25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Singkirkan Nama Beken, Bennacer Dinobatkan Sebagai Pemain Terbaik

KAIRO- Nama Sadio Mane dan Riyad Mahrez menjadi
yang paling disorot sebelum final berlangsung. Keduanya dianggap menjadi
andalan masing-masing tim dan bakal bersinar pada partai puncak.

Akan tetapi, ramalan itu tidak tepat. Kedua
nama beken itu kalah bersaing dalam penentuan pemain terbaik Piala Afrika 2019.
Dikutip dari laman resmi Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), pemenangnya adalah
Ismael Bennacer.

Hebatnya, gelandang Empoli itu sama sekali
tidak mencetak gol sepanjang turnamen.

Seperti dilansir dari Football Italia, alasan
Bennacer dinobatkan sebagai pemain terbaik adalah peran kuncinnya untuk tim.
Sepanjang turnamen, tim asuhan Djamel Belmadi tersebut sama sekali tidak
menelan kekalahan.

Bahkan, kemenangan atas Senegal merupakan
pengulangan ketika di babak penyisihan. Pemain yang sedang masuk dalam radar
incaran AC Milan tersebut mampu jadi salah satu kunci atas performa negaranya
sejauh ini.

Baca Juga :  Berpotensi Banjir Gol

Bermain dalam tujuh pertandingan Piala Afrika
2019, gelandang berusia 21 tahun itu memiliki peran penting bagi lini tengah
Aljazair. Dua kali pula dia terpilih sebagai man of the match.

Masih berusia muda, karier profesional Bennacer
penuh lika-liku. Menimba ilmu bersama klub Prancis, Arles mulai 2014 hingga
2015, kemudian Arsenal membajaknya.

Dua musim Bennacer
berada di Arsenal, akan tetapi kalah bersaing mendapatkan tempat di dalam tim.
Dia sempat dipinjamkan ke klub Prancis lainnya, Tours. Tapi, begitu masuk musim
2017, Empoli merekrutnya.(net/ram)

KAIRO- Nama Sadio Mane dan Riyad Mahrez menjadi
yang paling disorot sebelum final berlangsung. Keduanya dianggap menjadi
andalan masing-masing tim dan bakal bersinar pada partai puncak.

Akan tetapi, ramalan itu tidak tepat. Kedua
nama beken itu kalah bersaing dalam penentuan pemain terbaik Piala Afrika 2019.
Dikutip dari laman resmi Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), pemenangnya adalah
Ismael Bennacer.

Hebatnya, gelandang Empoli itu sama sekali
tidak mencetak gol sepanjang turnamen.

Seperti dilansir dari Football Italia, alasan
Bennacer dinobatkan sebagai pemain terbaik adalah peran kuncinnya untuk tim.
Sepanjang turnamen, tim asuhan Djamel Belmadi tersebut sama sekali tidak
menelan kekalahan.

Bahkan, kemenangan atas Senegal merupakan
pengulangan ketika di babak penyisihan. Pemain yang sedang masuk dalam radar
incaran AC Milan tersebut mampu jadi salah satu kunci atas performa negaranya
sejauh ini.

Baca Juga :  Berpotensi Banjir Gol

Bermain dalam tujuh pertandingan Piala Afrika
2019, gelandang berusia 21 tahun itu memiliki peran penting bagi lini tengah
Aljazair. Dua kali pula dia terpilih sebagai man of the match.

Masih berusia muda, karier profesional Bennacer
penuh lika-liku. Menimba ilmu bersama klub Prancis, Arles mulai 2014 hingga
2015, kemudian Arsenal membajaknya.

Dua musim Bennacer
berada di Arsenal, akan tetapi kalah bersaing mendapatkan tempat di dalam tim.
Dia sempat dipinjamkan ke klub Prancis lainnya, Tours. Tapi, begitu masuk musim
2017, Empoli merekrutnya.(net/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru