26.8 C
Jakarta
Wednesday, December 17, 2025

Arsenal Menang Tipis atas Wolves, Performa The Gunners Jauh dari Meyakinkan

PROKALTENG.CO – Arsenal memang mengamankan tiga poin saat menjamu Wolverhampton Wanderers di Stadion Emirates, tetapi kemenangan tipis di laga Liga Premier itu jauh dari kata meyakinkan. Berstatus pemuncak klasemen dan menghadapi tim juru kunci, The Gunners justru dibuat kesulitan sepanjang pertandingan.

Meski lebih dominan dalam penguasaan bola, permainan Arsenal kerap mentok di sepertiga akhir. Laman Flashscore, Rabu (17/12), mencatat ada sejumlah faktor yang membuat tim asuhan Mikel Arteta terlihat frustrasi sebelum akhirnya memastikan kemenangan.

Dominasi Penguasaan Bola Tanpa Efektivitas
Arsenal langsung mengontrol tempo permainan dengan dominasi operan di area lawan. Namun, keunggulan penguasaan bola itu tak berbanding lurus dengan ancaman ke gawang. Hingga babak pertama berakhir, The Gunners belum mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran, menegaskan masalah efektivitas di lini serang.

Baca Juga :  Chelsea vs Arsenal: Derbi London Beda Nasib Menatap Laga

Blok Lima Gelandang Wolves Meredam Kreativitas
Wolves memilih pendekatan bertahan dengan lima gelandang yang rapat dan disiplin. Skema ini sukses membatasi ruang gerak Bukayo Saka dan Eberechi Eze. Arsenal lebih sering mengalirkan bola ke sisi sayap, tetapi tanpa progres berarti, sehingga serangan mudah dipatahkan.

Lini Depan Arsenal Masih Tumpul
Ketajaman lini depan kembali menjadi sorotan. Minimnya sentuhan di kotak penalti lawan menunjukkan koneksi antarlini yang belum berjalan optimal. Sejumlah pemain depan terlihat terisolasi dan jarang mendapat suplai bola berbahaya, membuat Arsenal frustrasi hingga pertengahan babak kedua.

Perubahan Arteta Datang Terlambat
Mikel Arteta mencoba mengubah dinamika permainan lewat pergantian pemain sebelum menit ke-60. Masuknya Martin Odegaard dan Leandro Trossard meningkatkan intensitas serangan dan penguasaan bola. Arsenal memang tampil lebih agresif, tetapi peluang bersih tetap sulit diciptakan hingga laga mendekati akhir.

Baca Juga :  Arsenal vs Man City: Arteta Sindir Selebrasi Myles Lewis-Skelly

Keberuntungan Jadi Pembeda
Gol pembuka Arsenal lahir dari situasi bola mati yang berujung gol bunuh diri. Setelah Wolves sempat menyamakan kedudukan, Arsenal kembali unggul lewat gol bunuh diri kedua di masa tambahan waktu.

Electronic money exchangers listing

Hasil ini memastikan tiga poin tetap berada di tangan Arsenal. Namun, kemenangan tersebut menegaskan bahwa keberuntungan lebih berperan ketimbang dominasi permainan, dan performa The Gunners masih menyisakan banyak catatan. (jpg)

PROKALTENG.CO – Arsenal memang mengamankan tiga poin saat menjamu Wolverhampton Wanderers di Stadion Emirates, tetapi kemenangan tipis di laga Liga Premier itu jauh dari kata meyakinkan. Berstatus pemuncak klasemen dan menghadapi tim juru kunci, The Gunners justru dibuat kesulitan sepanjang pertandingan.

Meski lebih dominan dalam penguasaan bola, permainan Arsenal kerap mentok di sepertiga akhir. Laman Flashscore, Rabu (17/12), mencatat ada sejumlah faktor yang membuat tim asuhan Mikel Arteta terlihat frustrasi sebelum akhirnya memastikan kemenangan.

Dominasi Penguasaan Bola Tanpa Efektivitas
Arsenal langsung mengontrol tempo permainan dengan dominasi operan di area lawan. Namun, keunggulan penguasaan bola itu tak berbanding lurus dengan ancaman ke gawang. Hingga babak pertama berakhir, The Gunners belum mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran, menegaskan masalah efektivitas di lini serang.

Electronic money exchangers listing
Baca Juga :  Chelsea vs Arsenal: Derbi London Beda Nasib Menatap Laga

Blok Lima Gelandang Wolves Meredam Kreativitas
Wolves memilih pendekatan bertahan dengan lima gelandang yang rapat dan disiplin. Skema ini sukses membatasi ruang gerak Bukayo Saka dan Eberechi Eze. Arsenal lebih sering mengalirkan bola ke sisi sayap, tetapi tanpa progres berarti, sehingga serangan mudah dipatahkan.

Lini Depan Arsenal Masih Tumpul
Ketajaman lini depan kembali menjadi sorotan. Minimnya sentuhan di kotak penalti lawan menunjukkan koneksi antarlini yang belum berjalan optimal. Sejumlah pemain depan terlihat terisolasi dan jarang mendapat suplai bola berbahaya, membuat Arsenal frustrasi hingga pertengahan babak kedua.

Perubahan Arteta Datang Terlambat
Mikel Arteta mencoba mengubah dinamika permainan lewat pergantian pemain sebelum menit ke-60. Masuknya Martin Odegaard dan Leandro Trossard meningkatkan intensitas serangan dan penguasaan bola. Arsenal memang tampil lebih agresif, tetapi peluang bersih tetap sulit diciptakan hingga laga mendekati akhir.

Baca Juga :  Arsenal vs Man City: Arteta Sindir Selebrasi Myles Lewis-Skelly

Keberuntungan Jadi Pembeda
Gol pembuka Arsenal lahir dari situasi bola mati yang berujung gol bunuh diri. Setelah Wolves sempat menyamakan kedudukan, Arsenal kembali unggul lewat gol bunuh diri kedua di masa tambahan waktu.

Hasil ini memastikan tiga poin tetap berada di tangan Arsenal. Namun, kemenangan tersebut menegaskan bahwa keberuntungan lebih berperan ketimbang dominasi permainan, dan performa The Gunners masih menyisakan banyak catatan. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/