33.6 C
Jakarta
Thursday, May 8, 2025

Ternyata, Posisi Asli Maarten Paes Striker sebelum Jadi Kiper Timnas Indonesia

Timnas Indonesia akhirnya memiliki kiper kelas dunia dalam sosok Maarten Paes. Kiper klub FC Dallas tersebut resmi menjadi kiper timnas setelah dinaturalisasi sebagai WNI pada 2024 lalu.

‎Namun siapa sangka, sebelum menjadi kiper, Maarten Paes adalah seorang penyerang. Hal itu terjadi saat ia masih bermain di akademi usia 13 sampai 15 tahun.

‎”Hingga usia 15 tahun, saya adalah seorang striker, tapi saya termasuk striker yang hanya menunggu bola,” ungkap Paes dikutip dari podcast akun YouTube pemain Timnas Indonesia, Thom Haye.

‎Ia terang-terangan merasa tidak ada passion bermain sebagai striker. Itulah mengapa ia berpindah posisi sebagai kiper.

‎”Ternyata saya merasa tidak ada passion sebagai striker, dan saya lebih suka berperan dalam menjaga gawang tim saya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Persipura vs Kalteng Putra: Laskar Isen Mulang Ingin Lanjutkan Tren Positif

‎Kiper keturunan Belanda itu tidak serta merta langsung menjadi kiper sepak bola, karena pada awalnya ia adalah kiper futsal.

‎”Awalnya saya adalah kiper futsal. Lalu beralih ke kiper sepak bola lapangan dan saya semakin menemukan passion saya di situ. Saya sampai rela berlatih empat sampai lima kali sehari untuk itu,” tuturnya.

‎Sahabat Sandy Walsh ini juga mengakui bahwa ia termasuk agak terlambat terjun di dunia sepak bola profesional, yaitu di atas 17 tahun, sehingga ia harus bekerja lebih keras.

‎Paes pun membuktikan bahwa meskipun ia baru mulai menjadi kiper di usia 16 tahun dan naik ke status kiper profesional pada usia 18 tahun, ia bisa terus berkarir sebagai kiper di kompetisi sepak bola kasta tertinggi, yaitu Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.

Baca Juga :  Juarai MotoGP Australia 2024, Kepercayaan Diri Marquez Meningkat

‎”Intinya adalah kerja keras bisa mengalahkan bakat. Selalu kerja keras setiap hari, dan belajar dari pertandingan, baik itu saat kalah maupun menang, saya harus mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik,” tegasnya.

‎Kini ketika ia telah menjadi kiper utama, baik di FC Dallas maupun Timnas Indonesia, Paes semakin sadar bahwa ia harus menjaga kondisi.

‎”Semakin usia saya bertambah, maka saya harus semakin peduli dengan kondisi kebugaran saya, apalagi saya juga cukup tua saat menjadi pemain profesional dibandingkan pemain lain, apalagi saat ini perjalanan panjang dari Amerika ke Indonesia untuk bergabung bersama Timnas, jadi saya harus menjaga kondisi,” terangnya lagi.(jpc)

Timnas Indonesia akhirnya memiliki kiper kelas dunia dalam sosok Maarten Paes. Kiper klub FC Dallas tersebut resmi menjadi kiper timnas setelah dinaturalisasi sebagai WNI pada 2024 lalu.

‎Namun siapa sangka, sebelum menjadi kiper, Maarten Paes adalah seorang penyerang. Hal itu terjadi saat ia masih bermain di akademi usia 13 sampai 15 tahun.

‎”Hingga usia 15 tahun, saya adalah seorang striker, tapi saya termasuk striker yang hanya menunggu bola,” ungkap Paes dikutip dari podcast akun YouTube pemain Timnas Indonesia, Thom Haye.

‎Ia terang-terangan merasa tidak ada passion bermain sebagai striker. Itulah mengapa ia berpindah posisi sebagai kiper.

‎”Ternyata saya merasa tidak ada passion sebagai striker, dan saya lebih suka berperan dalam menjaga gawang tim saya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Persipura vs Kalteng Putra: Laskar Isen Mulang Ingin Lanjutkan Tren Positif

‎Kiper keturunan Belanda itu tidak serta merta langsung menjadi kiper sepak bola, karena pada awalnya ia adalah kiper futsal.

‎”Awalnya saya adalah kiper futsal. Lalu beralih ke kiper sepak bola lapangan dan saya semakin menemukan passion saya di situ. Saya sampai rela berlatih empat sampai lima kali sehari untuk itu,” tuturnya.

‎Sahabat Sandy Walsh ini juga mengakui bahwa ia termasuk agak terlambat terjun di dunia sepak bola profesional, yaitu di atas 17 tahun, sehingga ia harus bekerja lebih keras.

‎Paes pun membuktikan bahwa meskipun ia baru mulai menjadi kiper di usia 16 tahun dan naik ke status kiper profesional pada usia 18 tahun, ia bisa terus berkarir sebagai kiper di kompetisi sepak bola kasta tertinggi, yaitu Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.

Baca Juga :  Juarai MotoGP Australia 2024, Kepercayaan Diri Marquez Meningkat

‎”Intinya adalah kerja keras bisa mengalahkan bakat. Selalu kerja keras setiap hari, dan belajar dari pertandingan, baik itu saat kalah maupun menang, saya harus mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik,” tegasnya.

‎Kini ketika ia telah menjadi kiper utama, baik di FC Dallas maupun Timnas Indonesia, Paes semakin sadar bahwa ia harus menjaga kondisi.

‎”Semakin usia saya bertambah, maka saya harus semakin peduli dengan kondisi kebugaran saya, apalagi saya juga cukup tua saat menjadi pemain profesional dibandingkan pemain lain, apalagi saat ini perjalanan panjang dari Amerika ke Indonesia untuk bergabung bersama Timnas, jadi saya harus menjaga kondisi,” terangnya lagi.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/