29.1 C
Jakarta
Tuesday, July 15, 2025

Tampil Dominan, Kemenangan Spektakuler Marc Marquez di Sachsenring

Marc Marquez kembali membuktikan Sachsenring adalah “rumah” keduanya dengan kemenangan spektakuler di Grand Prix Jerman. Bersama Tim Ducati Lenovo, Márquez tampil dominan sejak awal hingga akhir balapan, mencatatkan sejarah manis pada balapan ke-200-nya di kelas MotoGP.

Start dari posisi terdepan, Marquez langsung melesat tanpa perlawanan berarti di lintasan yang licin akibat sisa hujan. Ia menunjukkan performa tanpa cela selama 30 lap dan mengamankan kemenangan keempat berturut-turut di musim ini.

Kemenangan ini menjadi yang ketujuh kalinya bagi Márquez pada balapan hari Minggu di musim 2025, sekaligus kemenangan ke-69 sepanjang kariernya di kelas utama.

Torehan ini menempatkannya di posisi kedua sebagai pembalap dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah MotoGP.

Alex Márquez menyusul di posisi kedua, membuat podium sepenuhnya dikuasai Ducati dengan motor Desmosedici GP dari Gresini Racing Team.

Kemenangan Marc dan posisi dua Alex menjadi bukti dominasi penuh Ducati di Sachsenring akhir pekan ini.

Francesco Bagnaia melengkapi podium di urutan ketiga setelah melakukan comeback mengesankan dari posisi ke-11 di grid.

Meski harus berjuang keras dengan kondisi lintasan yang tidak ideal, Pecco berhasil mempertahankan konsistensi dan mencetak poin krusial untuk timnya.

Marc Márquez kini mengoleksi 344 poin dan memperlebar jarak menjadi 83 poin dari sang adik, Alex Márquez, yang berada di posisi kedua klasemen sementara.

Baca Juga :  Siapkan Atlet Porprov 2023, ESI Palangka Raya Fokus Penjaringan

Sementara itu, Bagnaia berada di urutan ketiga, tertinggal 147 poin dari rekan setimnya di Ducati Lenovo.

Ducati Lenovo Team juga terus mendominasi klasemen tim dengan perolehan 541 poin, unggul jauh dari para pesaing. Ducati sebagai pabrikan juga tetap di posisi puncak dengan total 393 poin sejauh ini di musim 2025.

Balapan di Sachsenring juga menjadi momen emosional bagi Marc Márquez yang merayakan GP ke-200-nya dengan cara yang paling luar biasa.

Ia menjadi satu-satunya pembalap yang mencatatkan sembilan kemenangan di sirkuit yang sama dalam sejarah MotoGP.

Dalam komentarnya usai balapan, Marc mengaku sangat menginginkan kemenangan ini karena Sachsenring selalu memberikan motivasi lebih baginya.

Ia menyebut  aspal yang licin dan kondisi angin justru membuatnya lebih fokus dalam membaca situasi lintasan.

“Angin belakang di tikungan pertama memang menyulitkan, tapi saya mengubah titik pengereman dan bisa menyesuaikan dengan cepat,” ujar Márquez usai balapan.

“Saya hanya berusaha tetap tenang dan menjaga ritme, terutama setelah insiden kecelakaan sebelumnya membuat saya lebih berhati-hati.”

Sementara itu, Bagnaia mengakui meski tidak bisa start di barisan depan, ia tetap merasa puas dengan hasil yang diraih.Ia menyoroti suhu yang lebih rendah serta cengkeraman ban yang kurang optimal karena hujan, sebagai tantangan terbesar di balapan ini.

Baca Juga :  Pintu Keluar Semakin Nyata

“Di beberapa tikungan seperti 1, 12, dan 13, bagian depan motor sangat sulit dikendalikan,” kata Bagnaia. “Tapi kami bisa bertahan dan mencetak poin penting untuk perebutan gelar, itu yang paling utama.”

CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian tim di Sachsenring.

Ia menyebut kemenangan ini adalah bukti nyata dari keunggulan teknologi Ducati dan chemistry luar biasa antara pembalap dan tim.

“Menempatkan tiga motor di podium jelas bukan hal mudah, mengingat ketatnya persaingan musim ini,” ujar Domenicali. “Namun performa Marc dan kerja keras Pecco sekali lagi menunjukkan betapa kuatnya kami tahun ini.”

Kemenangan di Sachsenring menjadi akhir pekan keempat berturut-turut bagi Marc Márquez dengan kemenangan ganda—baik di Sprint Race maupun balapan utama hari Minggu.

Momentum positif ini menjadi modal berharga jelang paruh kedua musim.

Tim Ducati Lenovo dijadwalkan kembali ke lintasan pada Jumat, 18 Juli mendatang di Automotodrom Brno, Republik Ceko.Balapan tersebut akan menjadi GP kedua belas musim ini sekaligus peluang berikutnya bagi Ducati untuk memperpanjang dominasinya.

