MANCHESTER-Sergio Ramos memiliki andil besar
dalam membentuk kesolidan lini belakang Real Madrid. Dari empat kompetisi elite
Eropa yang merampungkan kompetisi di kala pandemi Covid-19 ini (Premier League,
Serie A, Bundesliga, dan La Liga) maka Real paling minimal dibobol lawan yakni
dengan 25 gol. Sedang Liverpool jebol 33, Bayern Muenchen 32, Juventus 43.
Dan ketika Cuqui—sapaan Ramos–absen karena
hukuman kartu merah, Los Merengues—julukan Real—menghadapi ujian berat. Real
menjalani laga tandang ke markas Manchester City Etihad Stadium dini hari nanti
(8/8) di leg kedua 16 besar Liga Champions (siaran langsung SCTV pukul 02.00
WIB). Di leg pertama, Real menyerah 1-2 dari
City.
Saking pentingnya figur Cuqui, maka entrenador
Real Zinedine Zidane perlu membawanya ke Manchester. Ironisnya ketika pemain
yang absen di laga versus City dibawa, justru pemain lain yang siap bertanding
dan tak cedera seperti Gareth Bale ditinggal.
Tandem Cuqui di lini belakang Raphael Varane
seperti dikutip Marca mengatakan City adalah tim dengan produktivitas gol
terbanyak di lima liga elite musim ini (102 gol). Dari buat Varane angka itu
sudah membuktikan bagaimana galaknya unit serang The Citizens—julukan City—yang
harus diredam.
“Detail kecil dari pertandingan leg kedua ini
akan menentukan siapa yang lolos. Dari pertemuan pertama kita bisa melihat
bagaimana intensnya kedua tim,†kata Varane. “Kedua tim senang mendikte lawan
dan tak berpikir untuk bertahan meski sudah menang,†tambah bek berusia 27
tahun itu.
Sebagai pengganti kehadiran Cuqui di laga ini,
Varane akan bertandem dengan Eder Militao. Hasil jajak pendapat Marca yang
melibatkan 4.663 orang, sebanyak 65 persen mempercayai eks bek FC Porto itu
merupakan substitusi sepadan buat Cuqui.
Optimisme Madridista itu bisa berubah jika
melihat statistik Real yang turun tanpa Cuqui di ajang Liga Champions. Dalam
enam pertandingan terakhir Real di Liga Champions dimana bek 34 tahun itu absen
mereka kalah lima kali dan hanya sekali menang.
Lima kekalahan itu terjadi leg kedua perempat
final musim 2017-2018 versus Juventus (12/4/2018), matchday kedua (3/10/2018)
dan keenam (13/12/2018) fase grup 2018-2019 versus CSKA Moskva, leg kedua 16
besar 2018-2019 lawan Ajax (6/3/2019), dan matchday pertama fase grup 2019-2020
versus Paris Saint-Germain (19/9/2019).
Manchester Evening News (MEN) menulis tanpa
Cuqui hal ini merupakan keuntungan besar. Selain rekor lima kalah dari enam
laga tanpa Cuqui menghantui, MEN menuliskan jika dalam enam laga terakhir di
Etihad Stadium, City selalu menang dan mencatatkan lima kali clean sheets.
Untuk lini belakang, MEN memprediksi akan
menampilkan duet berbeda di jantung pertahanan. Jika di leg pertama Nicolas
Otamendi berduet dengan Aymeric Laporte, maka leg kedua Laporte diperkirakan
berduet dengan Fernandinho.
“Ferna—sapaan Fernandinho—merupakan opsi paling
rasional untuk mempertahankan keunggulan City di leg pertama. Asal tak
terpancing emosi, Ferna akan jadi kunci sukses City,†tulis MEN.
Sementara itu, Daily
Mail menulis kalau untuk memotivasi pemain-pemain City maka City Football
Groups (CFG) akan menggelontorkan uang kepada masing-masing pemain jika juara
Liga Champions. Yakni masing-masing pemain mendapat ekstra insentif GBP 1 juta
(Rp 19,15 miliar).