JAKARTA, PROKALTENG.CO-Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora) Zainudin Amali meminta para calon pelatih baru tak hanya piawai dalam
meracik strategi, tetapi memiliki jiwa kepemimpinan baik di dalam maupun luar
lapangan.
รขโฌลTerkadang juga dia pemain hebat tapi enggak
berbakat untuk melatih enggak ada leadership-nya (kepemimpian). Nah itu yang
harus kita benahi. Kalau pelatih kalah dengan pemain, mengikuti apa yang
diinginkan pemain, yah (sepakbola) akan begitu-begitu saja,รขโฌย ujar Menpora saat
menutup kursus kepelatihan lisensi C PSSI di Bali, seperti disiarkan lansung
lewat kanal YouTube, Sabtu (14/11/2020).
Sebelumnya, sebanyak 26 orang mengikuti kursus
kepelatihan lisensi C PSSI yang digelar di Bali sejak 1 hingga 16 November
2020. Di antara peserta tersebut, hampir semuanya merupakan pemain yang masih
aktif baik di Liga 1 dan Liga 2.
Sejumlah nama-nama beken turut serta dalam
kepelatihan tersebut seperti Boas Solossa, Ahmad Jufriyanto, Rizki Pora, hingga
kiper Persib Bandung Deden Natsir. Mereka ditempa oleh pelatih senior Mundari
Karya dan Yeyen Tumena.
Menpora tak ingin ada kejadian di
mana salah satu pemain membangkang dari setiap instruksi yang diberikan
pelatih. Bahkan ada atlet yang tak ingin bergabung dalam latihan karena pelatih
lamanya tak diikutsertakan dalam sebuah program.
Menurut dia, program kursus
kepelatihan lisensi C PSSI tersebut berdasarkan inisiasi federasi dan
Kemenpora. Merujuk pada Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan
Persepakbolaan Nasional, kursus itu masuk dalam akselerasi peningkatan prestasi
olahraga nasional.
Ia yakin semakin banyaknya pelatih-pelatih
profesional akan mendorong prestasi yang bisa diraih di masa depan. Maka dari
itu, Menpora berharap agar ilmu yang didapatkan bisa diterapkan dengan
sebaik-baiknya.
รขโฌลTerakhir, bekal yang didapatkan mudah-mudahan tak
sia-sia. Gunakan dengan baik dan kalau jadi pelatih jadilah pelatih yang baik
jangan balas dendam, misal dulu dikasari pelatih, sekarang mau mengasari
anak-anak. Jangan,รขโฌย kata dia.
Terakhir Menpora juga menyampaikan apabila kursus
kepelatihan kembali diadakan, calon pelatih yang disaring benar-benar memiliki
minat dan bidang tersebut bukan karena kedekatan semata.
รขโฌลKalau
nanti ada lagi, diseleksi betul enggak boleh karena kenal, ga boleh karena apa,
sebab tujuan pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan menurut inpres, tak
sia-sia,รขโฌย kata dia.