Dengan performa seperti ini, sulit untuk tidak menyebut Marc Márquez sebagai kandidat utama juara dunia musim 2025. Jika momentum ini terus berlanjut, sejarah baru bisa saja kembali tercipta di MotoGP.(jpc)

 

Marc Marquez kembali membuktikan Sachsenring adalah “rumah” keduanya dengan kemenangan spektakuler di Grand Prix Jerman. Bersama Tim Ducati Lenovo, Márquez tampil dominan sejak awal hingga akhir balapan, mencatatkan sejarah manis pada balapan ke-200-nya di kelas MotoGP.

Start dari posisi terdepan, Marquez langsung melesat tanpa perlawanan berarti di lintasan yang licin akibat sisa hujan. Ia menunjukkan performa tanpa cela selama 30 lap dan mengamankan kemenangan keempat berturut-turut di musim ini.

Kemenangan ini menjadi yang ketujuh kalinya bagi Márquez pada balapan hari Minggu di musim 2025, sekaligus kemenangan ke-69 sepanjang kariernya di kelas utama.

Torehan ini menempatkannya di posisi kedua sebagai pembalap dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah MotoGP.

Alex Márquez menyusul di posisi kedua, membuat podium sepenuhnya dikuasai Ducati dengan motor Desmosedici GP dari Gresini Racing Team.

Kemenangan Marc dan posisi dua Alex menjadi bukti dominasi penuh Ducati di Sachsenring akhir pekan ini.

Francesco Bagnaia melengkapi podium di urutan ketiga setelah melakukan comeback mengesankan dari posisi ke-11 di grid.

Meski harus berjuang keras dengan kondisi lintasan yang tidak ideal, Pecco berhasil mempertahankan konsistensi dan mencetak poin krusial untuk timnya.

Marc Márquez kini mengoleksi 344 poin dan memperlebar jarak menjadi 83 poin dari sang adik, Alex Márquez, yang berada di posisi kedua klasemen sementara.

Baca Juga :  Siapkan Atlet Porprov 2023, ESI Palangka Raya Fokus Penjaringan

Sementara itu, Bagnaia berada di urutan ketiga, tertinggal 147 poin dari rekan setimnya di Ducati Lenovo.

Ducati Lenovo Team juga terus mendominasi klasemen tim dengan perolehan 541 poin, unggul jauh dari para pesaing. Ducati sebagai pabrikan juga tetap di posisi puncak dengan total 393 poin sejauh ini di musim 2025.

Balapan di Sachsenring juga menjadi momen emosional bagi Marc Márquez yang merayakan GP ke-200-nya dengan cara yang paling luar biasa.

Ia menjadi satu-satunya pembalap yang mencatatkan sembilan kemenangan di sirkuit yang sama dalam sejarah MotoGP.

Dalam komentarnya usai balapan, Marc mengaku sangat menginginkan kemenangan ini karena Sachsenring selalu memberikan motivasi lebih baginya.

Ia menyebut  aspal yang licin dan kondisi angin justru membuatnya lebih fokus dalam membaca situasi lintasan.

“Angin belakang di tikungan pertama memang menyulitkan, tapi saya mengubah titik pengereman dan bisa menyesuaikan dengan cepat,” ujar Márquez usai balapan.

“Saya hanya berusaha tetap tenang dan menjaga ritme, terutama setelah insiden kecelakaan sebelumnya membuat saya lebih berhati-hati.”

Sementara itu, Bagnaia mengakui meski tidak bisa start di barisan depan, ia tetap merasa puas dengan hasil yang diraih.Ia menyoroti suhu yang lebih rendah serta cengkeraman ban yang kurang optimal karena hujan, sebagai tantangan terbesar di balapan ini.

Baca Juga :  Pintu Keluar Semakin Nyata

“Di beberapa tikungan seperti 1, 12, dan 13, bagian depan motor sangat sulit dikendalikan,” kata Bagnaia. “Tapi kami bisa bertahan dan mencetak poin penting untuk perebutan gelar, itu yang paling utama.”

CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian tim di Sachsenring.

Ia menyebut kemenangan ini adalah bukti nyata dari keunggulan teknologi Ducati dan chemistry luar biasa antara pembalap dan tim.

“Menempatkan tiga motor di podium jelas bukan hal mudah, mengingat ketatnya persaingan musim ini,” ujar Domenicali. “Namun performa Marc dan kerja keras Pecco sekali lagi menunjukkan betapa kuatnya kami tahun ini.”

Kemenangan di Sachsenring menjadi akhir pekan keempat berturut-turut bagi Marc Márquez dengan kemenangan ganda—baik di Sprint Race maupun balapan utama hari Minggu.

Momentum positif ini menjadi modal berharga jelang paruh kedua musim.

Tim Ducati Lenovo dijadwalkan kembali ke lintasan pada Jumat, 18 Juli mendatang di Automotodrom Brno, Republik Ceko.Balapan tersebut akan menjadi GP kedua belas musim ini sekaligus peluang berikutnya bagi Ducati untuk memperpanjang dominasinya.

Dengan performa seperti ini, sulit untuk tidak menyebut Marc Márquez sebagai kandidat utama juara dunia musim 2025. Jika momentum ini terus berlanjut, sejarah baru bisa saja kembali tercipta di MotoGP.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru