JAKARTA-Rumor
pelatih timnas Shin Tae-yong dipecat mencuat. Indra Sjafri disebut-sebut bakal
menjadi penggantinya. Ketika dikonfirmasi Jawa Pos, Indra menyebut tidak ada
pembicaraan terkait dirinya menggantikan posisi Shin Tae-yong. â€Belum ada
pembicaraan. Tunggu saja,†ucap mantan pelatih Bali United tersebut.
Indra yang saat
ini juga menjabat direktur teknik memang memiliki pengalaman menangani timnas
di kelompok umur. Prestasi terbaiknya adalah mengantarkan Indonesia menjuarai
Piala AFF U-19 pada 2013 dan juga Piala AFF U-22 2019.
Pengamat sepak
bola Mohamad Kusnaeni menuturkan, sebaiknya PSSI tidak terburu-buru memutuskan
apa pun. ’’Tunggu sampai STY (Shin Tae-yong) tiba di Jakarta dan duduk bersama
membahas semua permasalahan,’’ ucapnya.
Menurut dia,
pernyataan sebagian pihak dari satgas yang langsung menyebut nama Indra Sjafri
sebagai pengganti Shin Tae-yong juga tidak bijak. Hal itu memberikan kesan
bahwa Indra ambisius dan berperan dalam pencopotan STY. ’’Ini sebetulnya
persoalan biasa. Bahkan seharusnya tidak perlu sampai dibentuk satgas untuk
menyelesaikan persoalan ini,’’ ujarnya.
PSSI, lanjut
dia, bisa menugasi ketua umum, Sekjen, atau direktur teknik untuk bertemu empat
mata dengan STY. Sebab, ada kontrak kerja yang jadi rujukan. Dalam kontrak itu,
seharusnya sudah jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak. ’’Tinggal ditagih
komitmen masing-masing. Jika ada yang melanggar, tentu ada sanksinya,’’
ucapnya.
Jadi, ini
persoalan yang seharusnya tidak rumit dan jelas pemecahan masalahnya. Sebab,
ada kontrak tertulis yang disepakati kedua pihak. Itu saja rujukannya.
Sementara itu,
tempat latihan masuk wilayah teknis kepelatihan. ’’Kalau ada persoalan dengan
pembiayaan atau mungkin hal lain, PSSI tinggal bicara dengan STY. Cari
solusi,’’ bebernya.
Karena itu,
Bung Kus, sapaan Mohamad Kusnaeni, heran urusan teknis bisa sampai ribut di
media dan sampai dibentuk satgas. ’’Urusan ini seharusnya selesai di tingkat
Sekjen dan direktur teknik PSSI,’’ pungkasnya.