PROKALTENG.CO – Menjelang Idul Adha 2025 yang jatuh pada 6 Juni mendatang, aroma masakan daging kambing akan mulai tercium di banyak dapur warga. Daging kambing hasil kurban sering diolah menjadi berbagai sajian khas seperti gulai, sate, tongseng, hingga sop. Namun, ada satu hal yang kerap luput dari perhatian: cara mengolah daging kambing yang benar agar hasilnya empuk, lezat, dan tidak bau prengus.
Sayangnya, banyak masyarakat masih melakukan sejumlah kesalahan fatal dalam memasak daging kambing. Kesalahan ini bukan cuma soal rasa dan tekstur, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan. Simak penjelasan berikut agar masakan Idul Adha tahun ini makin sempurna.
Langsung Memasak Daging Beku: Kesalahan yang Bikin Alot
Salah satu kekeliruan paling umum adalah memasak daging kambing yang masih dalam keadaan beku. Proses pemanasan jadi tidak merata, menyebabkan bagian luar matang lebih dulu sementara bagian dalam masih mentah.
Sebaiknya, cairkan terlebih dahulu daging kambing dengan mendiamkannya pada suhu ruang atau di dalam kulkas bagian bawah. Proses pencairan ini penting agar tekstur daging empuk dan matang sempurna.
Terlalu Lama di Suhu Ruang: Bahaya Kontaminasi Bakteri
Banyak orang membiarkan daging kambing terlalu lama di luar sebelum dimasak. Padahal, kondisi ini sangat rawan menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli.
Setelah daging dicairkan, sebaiknya langsung diolah atau disimpan kembali dalam suhu dingin jika belum akan dimasak. Ini penting untuk menjaga keamanan pangan selama perayaan Idul Adha.
Memotong Searah Serat: Bikin Daging Susah Dikunyah
Kesalahan berikutnya adalah teknik memotong daging yang salah arah. Memotong searah dengan serat akan menghasilkan potongan yang alot dan keras saat dimakan.
Untuk hasil yang empuk, potonglah daging berlawanan arah serat. Cara ini membantu memutus jaringan otot sehingga daging lebih mudah dikunyah.
Marinasi Berlebihan: Bukannya Lezat, Malah Lembek
Marinasi atau proses merendam daging dengan bumbu memang penting untuk menambah rasa. Tapi marinasi yang terlalu lama atau menggunakan bahan dengan kadar asam tinggi justru bisa merusak tekstur daging.
Waktu ideal marinasi adalah 40 menit hingga maksimal 2–3 jam, tergantung jenis resep. Gunakan bumbu secukupnya agar daging tetap juicy dan tidak kehilangan cita rasa alaminya.
Api Terlalu Besar: Musuh Tekstur Juicy
Tergesa-gesa saat memasak daging kambing juga bisa menjadi bumerang. Api besar memang membuat masakan cepat matang, tapi juga membuat daging kehilangan kelembapannya.
Gunakan api kecil hingga sedang agar daging matang perlahan dan tetap empuk. Metode slow cooking sangat dianjurkan untuk olahan seperti gulai atau sop kambing.
Langsung Disantap Setelah Masak: Kurang Juicy!
Satu lagi kesalahan kecil yang sering terjadi: menyantap daging kambing langsung setelah diangkat dari wajan atau panggangan. Padahal, daging yang baru matang sebaiknya didiamkan selama 10–15 menit terlebih dahulu.
Waktu istirahat ini memungkinkan sari daging menyebar merata ke seluruh bagian, menjadikan rasa lebih juicy dan kaya.
Sajian Idul Adha Lebih Nikmat dan Aman
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, daging kambing kurban bisa diolah menjadi hidangan yang lebih nikmat, lembut, dan bebas bau prengus. Lebih dari itu, teknik pengolahan yang benar juga akan menjaga kesehatan keluarga saat menyantap hidangan spesial di momen Idul Adha.
Siapkan bumbu terbaik, pilih teknik memasak yang tepat, dan pastikan kamu tidak mengulang kesalahan di atas. Dengan begitu, perayaan Idul Adha 2025 bukan cuma penuh makna, tapi juga lezat dan tak terlupakan. (my/jpg)