KABAR akan adanya kucuran bantuan dari FIFA kepada PSSI menumbuhkan secercah
harapan untuk para wasit yang juga terkena imbas diliburkannya liga. Wasit
Aprisman Aranda berharap federasi memperhatikan jajarannya.
Aprisman terang-terangan menyebut bahwa kebanyakan wasit hanya
mengandalkan satu pekerjaan sebagai pengadil lapangan. Meski, dirinya memiliki
ijazah S-1 teknik otomotif serta S-2 teknologi dan kejuruan.
Namun, ijazahnya itu tidak terpakai karena fokus di dunia perwasitan.
Terlebih, pada musim ini, dia dapat lisensi untuk memimpin Liga 1.
Dengan tidak adanya pertandingan, otomatis tidak ada pemasukan yang dia
dapat. Urusan dapur mengepul pun terancam. ’’Sekarang kami masih menunggu.
Semoga ada perhatian dari federasi,’’ harapnya.
Dia menambahkan, kondisi saat ini hampir sama dengan tahun 2015 saat
PSSI dibekukan. Namun, saat itu dirinya masih bisa keluar rumah untuk mencari
pendapatan lain. Sekarang tidak bisa sama sekali.
Sebelumnya, wasit Juandi Hidayatulloh menagih honornya yang belum
dibayar PSSI. Itu gaji untuk memimpin 10 pertandingan di Liga 1 Putri dan Liga
3 musim lalu.