PALANGKA RAYA-Kegagalan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng 2019 lalu masih menyisakan
penyesalan mendalam. Efek domino sangat terasa setelah agenda pemilihan pucuk
pimpinan tertinggi di KONI gagal total. Alhasil pusat pun turun tangan untuk menggelar
musorprov luar biasa (musorprovlub).
Berkaca pada musorprov
sebelumnya, KONI pusat meminta kepada semua pihak dan insan olahraga di Bumi
Tambun Bungai, khususnya yang terlibat dalam pelaksanaan musorprovlub mendatang
agar menyingkirkan ego. Unsur-unsur yang terlibat semestinya kompak dan
mengutamakan kepentingan pembangunan olahraga di Kalimantan Tengah (Kalteng)
ini. Â
“Jika benar-benar ingin
mengabdi pada dunia olahraga, seluruh tokoh olahraga di Kalteng ini harus
memikirkan kepentingan bersama. Sebagai wadah olahraga tertinggi di Kalteng,
maka sudah seharusnya KONI diselamatkan,†kata Kepala Bidang Organisasi KONI
Pusat Eman Sumusi kepada Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co) via
telepon, Kamis (13/2).
Selaku Plt Ketum KONI
Kalteng, dirinya berharap agar pelaksanaan musorprovlub kali ini dapat menghasilkan
ketua umum yang definitif. Sebab, menurutnya hal ini sangat urgen. Yang
dilakukan KONI pusat ini adalah demi menyelamatkan organisasi. Perhatian yang
besar dari pusat terhadap KONI Kalteng, sepatutnya didukung penuh oleh seluruh
tokoh dan insan olahraga di wilayah ini.
“Saya mencoba untuk
tidak mengandai-andai dengan situasi yang akan terjadi pada musorprovlub mendatang.
Saya laksanakan saja apa yang sudah disiapkan dan direncanakan,†tuturnya.
Eman hanya berharap
agar persoalan KONI Kalteng segera diselesaikan demi kemajuan olahraga. Dengan
demikian, pembinaan olahraga bisa terus berjalan. Prestasi yang diraih para
atlet Kalteng pada ajang PON XX di Papua nanti akan menjadi tolok ukurnya.
Sementara, disinggung
soal adanya pejabat publik yang ikut bertarung dalam bursa pemilihan ketua umum
KONI Kalteng, Eman menyebut bahwa hal itu tak menjadi persoalan sejauh tak
melenceng dari AD/ART KONI sebagai pijakan.
“Bahkan saya berharap
untuk membuka satu ruang penyelamatan. Jika ada ASN maupun pejabat publik yang
ikut, tentu ada izin yang diajukan kepada atasannya. Hal terpenting adalah menyelamatkan
olahraga,†tuturnya.
Apalagi terdapat calon yang
dinilai memiliki kemampuan, memiliki program yang mumpuni untuk kemajuan
olahraga, ia menilai bahwa sosok tersebut layak untuk didukung.
“Saya juga menggarap
KONI ini dengan harapan dapat menyelamatkan organisasi, meskipun saat ini kami
disibukkan dengan persiapan jelang pelaksanaan PON Papua,†tutupnya.(nue/ala/dar)