26.1 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Percayalah, Minions Akan Cepat Bangkit

JAKARTA – Di tengah sambutan meriah buat
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang pulang sebagai juara dunia, Marcus Fernaldi
Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tak bisa ikut bersuka cita. Tersingkir di babak
kedua Kejuaraan Dunia 2019 masih begitu membekas. Belum sembuh luka itu, mereka
sudah harus bersiap menjalani tur Asia mulai pertengahan bulan depan.

China Open, turnamen berkategori super 1000,
bakal digelar tiga pekan dari sekarang. Tepatnya 17-22 September, di Changzhou,
Tiongkok. Drawing sudah keluar kemarin. Di babak pertama, Minions—sebutan
Marcus/Kevin—langsung menghadapi lawan superberat. Yakni Takuro Hoki/Yugo
Kobayashi, si peraih perak Kejuaraan Dunia 2019.

Jika menang, mereka kemungkinan ditantang
pasangan Korea Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae. Lawan yang menghabisi mereka di
babak kedua kejuaraan dunia lalu. Ngeri!

Sebelum mengulas China Open, tentu kita
penasaran. Apa yang terjadi pada Minions di St Jakobshalle, Basel, pekan lalu.
Pelatih kepala ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi mengungkapkan, pihaknya
memang kurang riset soal Choi/Seo. Bukan cuma badminton lovers yang kaget
melihat ledakan mereka. Minions juga tersengat.

Baca Juga :  Tiga Gol Salah Gulung MU

”Pasangan Korea ini underdog, kurang begitu
diperhatikan,” ungkap Herry ketika ditemui setiba di Bandara Soekarno Hatta
tadi malam. ”Keunggulan mereka ada di servis. Dilama-lamain banget. Minions,
khususnya Gideon, agak keganggu. Tapi secara garis besar masih oke. Cuma
rezekinya aja belum dapat. Kalau dari segi main ada penurunan dikit, cuma bukan
rejekinya aja,” papar dia.

Herry bersyukur batu-batu sandungan semacam ini
terjadi jauh sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Sehingga dia dan timnya mampu
melakukan evaluasi dan menyusun strategi yang lebih jitu. Menurut dia,
Marcus/Kevin siap memperbaiki performa. Kondisi mereka tidak buruk. Kevin, kata
Herry, juga tidak marah pada Marcus.    

”Nggak (marah) lah. Cuma kemarin di sana
memang evaluasi belum tuntas, karena waktu terbatas. Habis itu ada persiapan
next game. Belum sampai detail karena Kevin sama Gideon langsung balik,” ungkap
Herry. ”Mereka kaget juga. Kecewa juga. Tapi nggak terlalu berlebihan. Mereka
bilang belum rezeki. Gitu aja,” tambah pria berjuluk Coach Naga Api tersebut.

Baca Juga :  Ini Alasan Istri Gelandang Liverpool Mengagumi Ronaldinho

Dengan kondisi mental yang tidak terlalu down
itu, Herry optimistis mereka bisa cepat bangkit. ”Setelah (gagal di) All
England kan juga nggak terlalu lama move on. Terbukti Indonesia Open dan Japan
Open bisa berhasil. Kalau buat saya nggak terlalu masalah. Karena fighting
spirit mereka bagus,” tambah Herry.

Soal hasil drawing China Open, pelatih yang
kini bergabung dengan PB Djarum itu menyatakan belum mempelajari detailnya.
Yang pasti, sudah antisipasi. Dia juga menyebut bahwa Choi/Seo tidak akan
terlalu mengganggu lagi. Sebab sudah mendapat teguran soal servis superlama
yang memperlambat permainan.

”Mereka memang jadi bahan pembicaraan, terutama
soal servis,” Herry bercerita. ”Waktu ketemu Taiwan (Lee Yang/Wang Chi-lin,
Red), Taiwan juga komplain. Mereka sempat dikasih kartu kuning,” imbuhnya.
Karena itu, ketika bertemu Fajar Alfian/M. Rian Ardianto di perempat final,
mereka tidak bisa melakukan servis lambat itu. Fajar/Rian pun menang straight
game. (feb/na)

JAKARTA – Di tengah sambutan meriah buat
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang pulang sebagai juara dunia, Marcus Fernaldi
Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tak bisa ikut bersuka cita. Tersingkir di babak
kedua Kejuaraan Dunia 2019 masih begitu membekas. Belum sembuh luka itu, mereka
sudah harus bersiap menjalani tur Asia mulai pertengahan bulan depan.

