27.6 C
Jakarta
Monday, August 11, 2025

Insiden Tragis! Shigetoshi Kotari dan Hiromasa Urakawa Meninggal Dunia Akibat Cedera Otak

Dunia tinju Jepang diselimuti duka mendalam setelah dua petinju, Shigetoshi Kotari dan Hiromasa Urakawa, meninggal dunia akibat cedera otak yang dialami saat bertanding di acara yang sama.

Insiden tragis ini memicu keprihatinan luas dan mendorong perubahan aturan demi keselamatan atlet.

Dilansir dari ESPN (9/8), tragedi ini terjadi pada Sabtu (2/8) di Korakuen Hall, Tokyo, saat kedua petinju berlaga di partai berbeda tetapi dalam kartu pertandingan yang sama.

Shigetoshi Kotari, 28 tahun, bertarung melawan juara Oriental and Pacific Boxing Federation (OPBF) kelas junior ringan, Yamato Hata. Laga berjalan ketat hingga 12 ronde dan berakhir imbang.

Namun, Kotari kehilangan kesadaran tak lama setelah pertandingan usai.

Baca Juga :  Belum Habis! Cetak Gol ke-138, Tangis Haru CR7 Pecah ketika Portugal Pastikan Gelar Juara

Kotari segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi otak akibat subdural hematoma, yakni pendarahan di antara tengkorak dan otak. Sayangnya, pada Jumat (8/8), sang petinju dinyatakan meninggal dunia.

World Boxing Organization (WBO) menyampaikan belasungkawa melalui akun X (dulu twitter), memuji Kotari sebagai pejuang sejati di dalam dan luar ring.

“Dunia tinju berduka atas wafatnya petinju Jepang Shigetoshi Kotari, yang meninggal akibat cedera yang dideritanya saat laga perebutan gelar pada 2 Agustus. Seorang pejuang di atas ring. Petarung sejati dalam jiwa. Pergi terlalu cepat,” tulis WBO.

Hanya sehari berselang, duka kembali menyelimuti.

Hiromasa Urakawa yang juga berusia 28 tahun, meninggal pada Sabtu (9/8) setelah mengalami cedera serupa saat kalah KO dari Yoji Saito. Urakawa sempat menjalani kraniotomi untuk mengatasi pendarahan, tetapi nyawanya tak terselamatkan.

Baca Juga :  Jalin Kekompakan, Polres Gelar Jalan Sehat

WBO kembali mengumumkan kabar duka tersebut, menyebut peristiwa ini sebagai kehilangan besar bagi komunitas tinju Jepang.

“Kabar yang memilukan ini datang hanya beberapa hari setelah kepergian Shigetoshi Kotari, yang meninggal akibat cedera yang dideritanya dalam pertarungan pada ajang yang sama,” tulis @WorldBoxingOrg.

Sebagai langkah pencegahan, Komisi Tinju Jepang (JBC) memutuskan bahwa seluruh laga perebutan gelar OPBF akan dipangkas dari 12 ronde menjadi 10 ronde, demi mengurangi risiko cedera fatal di ring.(jpc)

 

Dunia tinju Jepang diselimuti duka mendalam setelah dua petinju, Shigetoshi Kotari dan Hiromasa Urakawa, meninggal dunia akibat cedera otak yang dialami saat bertanding di acara yang sama.

Insiden tragis ini memicu keprihatinan luas dan mendorong perubahan aturan demi keselamatan atlet.

Dilansir dari ESPN (9/8), tragedi ini terjadi pada Sabtu (2/8) di Korakuen Hall, Tokyo, saat kedua petinju berlaga di partai berbeda tetapi dalam kartu pertandingan yang sama.

Shigetoshi Kotari, 28 tahun, bertarung melawan juara Oriental and Pacific Boxing Federation (OPBF) kelas junior ringan, Yamato Hata. Laga berjalan ketat hingga 12 ronde dan berakhir imbang.

Namun, Kotari kehilangan kesadaran tak lama setelah pertandingan usai.

Baca Juga :  Belum Habis! Cetak Gol ke-138, Tangis Haru CR7 Pecah ketika Portugal Pastikan Gelar Juara

Kotari segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi otak akibat subdural hematoma, yakni pendarahan di antara tengkorak dan otak. Sayangnya, pada Jumat (8/8), sang petinju dinyatakan meninggal dunia.

World Boxing Organization (WBO) menyampaikan belasungkawa melalui akun X (dulu twitter), memuji Kotari sebagai pejuang sejati di dalam dan luar ring.

“Dunia tinju berduka atas wafatnya petinju Jepang Shigetoshi Kotari, yang meninggal akibat cedera yang dideritanya saat laga perebutan gelar pada 2 Agustus. Seorang pejuang di atas ring. Petarung sejati dalam jiwa. Pergi terlalu cepat,” tulis WBO.

Hanya sehari berselang, duka kembali menyelimuti.

Hiromasa Urakawa yang juga berusia 28 tahun, meninggal pada Sabtu (9/8) setelah mengalami cedera serupa saat kalah KO dari Yoji Saito. Urakawa sempat menjalani kraniotomi untuk mengatasi pendarahan, tetapi nyawanya tak terselamatkan.

Baca Juga :  Jalin Kekompakan, Polres Gelar Jalan Sehat

WBO kembali mengumumkan kabar duka tersebut, menyebut peristiwa ini sebagai kehilangan besar bagi komunitas tinju Jepang.

“Kabar yang memilukan ini datang hanya beberapa hari setelah kepergian Shigetoshi Kotari, yang meninggal akibat cedera yang dideritanya dalam pertarungan pada ajang yang sama,” tulis @WorldBoxingOrg.

Sebagai langkah pencegahan, Komisi Tinju Jepang (JBC) memutuskan bahwa seluruh laga perebutan gelar OPBF akan dipangkas dari 12 ronde menjadi 10 ronde, demi mengurangi risiko cedera fatal di ring.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/