YOGYAKARTA, PROKALTENG.CO – Forum Komunikasi Media (FKM) Bank Indonesia Kalimantan Tengah (Kalteng) 2024 di Yogyakarta tidak sekadar menjadi wadah belajar tentang mengolah berita ekonomi. Lebih dari itu, peserta yang merupakan awak media diajak mengenal lebih dekat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Magelang. Mulai dari pengolahan rengginan dan gerabah serta budidaya jamur dan madu yang ada di daerah setempat.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw-BI) Kalteng, Taufik Saleh mengatakan, Forum Komunikasi Media memang menjadi agenda yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda. Kali ini, kawan-kawan media yang menjadi mitra Bank Indonesia diajak untuk belajar bersama bagaimana menulis berita ekonomi dengan grafik atau info grafis yang mudah dipahami pembaca.
“Selain menerima materi pelatihan, kita juga mengajak kawan-kawan wartawan untuk dapat belajar akan banyak hal. Mulai dari sejarah dan sistem perekonomian masyarakat, dengan harapan para peserta bisa mendapatkan suatu gambaran bagaimana sektor pariwisata juga memiliki pengaruh besar untuk menggerakkan roda perekonomian daerah lewat UMKM,” ucap Taufik Saleh.
Bicara UMKM, lanjut Taufik, tidak lepas dari pariwisata yang ada di daerah setempat. Sepeti halnya biro perjalanan pariwisata, di mana mereka mengajak pengguna jasanya berkeliling untuk melihat UMKM yang ada di daerah setempat. Ini artinya, masyarakat didukung pemerintah daerah sudah memiliki kesadaran dan tanggung jawab bersama-sama untuk menggerakkan roda perekonomian.
Begitupun harapannya di Kalteng, apabila sektor pariwisata dikelola dengan baik dan benar, maka akan sangat potensial untuk menjadi penggerak roda perekonomian.
“Keterlibatan sinergitas dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci utama dalam upaya mendorong pergerakan roda perekonomian daerah di sektor pariwisata. Tak hanya pemerintah, perbankan, swasta, pelaku UMKM, pelaku seni, komunitas bahkan masyarakat sekitar pun memiliki andil yang sangat penting untuk membentuk jejaring bisnis yang mendukung satu sama lainnya,” jelasnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa UMKM di Magelang sangat melek terhadap transaksi digital. Terbukti, dari sejumlah UMKM yang dikunjungi rata-rata sudah akrab dengan transaksi non-tunai atau menggunakan QRIS.
“Jelas terlihat transaksi lebih cepat ketika mereka melayani pembeli. Tanpa kebingungan mencarikan uang kembalian, sehingga pembeli dapat terlayani dengan cepat meskipun banyak,” ungkapnya.
Untuk itu, besar harapan, setelah peserta mengikuti kegiatan ini akan memiliki gambaran bagaimana mengoptimalkan pengelolaan potensi daerah yang ada di wilayah Kalteng lewat sebuah tulisan, sehingga dapat mendorong masyarakat atau investor untuk mengembangkan UMKM di Kalteng.
“Berkaca dari pengelolaan destinasi wisata di wilayah ini, seluruh pihak ternyata turut terlibat. Seolah-olah mereka sudah memiliki pembagian peran dan tugasnya masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWI Kalteng, M. Zainal mengatakan ada banyak hal penting yang bisa didapat oleh kawan-kawan wartawan selama mengikuti kegiatan Forum Komunikasi Media tahun 2024 di Yogyakarta.
“Selain mendapatkan materi pelatihan penulisan berita ekonomi baik dan menarik, kita pun bisa belajar tentang sejarah, belajar aspek-aspek dalam sistem perekonomian masyarakat dan UMKM-nya. Semuanya itu, sangat baik dan memungkinkan untuk ditiru bahkan diadopsi untuk pengembangan sektor pariwisata di wilayah Kalimantan Tengah,” tandasnya. (pri)