33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Klub Desak PT LIB Mencairkan Subsidi Bulan Maret

Klub-klub kembali mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mencairkan
subsidi yang seharusnya dibayarkan akhir Maret. Desakan bahkan tidak hanya
datang dari kontestan Liga 1, tetapi juga peserta Liga 2. Bagi mereka,
pencairan tersebut sangat berarti untuk membantu pembayaran gaji pada April.

Untuk klub-klub Liga 1, subsidi yang belum dicairkan adalah termin
kedua. Termin pertama sudah cair akhir Februari lalu. Untuk kontestan Liga 2,
yang didesak pencairannya adalah subsidi termin pertama. Sebab, Liga 2 memang
baru dimulai pertengahan Maret. Sementara itu, Liga 1 dimulai akhir Februari.

’’Kami minta PT LIB segera mencairkan subsidi termin pertama, terutama
untuk tim yang sudah main,’’ desak CEO Persigo Semeru (PS) Hizbul Wathan Dhimam
Abror Djuraid. PS Hizbul Wathan merupakan peserta Liga 2 Wilayah Timur.
Kesebelasan berjuluk Laskar Matahari itu telah melakoni satu pertandingan.
Yakni, bertamu ke markas Persijap Jepara pada 15 Maret.

Baca Juga :  Sarat Kontroversi

’’Kami away dan biaya persiapan sudah lumayan berat,’’ ujarnya. Karena
itu, kalau cair, subsidi tersebut sangat membantu pembayaran gaji pelatih dan
pemain pada April. Apalagi, sebagai klub baru, PS Hizbul Wathan memiliki
keuangan yang sangat mepet. Sudah begitu, belum ada pemasukan sama sekali.
Sebab, mereka baru menjalani satu laga, tetapi kompetisi sudah dihentikan
sementara.

Desakan serupa disuarakan Persela Lamongan. Kesebelasan berjuluk Laskar
Joko Tingkir tersebut berharap PT LIB segera mencairkan subsidi termin kedua.
Apalagi, klub sudah menunaikan kewajibannya menyetor laporan terkait dengan
pembayaran gaji pelatih dan pemain pada Maret. Di sisi lain, selama Maret,
Persela dan mayoritas kontestan Liga 1 telah menjalankan tiga pertandingan.
Pertandingan-pertandingan tersebut juga disiarkan langsung.

Baca Juga :  Marcos Tuwan Usulkan Gubernur Nahkodai Koni Kalteng, Ini Sebabnya

’’Pencairan subsidi termin kedua akan sangat membantu klub untuk
membayar gaji pada April dan Mei. Apalagi di tengah kondisi sulit seperti ini.
Tak ada pemasukan sama sekali untuk klub,’’ keluh Manajer Persela Edy Yunan
Ahmadi.

Sebelum adanya desakan Persela itu, Persiraja Banda
Aceh dan Persita Tangerang sudah lebih dulu menyuarakan pencairan subsidi
termin kedua. Seperti Persela, keduanya sangat berharap pencairan segera
dilakukan. Apalagi, sekarang sudah April. ’’Subsidi di Liga 1 ini kan dibagi 10
termin. Sesuai manager meeting, subsidi dicairkan setiap akhir bulan,’’ ucap
Yunan.

Klub-klub kembali mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mencairkan
subsidi yang seharusnya dibayarkan akhir Maret. Desakan bahkan tidak hanya
datang dari kontestan Liga 1, tetapi juga peserta Liga 2. Bagi mereka,
pencairan tersebut sangat berarti untuk membantu pembayaran gaji pada April.

Untuk klub-klub Liga 1, subsidi yang belum dicairkan adalah termin
kedua. Termin pertama sudah cair akhir Februari lalu. Untuk kontestan Liga 2,
yang didesak pencairannya adalah subsidi termin pertama. Sebab, Liga 2 memang
baru dimulai pertengahan Maret. Sementara itu, Liga 1 dimulai akhir Februari.

’’Kami minta PT LIB segera mencairkan subsidi termin pertama, terutama
untuk tim yang sudah main,’’ desak CEO Persigo Semeru (PS) Hizbul Wathan Dhimam
Abror Djuraid. PS Hizbul Wathan merupakan peserta Liga 2 Wilayah Timur.
Kesebelasan berjuluk Laskar Matahari itu telah melakoni satu pertandingan.
Yakni, bertamu ke markas Persijap Jepara pada 15 Maret.

Baca Juga :  Sarat Kontroversi

’’Kami away dan biaya persiapan sudah lumayan berat,’’ ujarnya. Karena
itu, kalau cair, subsidi tersebut sangat membantu pembayaran gaji pelatih dan
pemain pada April. Apalagi, sebagai klub baru, PS Hizbul Wathan memiliki
keuangan yang sangat mepet. Sudah begitu, belum ada pemasukan sama sekali.
Sebab, mereka baru menjalani satu laga, tetapi kompetisi sudah dihentikan
sementara.

Desakan serupa disuarakan Persela Lamongan. Kesebelasan berjuluk Laskar
Joko Tingkir tersebut berharap PT LIB segera mencairkan subsidi termin kedua.
Apalagi, klub sudah menunaikan kewajibannya menyetor laporan terkait dengan
pembayaran gaji pelatih dan pemain pada Maret. Di sisi lain, selama Maret,
Persela dan mayoritas kontestan Liga 1 telah menjalankan tiga pertandingan.
Pertandingan-pertandingan tersebut juga disiarkan langsung.

Baca Juga :  Marcos Tuwan Usulkan Gubernur Nahkodai Koni Kalteng, Ini Sebabnya

’’Pencairan subsidi termin kedua akan sangat membantu klub untuk
membayar gaji pada April dan Mei. Apalagi di tengah kondisi sulit seperti ini.
Tak ada pemasukan sama sekali untuk klub,’’ keluh Manajer Persela Edy Yunan
Ahmadi.

Sebelum adanya desakan Persela itu, Persiraja Banda
Aceh dan Persita Tangerang sudah lebih dulu menyuarakan pencairan subsidi
termin kedua. Seperti Persela, keduanya sangat berharap pencairan segera
dilakukan. Apalagi, sekarang sudah April. ’’Subsidi di Liga 1 ini kan dibagi 10
termin. Sesuai manager meeting, subsidi dicairkan setiap akhir bulan,’’ ucap
Yunan.

Terpopuler

Artikel Terbaru