tindakan itu terjadi karena adanya obsesi atau pikiran khawatir berlebih terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi.

 

Post-traumatic stress disorder

Gangguan yang didahului rasa traumatis dalam hidup yang mengancam fisik, jiwa serta kehidupannya. Dampak yang dihasilkan dari penderita ini ke psikologis. Gejalanya berupa re-experiencing merasa peristiwa itu terjadi kembali, avoidance perasaan stress terhadap suatu insiden, hyperarousal tegang dan waspada serta sulit tidur.

Baca Juga :  Makan Pisang di Malam Hari Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan

Self care, yaitu melakukan validasi atau meyakinkan diri agar terhindar dari cemas berlebihan.

Ventilasi, yaitu mengekspresikan suatu perasaan dapat berupa menulis dan bercerita.

Regulasi, yaitu mengontrol atau mengendalikan rasa kecemasan, dapat dilakukan dengan cara pernafasan teknik 4 7 8 jadi menarik nafas selama empat detik, tahan nafas selama 7 detik, dan mengeluarkan nafas delapan detik.

Teknik grounding, peka terhadap situasi saat itu terjadi atau fokus dengan apa yang ada di depan mata. Langkah-langkahnya dengan menstimulasi lima panca indera dengan situasi yang ada di sekeliling seperti visual, penciuman, pendengaran, pengecapan, dan perabaan.

Melakukan pemeriksaan kepada psikiater atau psikolog.(jpc)

Gangguan kecemasan atau anxienty adalah ganggun jiwa yang ditandai dengan munculnya rasa khawatir, cemas, overthinking yang berlebihan terhadap suatu hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang mengalami gangguan kecemasan ini akan disertai dengan nyeri kepala, asam lambung yang meningkat atau gerd, jantung berdebar, nafas terasa pendek, otot terasa tegang, dan gelisah.

Berikut jenis-jenis gangguan kecemasan menurut dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ yang merupakan dokter spesialis kejiwaan.

 

Panic disorder

Gangguan cemas yang intensitasnya paling berat, penderita akan mengalami seperti terkena serangan jantung, leher tercekik , nafas menjadi pendek dan akan putus. Disarankan segera ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi tubuh dan cepat diberi penangan agar tidak terjadi hal yang fatal.

Generalized anxiety disorder

Gangguan ini tidak seberat panic tapi berlangsungnya lama, pagi sampai malam bahkan berhari-hari. Penderita biasanya terlalu mencemaskan masalah-masalah kerjaan, keluarga, atau pertemanan secara berlebihan. Hal tersebut membuat yang bersangkutan tidak dapat menikmati kehidupannya secara baik.

Baca Juga :  7 Manfaat Makan Buah Sawo untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Baik untuk Kulit

Gangguan fobia

Terdapat tiga macam yang pertama agorafobia, yaitu takut berada di tempat umum sendirian penuh kekhawatiran jika terjadi sesuatu dan tidak ada yang menolong.

Fobia spesifik adalah kecemasan atau takut terhadap objek tertentu, misal binatang kucing, benda seperti jarum suntik serta ketinggian, ruangan yang sempit dan lain-lain. Fobia sosial yaitu takut akan menjadi pusat perhatian, contohnya ketika presentasi penderita cenderung menghindar merasa tidak percaya diri.

 

Obsessive-compulsive disorder

Gangguan kecemasan yang disertai perilaku yang berulang-ulang. Seperti menghitung, mengunci pintu dilakukan terus-terusan. Tindakan itu terjadi karena adanya obsesi atau pikiran khawatir berlebih terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi.

 

Post-traumatic stress disorder

Gangguan yang didahului rasa traumatis dalam hidup yang mengancam fisik, jiwa serta kehidupannya. Dampak yang dihasilkan dari penderita ini ke psikologis. Gejalanya berupa re-experiencing merasa peristiwa itu terjadi kembali, avoidance perasaan stress terhadap suatu insiden, hyperarousal tegang dan waspada serta sulit tidur.

Baca Juga :  Makan Pisang di Malam Hari Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan

Self care, yaitu melakukan validasi atau meyakinkan diri agar terhindar dari cemas berlebihan.

Ventilasi, yaitu mengekspresikan suatu perasaan dapat berupa menulis dan bercerita.

Regulasi, yaitu mengontrol atau mengendalikan rasa kecemasan, dapat dilakukan dengan cara pernafasan teknik 4 7 8 jadi menarik nafas selama empat detik, tahan nafas selama 7 detik, dan mengeluarkan nafas delapan detik.

Teknik grounding, peka terhadap situasi saat itu terjadi atau fokus dengan apa yang ada di depan mata. Langkah-langkahnya dengan menstimulasi lima panca indera dengan situasi yang ada di sekeliling seperti visual, penciuman, pendengaran, pengecapan, dan perabaan.

Melakukan pemeriksaan kepada psikiater atau psikolog.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru