Site icon Prokalteng

Ironi Scudetto Inter

ironi-scudetto-inter

Inter Milan telah memastikan scudetto ke-19
Serie A pekan lalu (2/5). Tetapi, baru kemarin (9/5) skuad asuhan Antonio Conte
itu merayakannya di kandang sendiri, Stadio Giuseppe Meazza. Nerazzurri
menandainya dengan menghajar Sampdoria 5-1.

Di balik pesta scudetto pertama Inter setelah
11 tahun itu, ada kabar bagus sekaligus buruk yang diterima oleh Samir
Handanovic dkk. Kabar bagusnya, pemain Inter tetap akan menerima bonus
scudetto.

Sebelumnya, ada klaim bahwa Handanovic dkk
merelakan tidak menerima bonus demi membantu finansial klub.

Kepada Sky Sport Italia, CEO Inter Beppe
Marotta memastikan bahwa bonus scudetto untuk pemain tetap diberikan oleh klub.
”(Bonus) itu adalah hal yang pantas diterima seluruh orang dalam tim ini atas
pencapaian mereka dan klub tetap harus membayarkannya,” tutur Marotta.

Kabarnya, bonus yang didapat Handanovic dkk
mencapai EUR 50 juta (Rp 869,2 miliar). Ironisnya, meski bonus tetap
dibayarkan, Presiden Inter Steven Zhang disebut telah mengajukan permintaan untuk
memotong gaji pemain. Bukan hanya satu bulan, melainkan dua bulan. Hal itu
disebut dalam pembicaraan antara Zhang dan pemain Inter tadi malam seperti
dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport.

Pemotongan gaji selama dua bulan itu
merupakan dampak dari hancurnya bisnis Zhang bersama Suning Holdings Group yang
dipimpinnya. Untuk pembelian pemain Inter dalam dua musim saja, Zhang sudah
menggelontorkan EUR 296,02 juta (Rp 5,14 triliun). Gaji pemain Inter per musim
disebut mencapai EUR 200 juta (Rp 3,47 triliun).

Itu belum termasuk biaya-biaya yang harus
dibayaran kepada mantan klub pemain karena memenangi scudetto. Salah satunya FC
Barcelona yang mendulang EUR 1 juta (Rp 17,38 miliar) dari klausul kontrak
gelandang Arturo Vidal.

Exit mobile version