25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Tajam tanpa Terhalang Usia

Performa moncer
Leicester City di Premier League musim ini tak bisa lepas dari Jamie Vardy.
Striker yang genap berusia 33 tahun pada 11 Januari tahun depan itu mampu
melesakkan 11 gol dalam 12 matchweek. Vardy pun memuncaki daftar golden boot
dan unggul satu gol atas striker Chelsea yang berusia 10 tahun lebih muda,
Tammy Abraham.

Di liga elite Eropa
lainnya, ada dua striker kepala tiga yang juga memuncaki daftar pendulang gol
terbanyak. Mereka adalah bomber Bayern Muenchen Robert Lewandowski yang
mengoleksi 16 gol di Bundesliga dan Karim Benzema (Real Madrid) dengan 9 gol di
La Liga.

Lewy –sapaan akrab
Lewandowski– maupun Benzema sama-sama berusia 31 tahun. Masing-masing juga
membuat brace kemarin. Lewy melakukannya saat Bayern memenangi Der Klassiker
4-0 di Allianz Arena. Sementara itu, Benzema menorehkannya saat Real menang
dengan skor serupa di kandang Eibar.

Baca Juga :  Bertemu di Final, Kakak Beradik Asal Kobar Lolos Seleksi Popnas

Seperti Vardy, Lewy dan
Coco –panggilan karib Benzema– mengungguli penyerang yang lebih muda. Lewy
membuat gap 5 gol dari striker RB Leipzig yang menjadi andalan timnas Jerman
saat ini, Timo Werner, dalam Torjaegerkanone. Benzema? Lionel Messi (FC
Barcelona) memang satu tahun lebih tua. Tapi, Gerard Moreno, striker Villarreal
yang mulai dipercaya sebagai nomor 9 baru di timnas Spanyol, empat tahun lebih
muda daripada Benzema.

ESPN dalam analisisnya
menyebutkan, kompetitifnya Vardy, Lewy, dan Benzema dalam klasemen pendulang
gol terbanyak di liga masing-masing terjadi karena persaingan yang senyap di
internal klub. Artinya, tidak ada striker yang diproyeksikan sebagai
kompetitor.

Vardy, misalnya.
Kedatangan Ayoze Perez dari Newcastle United malah diplot pelatih Leicester
Brendan Rodgers di posisi sayap kanan. Sementara itu, Kelechi Iheanacho juga
lebih sering berperan sebagai second striker. ’’Usia bukan halangan bagi Jamie
(Vardy). Dia masih akan menjalani musim-musim yang bagus ke depan,’’ kata
Rodgers kepada Leicester Mercury.

Baca Juga :  Kalahkan Monterrey, Liverpool Tantang Flamengo di Final

Lewy di Bayern juga
tanpa pesaing. Nama-nama seperti Jann-Fiete Arp, Leon Dajaku, hingga Kwasi
Okyere Wriedt hanyalah striker dari Bayern Muechen II. CEO Bayern Karl-Heinz
Rummenigge mengakui, klubnya tidak punya alasan mencari suksesor Lewy karena
top scorer sepanjang masa timnas Polandia tersebut masih berada dalam
produktivitas tinggi.

Kembalinya ketajaman Benzema musim ini juga
tidak diduga. Kehadiran winger Eden Hazard dan mulai bersinarnya wide attacker
Rodrygo malah direspons Benzema dengan positif. ’’Benzema serasa menjadi
galactico baru, bukan Hazard,’’ tulis Mundo Deportivo.(jpc)

Performa moncer
Leicester City di Premier League musim ini tak bisa lepas dari Jamie Vardy.
Striker yang genap berusia 33 tahun pada 11 Januari tahun depan itu mampu
melesakkan 11 gol dalam 12 matchweek. Vardy pun memuncaki daftar golden boot
dan unggul satu gol atas striker Chelsea yang berusia 10 tahun lebih muda,
Tammy Abraham.

Di liga elite Eropa
lainnya, ada dua striker kepala tiga yang juga memuncaki daftar pendulang gol
terbanyak. Mereka adalah bomber Bayern Muenchen Robert Lewandowski yang
mengoleksi 16 gol di Bundesliga dan Karim Benzema (Real Madrid) dengan 9 gol di
La Liga.

Lewy –sapaan akrab
Lewandowski– maupun Benzema sama-sama berusia 31 tahun. Masing-masing juga
membuat brace kemarin. Lewy melakukannya saat Bayern memenangi Der Klassiker
4-0 di Allianz Arena. Sementara itu, Benzema menorehkannya saat Real menang
dengan skor serupa di kandang Eibar.

Baca Juga :  Bertemu di Final, Kakak Beradik Asal Kobar Lolos Seleksi Popnas

Seperti Vardy, Lewy dan
Coco –panggilan karib Benzema– mengungguli penyerang yang lebih muda. Lewy
membuat gap 5 gol dari striker RB Leipzig yang menjadi andalan timnas Jerman
saat ini, Timo Werner, dalam Torjaegerkanone. Benzema? Lionel Messi (FC
Barcelona) memang satu tahun lebih tua. Tapi, Gerard Moreno, striker Villarreal
yang mulai dipercaya sebagai nomor 9 baru di timnas Spanyol, empat tahun lebih
muda daripada Benzema.

ESPN dalam analisisnya
menyebutkan, kompetitifnya Vardy, Lewy, dan Benzema dalam klasemen pendulang
gol terbanyak di liga masing-masing terjadi karena persaingan yang senyap di
internal klub. Artinya, tidak ada striker yang diproyeksikan sebagai
kompetitor.

Vardy, misalnya.
Kedatangan Ayoze Perez dari Newcastle United malah diplot pelatih Leicester
Brendan Rodgers di posisi sayap kanan. Sementara itu, Kelechi Iheanacho juga
lebih sering berperan sebagai second striker. ’’Usia bukan halangan bagi Jamie
(Vardy). Dia masih akan menjalani musim-musim yang bagus ke depan,’’ kata
Rodgers kepada Leicester Mercury.

Baca Juga :  Kalahkan Monterrey, Liverpool Tantang Flamengo di Final

Lewy di Bayern juga
tanpa pesaing. Nama-nama seperti Jann-Fiete Arp, Leon Dajaku, hingga Kwasi
Okyere Wriedt hanyalah striker dari Bayern Muechen II. CEO Bayern Karl-Heinz
Rummenigge mengakui, klubnya tidak punya alasan mencari suksesor Lewy karena
top scorer sepanjang masa timnas Polandia tersebut masih berada dalam
produktivitas tinggi.

Kembalinya ketajaman Benzema musim ini juga
tidak diduga. Kehadiran winger Eden Hazard dan mulai bersinarnya wide attacker
Rodrygo malah direspons Benzema dengan positif. ’’Benzema serasa menjadi
galactico baru, bukan Hazard,’’ tulis Mundo Deportivo.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru