LONDON–Mauricio Pochettino termasuk sebagai
salah satu tactician yang disebut-sebut bakal memimpin kekuatan baru Newcastle
United. Tapi, Newcastle harus tahu konsekuensi yang harus mereka dapat jika
menginginkan Poche duduk di kursi pelatih dalam waktu dekat ini. Ya, klub
berjuluk The Toon Army itu harus membayar kompensasi kepada Tottenham Hotspur.
Seperti diketahui, Poche punya klausul
perjanjian dengan Spurs ketika dipecat Nopember silam. Poche menerima
kompensasi senilai GBP 12,5 juta (Rp234,9 miliar) dengan syarat tidak
diperbolehkan membesut klub mana pun selama enam bulan pasca ditendang dari
Enfield, kamp latihan Spurs.
Dilansir laman The Sun, Newcastle harus
membayarkan ganti rugi kompensasi itu kepada Spurs. Hanya, sumber ESPN
mengklaim, Newcastle di bawah pemilik anyarnya Muhammad bin Salman kemungkinan
baru akan memastikan kontrak Poche paling cepat pada bulan depan saat Premier
League dimulai kembali. Saat ini, Jamaal Lescelles masih dilatih Steve Bruce.
Pandit ESPN Don Hutchison menyebut Newcastle
harus segera memastikan kontrak sang calon pelatih barunya. ’’Karena, sosok
yang paling penting di balik visi pemilik baru Newcastle itu adalah
Pochettino,’’ klaim Hutchison, seperti dilansir laman Daily Express. Dia
menganggap, nama besar Poche bisa jadi magnet dalam bursa transfer.
’’Begitu Anda mendapatkan pelatih berkelas
dunia seperti Poche, aku bisa menggaransi bahwa pemain-pemain hebat di Premier
League atau di liga-liga lain di Eropa akan mencari klub ini. Mereka akan
berpikir, ah di sini aku ingin bermain dengan dilatih Poche,’’ tutur Hutchison,
yang semasa aktif bermain pernah membela Liverpool pada era 1990-an itu.
Apalagi, sepekan terakhir beberapa pemain top
Eropa sudah digosipkan termasuk dalam paket Pochettino. Salah satunya gelandang
Barcelona yang masih berstatus pinjaman di Bayern Muenchen, Philippe Coutinho.
Pochettino sempat menuturkan sikapnya ketika dia digosipkan ke Newcastle.
Kepada BT Sport, dia
terbuka menerimanya. ’’Tentu aku bakal melangkah ke depan dan aku sangat
termotivasi dengan proyek selanjutnya,’’ ungkap tactician berkebangsaan
Argentina itu. Namun, dalam lubuk hatinya, dia belum dapat melupakan Spurs.
“Mungkin dalam lima atau sepuluh tahun lagi, sebelum aku meninggal dunia
aku bisa kembali ke sana (membesut Spurs),’’ harapnya.