27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

PSSI Tak Punya Hati Jika Harus Bertele-tele Soal Birokrasi

DESAKAN dari banyak pihak
soal kejelasan kompetisi tidak membuat PSSI sigap. Nyatanya, rapat exco yang
diwacanakan akan digelar pada pertengahan Januari ini masih abu-abu. Hal
tersebut sangat disayangkan banyak pihak. Salah satunya pengamat sepak bola
Tommy Welly. Menurut Tommy, PSSI seperti tidak punya manajemen krisis.

”Harusnya tidak perlu lagi menunggu
pertengahan bulan ini. Sudah lakukan saja rapat exco, bikin surat keputusan.
Karena orang sudah tidak bisa menunggu terlalu lama lagi saat ini,” paparnya.

Pria yang akrab disapa Towel itu mengatakan,
PSSI seharusnya menyudahi optimisme soal bisa melanjutkan kompetisi. Sebab,
sudah dua kali kepolisian tidak mengeluarkan surat izin keramaian. Itu jadi
penanda bahwa kompetisi musim 2020 tidak boleh dilanjutkan.

”Lebih baik segera diputuskan batal. Klub
yang jadi korban kalau ini terus berlarut-larut. Buktinya, dua klub sudah
mendeklarasikan secara terbuka membubarkan tim,” ungkapnya. Dua klub yang
dimaksud adalah Madura United dan Persipura Jayapura.

Baca Juga :  Sebelum Kompetisi Liga 1 Restart, Ini Usul Arema FC

Towel punya tiga alasan kenapa PSSI harus
segera membatalkan rencana melanjutkan kompetisi. Yang pertama tentu tidak
berhasilnya PSSI dalam menjalankan administrasi program kompetisinya sendiri.

Pemicunya adalah kegagalan mereka mendapatkan
izin kepolisian. ”Yang kedua tentu secara ekonomi. Dalam situasi saat ini
kemampuan klub dan sponsor untuk melaksanakan kompetisi sangat diragukan,”
tegasnya.

Yang terakhir tentu adanya dua klub yang
sudah mendeklarasikan pembubaran skuad. Sangat tidak mungkin kompetisi
dilanjutkan pada Februari mendatang jika dua pesertanya sudah bubar.

”Ini berpengaruh pada regulasi kompetisi.
Jadi, bagaimana mengeksekusi kompetisi jika ada klub yang mundur?” cetusnya.

Yang dikatakan Towel dibenarkan pengamat
sepak bola lainnya, Mohamad Kusnaeni. Menurut dia, PSSI sudah tidak punya hati
jika harus bertele-tele masalah birokrasi.

”Ini ada yang salah dengan manajemen krisis
di PSSI. Kenapa harus menunggu lagi? Toh, sudah jelas Januari ini tidak dapat
surat izin keramaian. Putuskan saja langsung batalkan kompetisi. Kenapa harus
menunggu pertengahan Januari?” tandasnya.

Baca Juga :  Ini Daftar Top Skor Sementara Euro 2020

 

PS Tira-Persikabo Gelar Latihan

Saat sejumlah tim memutuskan menunda latihan
dan beberapa tim lainnya membubarkan diri, PS Tira-Persikabo justru sudah
memulai latihan lagi. Sejak Senin (4/1) tim berjuluk The Army itu menggelar
latihan di Pusat Pendidikan Zeni Angkatan Darat (Pusdikzi), Bogor.

Selain pemain lokal, Silvio Escobar yang
sebelumnya pindah ke PSMS Medan juga ikut latihan. Escobar memang akhirnya
kembali ke Tira-Persikabo setelah peminjamannya selesai di PSMS. Tira-Persikabo
juga hanya dilatih staf pelatih lokal. Sebab, pelatih Igor Kriushenko masih
berada di negaranya.

Apa alasan Tira-Persikabo menggelar latihan
lagi? Salah seorang pemain Tira-Persikabo Munadi menjelaskan, latihan yang
dilakukan rekan-rekannya memang resmi permintaan klub. Pemain pun merasa senang
dengan permintaan tersebut.

”Kalau latihan bersama begini jauh berbeda,
terutama suasananya. Jadi, kami terhindar dari kejenuhan,” ujarnya. ”Apalagi,
kami dipantau tim pelatih langsung. Jadi bisa benar-benar menjaga kondisi,”
imbuhnya.

