CARDIFF – Sebenarnya
tidak ada yang salah dengan membentangkan bendera negara setelah keberhasilan
lolos ke putaran final Euro 2020. Hal serupa berlaku bagi Wales dan Gareth Bale
setelah menang 2-0 atas Hungaria, Rabu (20/11) dini hari WIB.
Namun, hal itu lantas
menjadi masalah karena pada bagian atas bendera Wales yang dibentangkan Bale
dkk terdapat tulisan Wales. Golf. Madrid. Frasa tersebut merujuk pernyataan eks
pemain Real Madrid Predrag Mijatovic akhir bulan lalu di Cadena SER.
Pernyataan itu dilontarkan
Mijatovic karena menilai Los Merengues bukan prioritas utama Bale. Real adalah
prioritas ketiga setelah timnas Wales dan golf yang menjadi hobi Bale.
Memang, bendera
kontroversial itu bukan milik Bale. Namun, ekspresi gembira yang ditunjukkannya
saat bendera tersebut dibentangkan cukup menjadi bukti bahwa pernyataan
Mijatovic benar adanya.
Akibatnya, muncul
spekulasi mengenai masa depan eks pemain Tottenham Hotspur tersebut. Apalagi,
musim ini dia tidak banyak berkontribusi karena sering cedera. Total, Bale
hanya bermain dalam tujuh laga dengan dua gol dan dua assist.
Nah, memenuhi panggilan
Wales untuk agenda kualifikasi Euro bulan ini juga mengherankan bagi
Madridistas. Sebab, Bale sebenarnya belum 100 persen fit dari cedera betis.
Cedera yang diderita sejak 14 Oktober 2019 itu membuatnya absen dalam enam
pertandingan Real. Bahkan, dia masih absen pada jornada ke-13 La Liga saat
melawan Eibar (13/11). Namun, enam hari berselang, dia menjadi starter dan
bermain 60 menit ketika Wales menang 2-0 melawan Azerbaijan (17/11). Bale
kembali menjadi starter pada laga, Rabu (20/11) dini hari WIB. Artinya,
fisiknya tidak terkendala cedera.
Tetapi, Bale juga
banjir pujian karena mencatatkan satu assist pada gol pertama Aaron Ramsey di
pertandingan itu. Dia juga berjiwa besar dengan menghibur gelandang Hungaria
Gergo Lovrencsics yang bersedih setelah laga.
’’Hal pertama yang
dimiliki seorang pemain adalah kewajiban untuk bergabung dengan timnas. Meski
absen untuk klub, mereka harus pergi untuk tugas negara karena timnas adalah
segalanya,’’ tutur eks entrenador Real Bernd Schuster sebagaimana dilansir
Marca. (jpc/jpnn)