28.5 C
Jakarta
Tuesday, April 8, 2025

Segera Tetapkan Tuan Rumah Porprov, Palangka Raya atau Kobar

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Penetapan tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng XIII tahun 2026 masih menjadi perbincangan. Dua daerah telah mengajukan diri sebagai tuan rumah ajang pesta olahraga terbesar di Bumi Tambun Bungai ini, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan Kota Palangka Raya.

Wacana Kobar sebagai tuan rumah Porprov 2026 kembali menguat, menyusul kunjungan langsung Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran belum lama ini ke sejumlah fasilitas olahraga di Pangkalan Bun. Namun di sisi lain, Kota Palangka Raya juga telah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah.

Ibu kota provinsi Kalteng yang dijuluki Kota Cantik ini dinilai memiliki keunggulan dari sisi kelengkapan fasilitas, infrastruktur pendukung, serta aksesibilitas.

Menanggapi hal itu, pengamat olahraga Hatir Sata Tarigan mengatakan, ada informasi bahwa pelaksanaan Porprov XIII kemungkinan besar akan digelar di Palangka Raya. Meski demikian, ia menegaskan pentingnya KONI Kalteng segera mengambil keputusan resmi.

“Kalau memang belum diputuskan, diharapkan KONI provinsi segera menetapkan siapa tuan rumah Porprov 2026, agar semua daerah bisa bersiap sejak awal,” kata Hatir, Senin (7/4).

Menurutnya, meskipun Kobar memiliki kekurangan dalam hal fasilitas, tetapi komitmen daerah itu patut diapresiasi. Kobar diketahui telah bersiap sejak lima tahun lalu, menunjukkan keseriusan mereka sebagai tuan rumah. Kendati begitu, Hatir tidak menampik bahwa secara infrastruktur, Palangka Raya lebih unggul.

Baca Juga :  Kondisi Udara di Palangkaraya Sangat Tidak Sehat

“Berbicara soal fasilitas, Palangka Raya memang lebih lengkap, tetapi komitmen Kobar juga tidak bisa dipandang sebelah mata,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hatir menekankan bahwa pelaksanaan porprov bukan sekadar agenda rutin, tetapi merupakan ajang strategis untuk menyeleksi atlet-atlet potensial menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) berikutnya.

“Kegagalan kita di PON sebelumnya harus menjadi evaluasi. Lewat porprov, kita harus sudah berbicara target prestasi. Pembinaan atlet harus diarahkan dan terencana,” tegasnya.

Sementara itu, wakil rakyat dari Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi kepemudaan dan olahraga, turut menyoroti polemik tuan rumah porprov ini. Ketua Komisi III DPRD Kalteng H Sugiyarto menyatakan, berdasarkan keputusan yang diambil saat porprov sebelumnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kabupaten Kobar sebenarnya sudah ditetapkan sebagai tuan rumah untuk event Porprov XIII.

“Keputusan bahwa Kobar menjadi tuan rumah sudah disepakati saat porprov di Kotim tahun lalu. Jadi seharusnya itu yang dijalankan,” katanya, Senin (7/4).

Sugiyarto juga menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalteng untuk membantu percepatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur olahraga di Kobar. Hal ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab provinsi dalam mendukung kegiatan olahraga berskala regional.

“Tahun ini seharusnya sudah dimulai bantuan dari pemerintah provinsi, baik itu pembangunan venue, infrastruktur, dan sarana pendukung lainnya. Karena ini kegiatan provinsi, maka anggarannya harus dibantu dari APBD provinsi, disertai APBD kabupaten/kota bersangkutan,” jelasnya.

Baca Juga :  HUT ke-67 Kalteng Diiringi Berbagai Kegiatan

Lebih lanjut, ia memaparkan beberapa langkah penting yang harus segera dilakukan. Antara lain, segera menetapkan lokasi pelaksanaan porprov, mempersiapkan fasilitas, menentukan cabang olahraga yang akan dipertandingkan, serta membahas skema pendanaan antara provinsi dan kabupaten/kota.

“Keputusan lokasi harus segera diambil, fasilitas yang kurang harus mulai dibenahi tahun ini, cabor yang akan dipertandingkan juga perlu diputuskan lebih cepat agar KONI kabupaten/kota bisa bersiap. Dan yang terpenting, soal anggaran harus dirundingkan sejak awal agar bisa dimasukkan dalam anggaran perubahan,” tegasnya.

Sugiyarto juga menyoroti realitas politik dan birokrasi saat ini, di mana banyak kepala daerah baru menjabat. Hal ini dinilai berpengaruh pada penyusunan anggaran, apalagi di tengah kebijakan efisiensi fiskal yang sedang digencarkan.

“Karena banyak kepala daerah baru, tentu proses penyusunan anggaran belum mengacu pada kegiatan ini. Maka, tempat pelaksanaan juga harus dipertimbangkan secara matang. Bila Palangka Raya lebih siap secara infrastruktur, itu bisa menjadi pilihan. Namun, harus dibicarakan dan diputuskan secara terbuka,” ucapnya.

Ia berharap polemik penentuan tuan rumah Porprov Kalteng 2026 segera diputuskan oleh KONI Kalteng bersama pemerintah provinsi. Dengan begitu, Kalteng mampu menyelenggarakan porprov secara optimal dan melahirkan atlet-atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Bumi Tambun Bungai di kancah nasional. (ovi/ala/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Penetapan tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng XIII tahun 2026 masih menjadi perbincangan. Dua daerah telah mengajukan diri sebagai tuan rumah ajang pesta olahraga terbesar di Bumi Tambun Bungai ini, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan Kota Palangka Raya.

Wacana Kobar sebagai tuan rumah Porprov 2026 kembali menguat, menyusul kunjungan langsung Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran belum lama ini ke sejumlah fasilitas olahraga di Pangkalan Bun. Namun di sisi lain, Kota Palangka Raya juga telah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah.

Ibu kota provinsi Kalteng yang dijuluki Kota Cantik ini dinilai memiliki keunggulan dari sisi kelengkapan fasilitas, infrastruktur pendukung, serta aksesibilitas.

Menanggapi hal itu, pengamat olahraga Hatir Sata Tarigan mengatakan, ada informasi bahwa pelaksanaan Porprov XIII kemungkinan besar akan digelar di Palangka Raya. Meski demikian, ia menegaskan pentingnya KONI Kalteng segera mengambil keputusan resmi.

“Kalau memang belum diputuskan, diharapkan KONI provinsi segera menetapkan siapa tuan rumah Porprov 2026, agar semua daerah bisa bersiap sejak awal,” kata Hatir, Senin (7/4).

Menurutnya, meskipun Kobar memiliki kekurangan dalam hal fasilitas, tetapi komitmen daerah itu patut diapresiasi. Kobar diketahui telah bersiap sejak lima tahun lalu, menunjukkan keseriusan mereka sebagai tuan rumah. Kendati begitu, Hatir tidak menampik bahwa secara infrastruktur, Palangka Raya lebih unggul.

Baca Juga :  Kondisi Udara di Palangkaraya Sangat Tidak Sehat

“Berbicara soal fasilitas, Palangka Raya memang lebih lengkap, tetapi komitmen Kobar juga tidak bisa dipandang sebelah mata,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hatir menekankan bahwa pelaksanaan porprov bukan sekadar agenda rutin, tetapi merupakan ajang strategis untuk menyeleksi atlet-atlet potensial menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) berikutnya.

“Kegagalan kita di PON sebelumnya harus menjadi evaluasi. Lewat porprov, kita harus sudah berbicara target prestasi. Pembinaan atlet harus diarahkan dan terencana,” tegasnya.

Sementara itu, wakil rakyat dari Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi kepemudaan dan olahraga, turut menyoroti polemik tuan rumah porprov ini. Ketua Komisi III DPRD Kalteng H Sugiyarto menyatakan, berdasarkan keputusan yang diambil saat porprov sebelumnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kabupaten Kobar sebenarnya sudah ditetapkan sebagai tuan rumah untuk event Porprov XIII.

“Keputusan bahwa Kobar menjadi tuan rumah sudah disepakati saat porprov di Kotim tahun lalu. Jadi seharusnya itu yang dijalankan,” katanya, Senin (7/4).

Sugiyarto juga menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalteng untuk membantu percepatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur olahraga di Kobar. Hal ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab provinsi dalam mendukung kegiatan olahraga berskala regional.

“Tahun ini seharusnya sudah dimulai bantuan dari pemerintah provinsi, baik itu pembangunan venue, infrastruktur, dan sarana pendukung lainnya. Karena ini kegiatan provinsi, maka anggarannya harus dibantu dari APBD provinsi, disertai APBD kabupaten/kota bersangkutan,” jelasnya.

Baca Juga :  HUT ke-67 Kalteng Diiringi Berbagai Kegiatan

Lebih lanjut, ia memaparkan beberapa langkah penting yang harus segera dilakukan. Antara lain, segera menetapkan lokasi pelaksanaan porprov, mempersiapkan fasilitas, menentukan cabang olahraga yang akan dipertandingkan, serta membahas skema pendanaan antara provinsi dan kabupaten/kota.

“Keputusan lokasi harus segera diambil, fasilitas yang kurang harus mulai dibenahi tahun ini, cabor yang akan dipertandingkan juga perlu diputuskan lebih cepat agar KONI kabupaten/kota bisa bersiap. Dan yang terpenting, soal anggaran harus dirundingkan sejak awal agar bisa dimasukkan dalam anggaran perubahan,” tegasnya.

Sugiyarto juga menyoroti realitas politik dan birokrasi saat ini, di mana banyak kepala daerah baru menjabat. Hal ini dinilai berpengaruh pada penyusunan anggaran, apalagi di tengah kebijakan efisiensi fiskal yang sedang digencarkan.

“Karena banyak kepala daerah baru, tentu proses penyusunan anggaran belum mengacu pada kegiatan ini. Maka, tempat pelaksanaan juga harus dipertimbangkan secara matang. Bila Palangka Raya lebih siap secara infrastruktur, itu bisa menjadi pilihan. Namun, harus dibicarakan dan diputuskan secara terbuka,” ucapnya.

Ia berharap polemik penentuan tuan rumah Porprov Kalteng 2026 segera diputuskan oleh KONI Kalteng bersama pemerintah provinsi. Dengan begitu, Kalteng mampu menyelenggarakan porprov secara optimal dan melahirkan atlet-atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Bumi Tambun Bungai di kancah nasional. (ovi/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/