25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rekor Fantastis Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

BANGKOK – Ganda putri Indonesia Greysia
Polii/Apriyani Rahayu menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang meraih juara
di Yonex Thailand Open Super 1000. Pada laga final di Impact Arena, Bangkok,
Minggu (17/1) sore WIB, Greysia/Apriyani mengalahkan wakil tuan rumah
Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 21-15, 21-12. Hal ini juga
merupakan rekor fantastis, yakni kemenangan pertama Indonesia di sektor ganda
putri pada level Super 1000.

“Sungguh luar biasa bagi kami berdua dan kami
berterima kasih kepada Tuhan karena kami memiliki kesempatan untuk berada di
sini dan memenangi kejuaraan ini. Kami datang dengan fokus, siap untuk
pertandingan ini dan ingin memberikan yang terbaik,” ungkap Greysia
seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

Meskipun Jongkolphan/Rawinda membuka laga
dengan memimpin 1-0, tak lama kemudian dibalas oleh smes Apriyani, 1-1. Sempat
tertinggal 1-3, Greysia/Apriyani akhirnya sanggup mengimbangi skor menjadi 3-3,
4-4, dan 5-5. Persaingan keduanya sangat ketat, penampilan Greysia/Apriyani
terlihat sangat siap dan maksimal.

Baca Juga :  Klub Desak PT LIB Mencairkan Subsidi Bulan Maret

Kegagalan lawan mengembalikan pukulan,
mengakhiri rally panjang menjadi 6-5. Hingga mendekati interval pertama, skor
masih terus berimbang. Akhirnya Greysia/Apri mampu unggul 11-9 dalam 12 menit.

“Kami mengambil poin demi poin hari ini.
Ketika kami mengambil set pertama, kami mengatakan sisanya akan menyusul.
Seperti yang saya katakan dari babak pertama, kami hanya ingin menang,”
kata Greysia, yang baru melangsungkan pernikahannya bulan lalu. Perlawanan
Jongkolphan/Rawinda terhenti pada skor 10-17. Reli panjang 65 pukulan berakhir
18-11 karena shuttlecock pukulan Jongkolphan/Rawinda jatuh di luar arena
permainan. Sempat mengejar hingga 15-19, gim pertama yang berdurasi 26 menit
itu berakhir 21-15 untuk pasangan Merah-Putih. Pada gim kedua, smes Apriyani
mengawali skor 1-0.

Kerjasama Greysia/Apriyani mampu menahan lawan
terkunci hingga skor 5-0. Meski pada interval kedua, Jongkolphan/Rawinda hanya
mampu mengejar 2 poin menjadi 11-2 dalam waktu 10 menit. Lagi-lagi
Greysia/Apriyani mengunci skor lawan hingga 17-5, Jongkolphan/Rawinda masih
berusaha mengejar ketertinggalan hingga 19-10. Match point 20-10 didapat
setelah pukulan kecil Apriyani yang tak terbalas.

Baca Juga :  Bertandang ke Barca, Terancam Tak Diperkuat Sang Kapten

Bola pukulan Greysia/Apriyani yang melebar dua
kali memberi kesempatan Jongkolphan/Rawinda menambah poin menjadi 20-12. Smes
Greysia akhirnya menghantarkan pasangan unggulan kelima ini menjadi juara atas
tuan rumah. Tangisnya pun pecah. Inilah tangisan kegembiraan Greysia/Apriyani
atas kemenangan pertama di turnamen pembuka setelah vakum akibat pandemi
Covid-19.

“Akhirnya kami sampai di ujung dan
memenangi gelar. Selama pandemi, kami tidak pernah berhenti berlatih. Kami
sangat menginginkan ini. Terima kasih Thailand untuk mengadakan turnamen
ini,” tambah Greysia. “We’re speechless. Just speechless,” kata
Apriyani.

Kemenangan
Greysia/Apriyani ini seolah membalas kegagalan kompatriotnya di ganda campuran,
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang kalah rubber dari wakil tuan rumah,
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 3-21, 22-20, 18-21. 

BANGKOK – Ganda putri Indonesia Greysia
Polii/Apriyani Rahayu menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang meraih juara
di Yonex Thailand Open Super 1000. Pada laga final di Impact Arena, Bangkok,
Minggu (17/1) sore WIB, Greysia/Apriyani mengalahkan wakil tuan rumah
Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 21-15, 21-12. Hal ini juga
merupakan rekor fantastis, yakni kemenangan pertama Indonesia di sektor ganda
putri pada level Super 1000.

“Sungguh luar biasa bagi kami berdua dan kami
berterima kasih kepada Tuhan karena kami memiliki kesempatan untuk berada di
sini dan memenangi kejuaraan ini. Kami datang dengan fokus, siap untuk
pertandingan ini dan ingin memberikan yang terbaik,” ungkap Greysia
seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

Meskipun Jongkolphan/Rawinda membuka laga
dengan memimpin 1-0, tak lama kemudian dibalas oleh smes Apriyani, 1-1. Sempat
tertinggal 1-3, Greysia/Apriyani akhirnya sanggup mengimbangi skor menjadi 3-3,
4-4, dan 5-5. Persaingan keduanya sangat ketat, penampilan Greysia/Apriyani
terlihat sangat siap dan maksimal.

Baca Juga :  Klub Desak PT LIB Mencairkan Subsidi Bulan Maret

Kegagalan lawan mengembalikan pukulan,
mengakhiri rally panjang menjadi 6-5. Hingga mendekati interval pertama, skor
masih terus berimbang. Akhirnya Greysia/Apri mampu unggul 11-9 dalam 12 menit.

“Kami mengambil poin demi poin hari ini.
Ketika kami mengambil set pertama, kami mengatakan sisanya akan menyusul.
Seperti yang saya katakan dari babak pertama, kami hanya ingin menang,”
kata Greysia, yang baru melangsungkan pernikahannya bulan lalu. Perlawanan
Jongkolphan/Rawinda terhenti pada skor 10-17. Reli panjang 65 pukulan berakhir
18-11 karena shuttlecock pukulan Jongkolphan/Rawinda jatuh di luar arena
permainan. Sempat mengejar hingga 15-19, gim pertama yang berdurasi 26 menit
itu berakhir 21-15 untuk pasangan Merah-Putih. Pada gim kedua, smes Apriyani
mengawali skor 1-0.

Kerjasama Greysia/Apriyani mampu menahan lawan
terkunci hingga skor 5-0. Meski pada interval kedua, Jongkolphan/Rawinda hanya
mampu mengejar 2 poin menjadi 11-2 dalam waktu 10 menit. Lagi-lagi
Greysia/Apriyani mengunci skor lawan hingga 17-5, Jongkolphan/Rawinda masih
berusaha mengejar ketertinggalan hingga 19-10. Match point 20-10 didapat
setelah pukulan kecil Apriyani yang tak terbalas.

Baca Juga :  Bertandang ke Barca, Terancam Tak Diperkuat Sang Kapten

Bola pukulan Greysia/Apriyani yang melebar dua
kali memberi kesempatan Jongkolphan/Rawinda menambah poin menjadi 20-12. Smes
Greysia akhirnya menghantarkan pasangan unggulan kelima ini menjadi juara atas
tuan rumah. Tangisnya pun pecah. Inilah tangisan kegembiraan Greysia/Apriyani
atas kemenangan pertama di turnamen pembuka setelah vakum akibat pandemi
Covid-19.

“Akhirnya kami sampai di ujung dan
memenangi gelar. Selama pandemi, kami tidak pernah berhenti berlatih. Kami
sangat menginginkan ini. Terima kasih Thailand untuk mengadakan turnamen
ini,” tambah Greysia. “We’re speechless. Just speechless,” kata
Apriyani.

Kemenangan
Greysia/Apriyani ini seolah membalas kegagalan kompatriotnya di ganda campuran,
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang kalah rubber dari wakil tuan rumah,
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 3-21, 22-20, 18-21. 

Terpopuler

Artikel Terbaru