Pembinaan sepak bola usia muda di Tanah Air mulai menunjukkan hasil yang positif setelah baru-baru ini Timnas Indonesia U-17 sukses melenggang ke putaran final Piala Dunia Junior. Keberhasilan itu tidak lepas dari gencarnya para stakeholder persepakbolaan nasional meningkatkan pembinaan pemain-pemain usia muda.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akan menambah kompetisi kelompok umur di Elite Pro Academy (EPA) mulai musim 2026/2027. Menurut Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus, pihaknya akan membentuk EPA di strata junior Liga 1.
“Ke depan adanya pembinaan membentuk EPA di strata junior Liga 1. Sekarang 16, 18, 20. Di Liga 2 musim depan mewajibkan EPA supaya masih bisa linked-in semua klub, 20 tim, ini harus memiliki EPA (usia) 20 tahun. Tahun berikutnya diwajibkan memiliki klub EPA 18 maupun 16,” kata Ferry seperti dikutip dari Antara.
Ferry menambahkan sudah memiliki rencana jika nantinya akan ada enam jenjang liga sesuai kelompok umur.
“Tahun yang akan datang lagi akan buat standardisasi karena kompetisi yang baik akan mendapatkan pemain unggul. Karena itu kompetisinya tidak lagi tiga. Nanti ada dari 15, 16, 17, 18, 19, 20 (tahun). Karena ini menjadi pekerjaan besar liga sepak bola Indonesia,” imbuh Ferry Paulus.
Dia menambahkan dengan semakin bertambahnya kompetisi sesuai jenjang usia, akan menarik lebih banyak minat orang Indonesia untuk bermain sepak bola sesuai standar dan dinaungi badan resmi, serta dalam koridor regulasi. Berdasar data, Ferry mengakui bahwa partisipasi masyarakat Tanah Air di cabang olahraga sepak bola masih minim jika dibandingkan dengan jumlah penduduk.
“Di Spanyol itu jumlah klub ribuan, yang berpartisipasi lebih dari 20 persen penduduknya, sekitar 50 jutaan. Sementara di Indonesia ini, partisipasinya, keikutsertaan pemain-pemain itu baru 200-300 ribu (orang),” ucap Ferry Paulus, mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu.
Diperlukan berbagai perbaikan dan transformasi terhadap Liga di Indonesia agar terjadi perbaikan prestasi sepak bola Tanah Air. “Seperti halnya liga-liga yang ada di luar (negeri), kita menciptakan satu standarisasi sesuai yang ada. Ini salah satu transformasi sangat penting untuk menjadikan kompetisi ini baik tentunya klubnya juga harus baik,” ucap Ferry Paulus. (jpc)