DESAKAN dari banyak pihak
soal kejelasan kompetisi tidak membuat PSSI sigap. Nyatanya, rapat exco yang
diwacanakan akan digelar pada pertengahan Januari ini masih abu-abu. Hal
tersebut sangat disayangkan banyak pihak. Salah satunya pengamat sepak bola
Tommy Welly. Menurut Tommy, PSSI seperti tidak punya manajemen krisis.

”Harusnya tidak perlu lagi menunggu
pertengahan bulan ini. Sudah lakukan saja rapat exco, bikin surat keputusan.
Karena orang sudah tidak bisa menunggu terlalu lama lagi saat ini,” paparnya.

Pria yang akrab disapa Towel itu mengatakan,
PSSI seharusnya menyudahi optimisme soal bisa melanjutkan kompetisi. Sebab,
sudah dua kali kepolisian tidak mengeluarkan surat izin keramaian. Itu jadi
penanda bahwa kompetisi musim 2020 tidak boleh dilanjutkan.

”Lebih baik segera diputuskan batal. Klub
yang jadi korban kalau ini terus berlarut-larut. Buktinya, dua klub sudah
mendeklarasikan secara terbuka membubarkan tim,” ungkapnya. Dua klub yang
dimaksud adalah Madura United dan Persipura Jayapura.

Baca Juga :  Sebelum Kompetisi Liga 1 Restart, Ini Usul Arema FC

Towel punya tiga alasan kenapa PSSI harus
segera membatalkan rencana melanjutkan kompetisi. Yang pertama tentu tidak
berhasilnya PSSI dalam menjalankan administrasi program kompetisinya sendiri.

Pemicunya adalah kegagalan mereka mendapatkan
izin kepolisian. ”Yang kedua tentu secara ekonomi. Dalam situasi saat ini
kemampuan klub dan sponsor untuk melaksanakan kompetisi sangat diragukan,”
tegasnya.

Yang terakhir tentu adanya dua klub yang
sudah mendeklarasikan pembubaran skuad. Sangat tidak mungkin kompetisi
dilanjutkan pada Februari mendatang jika dua pesertanya sudah bubar.

”Ini berpengaruh pada regulasi kompetisi.
Jadi, bagaimana mengeksekusi kompetisi jika ada klub yang mundur?” cetusnya.

Yang dikatakan Towel dibenarkan pengamat
sepak bola lainnya, Mohamad Kusnaeni. Menurut dia, PSSI sudah tidak punya hati
jika harus bertele-tele masalah birokrasi.

”Ini ada yang salah dengan manajemen krisis
di PSSI. Kenapa harus menunggu lagi? Toh, sudah jelas Januari ini tidak dapat
surat izin keramaian. Putuskan saja langsung batalkan kompetisi. Kenapa harus
menunggu pertengahan Januari?” tandasnya.

Baca Juga :  Ini Daftar Top Skor Sementara Euro 2020

 

PS Tira-Persikabo Gelar Latihan

Saat sejumlah tim memutuskan menunda latihan
dan beberapa tim lainnya membubarkan diri, PS Tira-Persikabo justru sudah
memulai latihan lagi. Sejak Senin (4/1) tim berjuluk The Army itu menggelar
latihan di Pusat Pendidikan Zeni Angkatan Darat (Pusdikzi), Bogor.

Selain pemain lokal, Silvio Escobar yang
sebelumnya pindah ke PSMS Medan juga ikut latihan. Escobar memang akhirnya
kembali ke Tira-Persikabo setelah peminjamannya selesai di PSMS. Tira-Persikabo
juga hanya dilatih staf pelatih lokal. Sebab, pelatih Igor Kriushenko masih
berada di negaranya.

Apa alasan Tira-Persikabo menggelar latihan
lagi? Salah seorang pemain Tira-Persikabo Munadi menjelaskan, latihan yang
dilakukan rekan-rekannya memang resmi permintaan klub. Pemain pun merasa senang
dengan permintaan tersebut.

”Kalau latihan bersama begini jauh berbeda,
terutama suasananya. Jadi, kami terhindar dari kejenuhan,” ujarnya. ”Apalagi,
kami dipantau tim pelatih langsung. Jadi bisa benar-benar menjaga kondisi,”
imbuhnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru