33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemain Kriket yang Taklukkan Tenis

LONDON-“Kami memulai
semuanya benar-benar dari awal. Tanpa peringkat. Jadi berada di posisi ini
adalah luar biasa bagiku dan tim,” ucap Ashleigh Barty, dilansir situs resmi
WTA .

Kalimat itu diucapkan
petenis Australia tersebut pasca menaklukkan Julia Goerges 6-3, 7-5 selama 88
menit di laga final Birmingham Classic. Trofi ini menjadi sangat spesial
lantaran mengantar Barty resmi menggeser Naomi Osaka untuk menduduki ranking
satu dunia.  

“Kamu selalu bermimpi
menjadi ranking satu dunia. Tapi ketika benar-benar meraihnya rasanya jauh
lebih luar biasa,” tambah petenis 23 tahun tersebut.

 Raihan ini membuat Barty menjadi petenis putri
Australia pertama yang sanggup menduduki ranking satu dunia dalam 43 tahun
terakhir. Evonne Goolagong Cawley menjadi tunggal putri Australia terakhir
sebelum Barty yang sanggup meraih puncak ranking dunia pada 1976 silam.

Baca Juga :  Belum Punya Rencana Pensiun Bermain Bola

Selain itu, Barty juga
menjadi petenis nomor tunggal Australia pertama yang meraih ranking satu dunia
sejak 2003. Di tahun tersebut, petenis Australia yang sempat menduduki ranking
satu dunia adalah petenis tunggal putra Lleton Hewitt.

Musim ini memang
berjalan sangat mulus untuk Barty. Dua minggu lalu dia baru meraih gelar mayor
sektor tunggal pertamanya dari Prancis Terbuka. Kemenangan di Birmingham ini
juga membuat Barty datang ke grand slam Wimbledon 1 Juli mendatang dengan
status unggulan pertama.

Karir Barty di lapangan
tenis tergolong unik. Dia sudah mengenal tenis sejak masih berusia empat tahun.
Di usia 15 tahun pada 2011 dia sukses merebut titel junior grand slam
Wimbledon. Di usia itu juga dia memulai debut karir profesional dan langsung
menembus ranking 200 besar dunia.

Baca Juga :  Melihat Calon Lawannya, Harusnya Indonesia Sapu Bersih di Laga Perdana

Tapi ketenaran di usia
belia ternyata sempat membuatnya tertekan. Barty lantas memutuskan menghentikan
total aktifitasnya di lapangan tenis pasca tampil di Amerika Serikat (AS)
Terbuka 2014. Selama 21 bulan menghilang, petenis kelahiran 24 April 1996 itu
punya kesibukan baru dengan menggeluti olahraga baru yakni kriket. Dia bahkan
sempat turun di turnamen resmi olaharaga tersebut
.

Pada Februari 2016
Barty memutuskan comeback ke dunia tenis. Dia kembali ke lapangan tanpa
memiliki ranking. Dan tiga tahun berselang, petenis kelahiran Ipswich, Queensland
itu kini telah berada di posisi paling puncak ranking dunia. (irr/jpg)

LONDON-“Kami memulai
semuanya benar-benar dari awal. Tanpa peringkat. Jadi berada di posisi ini
adalah luar biasa bagiku dan tim,” ucap Ashleigh Barty, dilansir situs resmi
WTA .

Kalimat itu diucapkan
petenis Australia tersebut pasca menaklukkan Julia Goerges 6-3, 7-5 selama 88
menit di laga final Birmingham Classic. Trofi ini menjadi sangat spesial
lantaran mengantar Barty resmi menggeser Naomi Osaka untuk menduduki ranking
satu dunia.  

“Kamu selalu bermimpi
menjadi ranking satu dunia. Tapi ketika benar-benar meraihnya rasanya jauh
lebih luar biasa,” tambah petenis 23 tahun tersebut.

 Raihan ini membuat Barty menjadi petenis putri
Australia pertama yang sanggup menduduki ranking satu dunia dalam 43 tahun
terakhir. Evonne Goolagong Cawley menjadi tunggal putri Australia terakhir
sebelum Barty yang sanggup meraih puncak ranking dunia pada 1976 silam.

Baca Juga :  Belum Punya Rencana Pensiun Bermain Bola

Selain itu, Barty juga
menjadi petenis nomor tunggal Australia pertama yang meraih ranking satu dunia
sejak 2003. Di tahun tersebut, petenis Australia yang sempat menduduki ranking
satu dunia adalah petenis tunggal putra Lleton Hewitt.

Musim ini memang
berjalan sangat mulus untuk Barty. Dua minggu lalu dia baru meraih gelar mayor
sektor tunggal pertamanya dari Prancis Terbuka. Kemenangan di Birmingham ini
juga membuat Barty datang ke grand slam Wimbledon 1 Juli mendatang dengan
status unggulan pertama.

Karir Barty di lapangan
tenis tergolong unik. Dia sudah mengenal tenis sejak masih berusia empat tahun.
Di usia 15 tahun pada 2011 dia sukses merebut titel junior grand slam
Wimbledon. Di usia itu juga dia memulai debut karir profesional dan langsung
menembus ranking 200 besar dunia.

Baca Juga :  Melihat Calon Lawannya, Harusnya Indonesia Sapu Bersih di Laga Perdana

Tapi ketenaran di usia
belia ternyata sempat membuatnya tertekan. Barty lantas memutuskan menghentikan
total aktifitasnya di lapangan tenis pasca tampil di Amerika Serikat (AS)
Terbuka 2014. Selama 21 bulan menghilang, petenis kelahiran 24 April 1996 itu
punya kesibukan baru dengan menggeluti olahraga baru yakni kriket. Dia bahkan
sempat turun di turnamen resmi olaharaga tersebut
.

Pada Februari 2016
Barty memutuskan comeback ke dunia tenis. Dia kembali ke lapangan tanpa
memiliki ranking. Dan tiga tahun berselang, petenis kelahiran Ipswich, Queensland
itu kini telah berada di posisi paling puncak ranking dunia. (irr/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru