Timnas Indonesia resmi mengakhiri perjalanannya di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C. Indonesia mengakhiri babak grup dengan bertengger di peringkat keempat klasemen akhir dengan mengoleksi 12 poin.
Hasil dari 3 kali menang, 3 kali imbang, dan 4 kali kalah. Indonesia unggul tiga poin dari Tiongkok di peringkat kelima dan 6 poin dari Bahrain di posisi juru kunci. Indonesia juga dikonfirmasi bakal melanjutkan perjuangan menuju ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia menjalani kualifikasi ronde ketiga dengan membukukan 9 gol ke gawang lawan-lawannya dan harus menderita kebobolan sebanyak 20 gol dari 10 pertandingan.
Fakta menariknya adalah timnas Indonesia jadi negara yang paling banyak menderita kebobolan bersama Tiongkok dengan total 20 gol. Dan lebih menarik lagi adalah setengah dari total kebobolan timnas Indonesia itu berasal dari pertemuannya dengan Jepang di laga kandang maupun tandang.
Tim Garuda memulai perjalanannya di ronde ketiga dengan mendapat undian di grup yang cukup berat. Marselino Ferdinan cs yang saat itu dibesut oleh pelatih Shin Tae-Yong tergabung di grup C bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, Tiongkok, dan Bahrain.
Indonesia mengawali pertandingan pertama dengan bertandang ke markas Arab Saudi pada (6/9/24). Indonesia berhasil mencuri satu poin dari tuan rumah berkat hasil imbang 1-1. Gol pembuka Indonesia dicetak Sandy Walsh memanfaatkan sepakan Ragnar Oratmangoen yang berbelok arah mengelabui kiper Arab Saudi.
Skuad asuhan Shin Tae-Yong melanjutkan pertandingan kedua dengan heroik. Mendapat jatah sebagai tuan rumah, Indonesia menjamu Australia pada (10/9/24) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Diserang habis-habisan, gawang timnas Indonesia tetap tak mampu dibobol oleh tim Negeri Kangguru. Kiper utama, Maarten Paes, tampil solid dengan menghalau setiap peluang yang datang. Skor 0-0 bertahan dan menyumbang poin kedua untuk Indonesia.
Tampil meyakinkan, Indonesia berhasil meneruskan tren mencuri satu poin setelah menahan imbang tuan rumah Bahrain di pertandingan ketiga. Bertanding di markas Bahrain pada (10/10/24), Indonesia mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2. Indonesia sempat tertinggal lebih dahulu sebelum sanggup membalikkan keadaan menjadi skor 2-1.
Gol dari Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick membuka asa untuk Indonesia bisa memetik poin penuh. Sayangnya, Bahrain sanggup mencetak gol penyama kedudukan dan memaksa hasil imbang.
Menargetkan kemenangan di laga berikutnya, tetapi hasilnya justru berakhir antiklimaks. Indonesia takluk dari Tiongkok ketika bertindak sebagai tim tamu pada (15/10/24).
Indonesia tertinggal 2-0 hingga menjelang babak kedua berakhir sebelum akhirnya Thom Haye bisa mencetak gol hiburan memanfaatkan kesalahan bek Tiongkok. Indonesia juga kembali menelan kekalahan di pertandingan kelima kendati bertindak sebagai tuan rumah.
Indonesia bertemu dengan raksasa Asia, Jepang, yang turun dengan kekuatan penuh pada (15/11/24). Justin Hubner cs tak berdaya dan harus merelakan gawangnya kebobolan 4 kali berturut-turut oleh Kaoru Mitoma dkk. Alhasil, Indonesia hanya meraih tiga poin dari 5 pertandingan yang sudah berjalan.
Situasi dalam negeri saat itu sudah bergejolak ketika beberapa suara menuntut pelatih Shin Tae-Yong mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala.
Indonesia lalu menjamu Arab Saudi 4 hari setelahnya dan berhasil mempecundangi kontestan Piala Dunia 2022 itu. Skor 2-0 jadi pembeda dengan sosok Marselino Ferdinan jadi bintang utama malam itu.
Dua golnya berhasil menggetarkan jala gawang Green Falcon dan memaksa Arab Saudi pulang dengan tangan hampa. Walau berhasil meraih kemenangan, nyatanya posisi pelatih Shin Tae-Yong tetap tidak aman dan dua bulan kemudian PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
PSSI langsung menunjuk legenda timnas Belanda, Patrick Kluivert, untuk melanjutkan perjuangan Garuda di Kualifikasi Piala Dunia. Pertandingan pertama, timnas Indonesia langsung bertemu tuan rumah Australia pada (20/3).
Sayangnya, laga debut Patrick Kluivert berakhir mengenaskan dengan hasil akhir 5-1 untuk kekalahan Indonesia. Satu-satunya gol dicetak penyerang yang baru mengucap sumpah WNI beberapa pekan sebelumnya, Ole Romeny.
Tetapi, Indonesia berhasil memastikan kemenangan di dua pertandingan berikutnya. Masing-masing ketika bertindak sebagai tuan rumah menjamu Bahrain pada (25/3) dan Tiongkok pada Kamis (5/6) di Stadion Gelora Bung Karno.
Masing-masing pertandingan juga berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Garuda sekaligus memastikan satu tempat di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Dan yang lebih istimewa adalah Ole Romeny selalu jadi penentu kemenangan timnas di dua pertandingan tersebut.
Pertandingan terakhir ditutup pada Selasa (10/6) meladeni tuan rumah Jepang. Hasil akhir 6-0 untuk kekalahan telak Indonesia sekaligus membuka mata tentang kualitas dan kelas yang masih kalah jauh dengan kontestan tetap Piala Dunia seperti Jepang.
Bila Indonesia memiliki mimpi untuk tampil di panggung akbar sepak bola empat tahunan tersebut, Indonesia harus berupaya lebih keras agar bisa melewati ronde keempat sebagai juara grup.(jpc)