PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Laga lanjutan pekan kedua Grup D Liga 2 yang mempertemukan Persiba Balikpapan melawan Sulut United di Stadion Tuah Pahoe, Jumat (15/10) sore berakhir imbang dengan skor 1-1.
Namun, dari hasil tersebut, kepemimpinan wasit mendapat sorotan. Itu karena dinilai ragu dalam memberikan keputusan pinalti kepada Sumut United setelah pemainnya dilanggar di kotak terlarang oleh pemain Persiba Balikpapan.
Kedua tim, sejak menit awal permainan terlihat saling jual beli serangan. Upaya untuk membobol gawang lawan lebih dulu, berhasil dilakukan oleh Sulut United. Handball yang dilakukan pemain belakang Persiba Balikpapan di kotak pinalti pada menit 63, membuat wasit memberikan hadiah tendangan pinalti bagi Sulut United.
Eksekutor pinalti Tegar Haning tidak menyia-nyiakan peluang tersebut dengan tendangan ke kiri atas penjaga gawang, yang membuahkan gol. Ini membuat Sulut United unggul 1-0 di menit ke 65.
Belum puas dari hasil hadiah pinalti itu, Sulut kembali mendapat peluang pinalti karena pemainnya M Ridaldo Lestaluhu yang mendribel bola di kotak terlarang terjatuh setelah dijegal pemain Persiba.
Sayangnya wasit Fibay tidak menganggap kejadian itu sebagai pelanggaran. Akibatnya protes keras pun dilayangkan tim Sulut United, tetapi tidak mengubah keputusan wasit. Tensi dan tempo permainan kedua tim makin meningkat. Alhasil pada menit ke 83 Persiba Balikpapan berhasil menyamakan kedudukan 1-1 melalui sepakan M Yogi Novrian. Pemain pengganti ini, berhasil melesatkan bola hingga tercipta gol penyeimbang.
"Pertandingan bisa dibilang berat. Dan memang semua pertandingan berat. Babak pertama kita punya peluang, tetapi tidak berhasil," kata Direktur Tehnik Persiba Angel Alvredo Vera usai pertandingan.
Dia menyebut, hasil imbang saat melawan Sulut United sudah sangat baik. "Saya pikir hasil imbang satu rekor yang memuaskan," ucapnya.
Sementardi sisi lain, pelatih Sulut United Ricky Nelson Gideon mengatakan, bahwa timnya bermain sudah sangat baik dan berhasil unggul cepat dari lawan. Bahkan, beberapa kali serangan berhasil membahayakan gawang lawan.
"Pertama kita bersyukur karena kondisi bagus. Walau ada pemain cedera, tetapi kita bersyukur kita bisa unggul duluan. Dan kita akui lawan bisa mengambil kesempatan untuk mencetak gol balasan," ucapnya.
Menurutnya, beberapa momen Sulut United harusnya mendapat pinalti. Tetapi wasit tidak tegas dalam memimpin di lapangan. Sehingga pinalti tidak diberikan.
"Ada momentum kita harus dapat pinalti, karena jelas sekali pelanggaran. Namun, wasit ragu. Tetapi sudah terjadi, kita akan fokus pada pertandingan selanjutnya melawan Biak," pungkasnya.
Usai laga, wasit dijaga ketat aparat kepolisian. Bahkan sempat ada lempatan botol air minum dan teriakan kepada wasit yang memimpin jalannya laga tersebut.