China Open, turnamen berkategori super 1000,
bakal digelar tiga pekan dari sekarang. Tepatnya 17-22 September, di Changzhou,
Tiongkok. Drawing sudah keluar kemarin. Di babak pertama, Minions—sebutan
Marcus/Kevin—langsung menghadapi lawan superberat. Yakni Takuro Hoki/Yugo
Kobayashi, si peraih perak Kejuaraan Dunia 2019.

Jika menang, mereka kemungkinan ditantang
pasangan Korea Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae. Lawan yang menghabisi mereka di
babak kedua kejuaraan dunia lalu. Ngeri!

Sebelum mengulas China Open, tentu kita
penasaran. Apa yang terjadi pada Minions di St Jakobshalle, Basel, pekan lalu.
Pelatih kepala ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi mengungkapkan, pihaknya
memang kurang riset soal Choi/Seo. Bukan cuma badminton lovers yang kaget
melihat ledakan mereka. Minions juga tersengat.

Baca Juga :  Tiga Gol Salah Gulung MU

”Pasangan Korea ini underdog, kurang begitu
diperhatikan,” ungkap Herry ketika ditemui setiba di Bandara Soekarno Hatta
tadi malam. ”Keunggulan mereka ada di servis. Dilama-lamain banget. Minions,
khususnya Gideon, agak keganggu. Tapi secara garis besar masih oke. Cuma
rezekinya aja belum dapat. Kalau dari segi main ada penurunan dikit, cuma bukan
rejekinya aja,” papar dia.

Herry bersyukur batu-batu sandungan semacam ini
terjadi jauh sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Sehingga dia dan timnya mampu
melakukan evaluasi dan menyusun strategi yang lebih jitu. Menurut dia,
Marcus/Kevin siap memperbaiki performa. Kondisi mereka tidak buruk. Kevin, kata
Herry, juga tidak marah pada Marcus.    

”Nggak (marah) lah. Cuma kemarin di sana
memang evaluasi belum tuntas, karena waktu terbatas. Habis itu ada persiapan
next game. Belum sampai detail karena Kevin sama Gideon langsung balik,” ungkap
Herry. ”Mereka kaget juga. Kecewa juga. Tapi nggak terlalu berlebihan. Mereka
bilang belum rezeki. Gitu aja,” tambah pria berjuluk Coach Naga Api tersebut.

Baca Juga :  Ini Alasan Istri Gelandang Liverpool Mengagumi Ronaldinho

Dengan kondisi mental yang tidak terlalu down
itu, Herry optimistis mereka bisa cepat bangkit. ”Setelah (gagal di) All
England kan juga nggak terlalu lama move on. Terbukti Indonesia Open dan Japan
Open bisa berhasil. Kalau buat saya nggak terlalu masalah. Karena fighting
spirit mereka bagus,” tambah Herry.

Soal hasil drawing China Open, pelatih yang
kini bergabung dengan PB Djarum itu menyatakan belum mempelajari detailnya.
Yang pasti, sudah antisipasi. Dia juga menyebut bahwa Choi/Seo tidak akan
terlalu mengganggu lagi. Sebab sudah mendapat teguran soal servis superlama
yang memperlambat permainan.

”Mereka memang jadi bahan pembicaraan, terutama
soal servis,” Herry bercerita. ”Waktu ketemu Taiwan (Lee Yang/Wang Chi-lin,
Red), Taiwan juga komplain. Mereka sempat dikasih kartu kuning,” imbuhnya.
Karena itu, ketika bertemu Fajar Alfian/M. Rian Ardianto di perempat final,
mereka tidak bisa melakukan servis lambat itu. Fajar/Rian pun menang straight
game. (feb/na)

Terpopuler

Artikel Terbaru